2 Samuel 20:1-22: Pemberontakan Seba

Pemberontakan Seba
Pemberontakan Seba.

Setelah belajar perikop Orang-orang Israel dan Orang-orang Yehuda Mempertengkarkan Raja dari Kitab 2 Samuel, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Pemberontakan Seba.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 2 Samuel (2Sa 20:1-22 dengan judul perikop Pemberontakan Seba).

Kita belajar perikop Pemberontakan Seba ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Pemberontakan Seba (Kitab 2 Samuel 20:1-22)


2Sa 20:1 Kebetulan ada di sana seorang dursila, bernama Seba bin Bikri, orang Benyamin. Ia meniup sangkakala serta berkata: "Kita tidak memperoleh bagian dari pada Daud. Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu. Masing-masing ke kemahnya, hai orang Israel!"

2Sa 20:2 Lalu semua orang Israel itu meninggalkan Daud dan mengikuti Seba bin Bikri, sedangkan orang-orang Yehuda tetap berpaut kepada raja mereka, mengikutinya dari sungai Yordan sampai Yerusalem.

2Sa 20:3 Sampailah Daud ke istananya di Yerusalem, lalu raja mengambil kesepuluh gundik yang ditinggalkannya untuk menunggui istana, kemudian dimasukkannya mereka dalam sebuah rumah di bawah penjagaan. Ia memelihara mereka, tetapi tidak dihampirinya. Mereka tetap terasing seperti janda sampai hari mati mereka.

2Sa 20:4 Berkatalah raja kepada Amasa: "Kerahkanlah bagiku orang-orang Yehuda dalam tiga hari, kemudian menghadaplah lagi ke mari!"

2Sa 20:5 Lalu pergilah Amasa mengerahkan orang Yehuda, tetapi ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja baginya.

2Sa 20:6 Lalu berkatalah Daud kepada Abisai: "Sekarang Seba bin Bikri lebih berbahaya bagi kita dari pada Absalom; jadi engkau, bawalah orang-orang tuanmu ini dan kejarlah dia, supaya jangan ia mencapai kota yang berkubu, dan dengan demikian ia luput dari pada kita."

2Sa 20:7 Lalu Yoab, orang Kreti dan orang Pleti dan semua pahlawan keluar menyusul dia. Mereka keluar dari Yerusalem untuk mengejar Seba bin Bikri.

2Sa 20:8 Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu.

2Sa 20:9 Berkatalah Yoab kepada Amasa: "Engkau baik-baik, saudaraku?" Sementara itu tangan kanan Yoab memegang janggut Amasa untuk mencium dia.

2Sa 20:10 Amasa tidak awas terhadap pedang yang ada di tangan Yoab itu; Yoab menikam pedang itu ke perutnya, sehingga isi perutnya tertumpah ke tanah. Tidak usah dia ditikamnya dua kali, sebab ia sudah mati. Lalu Yoab dan Abisai, adiknya, terus mengejar Seba bin Bikri.

2Sa 20:11 Dan seorang dari orang-orang Yoab tinggal berdiri di dekat mayat itu, sambil berkata: "Siapa yang suka kepada Yoab dan siapa yang memihak kepada Daud, baiklah mengikuti Yoab!"

2Sa 20:12 Dalam pada itu Amasa terguling mati dalam darahnya di tengah-tengah jalan raya. Ketika orang itu melihat, bahwa seluruh rakyat berdiri menonton, maka disingkirkannya mayat Amasa dari jalan raya ke padang, lalu dihamparkannya kain di atasnya, karena dilihatnya, bahwa setiap orang yang datang ke sana berdiri menonton.

2Sa 20:13 Setelah dijauhkannya mayat itu dari jalan raya, maka semua orang itu berjalan terus mengikuti Yoab untuk mengejar Seba bin Bikri.

2Sa 20:14 Seba telah melintasi daerah semua suku Israel menuju Abel-Bet-Maakha. Dan semua orang Bikri telah berkumpul dan mengikuti dia.

2Sa 20:15 Tetapi sampailah orang-orang Yoab, lalu mengepung dia di Abel-Bet-Maakha; mereka menimbun tanah menjadi tembok terhadap kota ini dan tembok ini merapat sampai ke tembok luar sedang seluruh rakyat yang bersama-sama dengan Yoab menggali tembok kota itu untuk meruntuhkannya.

2Sa 20:16 Lalu berserulah seorang perempuan bijaksana dari kota itu: "Dengar! Dengar! Katakanlah kepada Yoab: Mendekatlah ke mari, supaya aku berbicara dengan engkau."

2Sa 20:17 Maka mendekatlah Yoab kepada perempuan itu. Bertanyalah perempuan itu: "Engkaukah Yoab?" Jawabnya: "Benar!" Lalu berkatalah perempuan itu kepadanya: "Dengarkanlah perkataan hambamu ini!" Jawabnya: "Baik!"

2Sa 20:18 Kemudian berkatalah perempuan itu: "Dahulu biasa orang berkata begini: Baiklah orang minta petunjuk di Abel dan di Dan, apakah sudah dihapuskan

2Sa 20:19 apa yang telah ditetapkan oleh orang-orang yang setia di Israel! Tetapi engkau ini berikhtiar membinasakan suatu kota, apalagi suatu kota induk di Israel. Mengapa engkau hendak menelan habis milik pusaka TUHAN?"

2Sa 20:20 Lalu Yoab menjawab: "Jauhlah, jauhlah dari padaku untuk menelan dan memusnahkan!

2Sa 20:21 Bukanlah begitu halnya. Tetapi seorang dari pegunungan Efraim, yang bernama Seba bin Bikri, telah menggerakkan tangannya melawan raja Daud; serahkanlah dia seorang diri, maka aku akan undur dari kota ini." Lalu berkatalah perempuan itu kepada Yoab: "Baik, kepalanya akan dilemparkan kepadamu dari belakang tembok ini."

2Sa 20:22 Kemudian masuklah pula perempuan itu dan berbicara kepada seluruh rakyat dengan bijaksana; sesudah itu mereka memenggal kepala Seba bin Bikri dan melemparkannya kepada Yoab. Yoab meniup sangkakala, lalu berserak-seraklah mereka meninggalkan kota itu, masing-masing ke tempatnya. Maka pulanglah Yoab ke Yerusalem kepada raja.


20:1. Seba meniup sangkakala untuk memanggil Israel memberontak dari rumah Daud.

Pemberontakan ini mungkin disebabkan oleh permusuhan yang sudah ada di antara keluarga Saul dengan keluarga Daud, antara suku Benyamin dengan suku Yehuda.

Seba ingin merampas kekuasaan dari tangan Yehuda, dan mengembalikan kekuasaan tersebut ke tangan suku Benyamin lagi.

Di dalam panggilannya untuk memberontak, masing-masing ke kemahnya, hai orang Israel, Seba memakai kata-kata yang kemudian dipakai dalam pemberontakan Yerobeam yang berhasil (I Raj. 12:16).

Arti dari seruan tersebut adalah: " Hai orang Israel, pakailah kembali seragammu dan perbekalanmu serta kembalilah ke peternakanmu, aku akan memimpin perlawanan untuk memperoleh warisan yang lebih baik bagi kita semua."

Pemakaian kata kemah adalah aneh, sebab Israel sudah lama meninggalkan cara hidup mengembara setelah mereka menetap di Kanaan.

Peristilahan yang masih menunjukkan cara hidup yang lama ada di setiap kebudayaan, dan Seba memakai sebuah klise yang memiliki nilai propaganda dan sentimental.

3. Tetap terasing seperti janda. Ini adalah kesepuluh perempuan yang diperkosa oleh Absalom pada siang hari sebagai tanda bagi Israel, bahwa dia telah mengambil alih takhta kerajaan.

Daud tidak mungkin memulihkan kedudukan mereka sebagai gundik istana, dan hal itu juga tidak ingin dilakukannya.

Oleh karena itu, dia mengatur agar mereka memperoleh apa yang mereka perlukan, dan menyatakan mereka sebagai janda hingga akhir hidup mereka di dunia ini.

Tindakan Daud ini mengandung unsur kemurahan dan juga unsur tragedinya.

Hidup sebagai gundik raja, berarti menghadapi kemungkinan terkena dampak yang menyakitkan atau keuntungan hidup yang mewah.

Para perempuan ini dikurung demikian untuk melindungi Daud dari keadaan memalukan atau kesulitan lebih lanjut karena mereka.

Mereka memperoleh hak pemeliharaan hidup, sebab kesalahan mereka dipaksakan oleh Absalom, dan bukan disebabkan oleh kemelut di antara gundik raja untuk menyingkirkan sang raja.

5. Ia menunda-nunda tugas itu sampai melewati waktu yang ditetapkan raja. Apakah Amasa, yang oleh Absalom ditugaskan sebagai panglima pasukannya, tidak berdaya?

Atau apakah usaha mengumpulkan pasukan itu sesuatu yang lebih sulit daripada yang diduga oleh Daud?

Mungkin, ada pihak yang mempertanyakan kekuatan Daud untuk bisa naik takhta kembali, sementara ada pihak lain yang jengkel dengan perubahan jabatan para panglima, dan mereka lebih senang Yoab ketimbang Amasa.

Sebelumnya, Daud telah menjanjikan kedudukan Yoab itu kepada Amasa (19:13-14).

Mungkin, penundaan Amasa tersebut disebabkan karena dia berhadapan dengan halangan-halangan militer dan politik, yang diciptakan oleh orang-orang yang mempertanyakan kearifan tindakan Daud tersebut.

6. Berkatalah Daud kepada Abisai. Daud tetap tidak memakai Yoab dengan memberikan perintah kepada saudaranya.

Tetapi, begitu penyerangan itu berlangsung, Yoab dengan persetujuan Abisai kembali menduduki jabatannya.

9. Mencium dia. Memegang janggut dan menciumnya, masih merupakan kebiasaan orang Arab dan orang Turki untuk menyatakan sambutan yang bersahabat.

10. Amasa tidak awas terhadap pedang yang ada. Nas ini cukup sulit untuk diterjemahkan dengan tepat, sehingga bentuk dari pengkhianatan Yoab agak sulit untuk diketahui.

Yoab, tampaknya mempunyai senjata kedua yang disembunyikan di bawah jubah panglimanya, sambil tetap secara terbuka menyandang pedang di tempat yang biasa.

Mungkin, Yoab sengaja menjatuhkan pedang yang dipakainya secara terang-terangan itu untuk menyingkirkan semua bentuk kecurigaan di dalam pikiran Amasa.

14. Menuju Abel-Bet-Maakha. Tempat tersebut juga dikenal sebagai "Abel-Maim" (padang air) dalam II Tawarikh 16:4.

Kota ini kemudian jatuh ke tangan pasukan raja Benhadad dari Siria (I Raj. 15:20), dan kemudian ke tangan Tiglat-Pileser dari Asyur.

Penyebutan Maakha mungkin menunjukkan adanya hubungan dengan kerajaan Siria yang bernama demikian (10:6).

Tempatnya terdapat sekitar dua belas mil di sebelah utara Danau Huleh dan empat mil di sebelah barat Tel el-Kadi (Dan) pada situs desa Abil.

15. Mereka menimbun tanah menjadi tembok terhadap kota. Tujuan dari membuat gundukan tersebut ialah agar mereka dapat mencapai bagian yang tertinggi dari tembok kota, sehingga dapat meruntuhkannya dan memaksa masuk.

Jenis bertempur semacam ini dilukiskan dalam ukiran relief tentang pengepungan Lakhis.

17. Dengarkanlah perkataan hambamu ini. Perempuan itu mengusulkan kepada Yoab, agar sebelum dia memulai pengepungan dan kemungkinan penghancuran kota itu, sebaiknya dia bertanya kepada penduduk kota Abel itu, apakah mereka bermaksud untuk berperang demi Seba dan pasukannya atau tidak.

Hal itu hendaknya dilakukan sesuai dengan peraturan Ulangan 20:10 dan seterusnya.

Gagasannya yang kedua ialah, bahwa Yoab seharusnya mempertimbangkan ketenangan dan kesetiaan penduduk kota Abel, dan tidak memusnahkan penduduk yang mengasihi ketenangan dan juga merupakan bagian dari bangsa pilihan Allah itu.

Dia memang seorang perempuan yang bijaksana, dan sepikiran dengan perempuan Tekoa yang bijaksana, sehingga berusaha untuk mencegah terjadinya pertumpahan darah.

Bandingkan juga dengan doa syafaat Abigail demi keluarga-keluarga peternak dari Karmel dan sekitarnya.

Perempuan pada umumnya mengutamakan kedamaian, dan mendukung penyelesaian damai untuk mencegah pertumpahan darah.

Kitab Pengkhotbah mengatakan, bahwa hikmat itu lebih baik daripada keperkasaan, dan mungkin peristiwa inilah yang melatarbelakangi pernyataan tersebut (Pkh. 9:13-16).

22. Masing-masing ke tempatnya. Peristiwa ini merupakan sebuah tafsiran sindiran terhadap pemberontakan Seba.

Dia telah memanggil Israel untuk memutuskan hubungan dengan Yehuda, dan akibatnya dia kehilangan kepalanya.

Orang-orang Yehuda kembali ke rumah masing-masing, sedangkan pasukan Seba berantakan.

Jalan pedang memang bisa menuntun kita ke akibat yang mengerikan.

Perikop Selanjutnya: Pegawai-pegawai Daud.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel