2 Samuel 16:5-14: Simei Mengutuki Daud
Kamis, Maret 15, 2018
Edit
Simei Mengutuki Daud. |
Setelah belajar perikop Daud Bertemu Dengan Ziba dari Kitab 2 Samuel, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Simei Mengutuki Daud.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 2 Samuel (2Sa 16:5-14 dengan judul perikop Simei Mengutuki Daud).
Kita belajar perikop Simei Mengutuki Daud ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
2Sa 16:5 Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk.
2Sa 16:6 Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya.
2Sa 16:7 Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila!
2Sa 16:8 TUHAN telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah."
2Sa 16:9 Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja: "Mengapa anjing mati ini mengutuki tuanku raja? Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya."
2Sa 16:10 Tetapi kata raja: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?"
2Sa 16:11 Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya: "Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab TUHAN yang telah berfirman kepadanya demikian.
2Sa 16:12 Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini."
2Sa 16:13 Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu.
2Sa 16:14 Dengan lelah sampailah raja dan seluruh rakyat yang ada bersama-sama dengan dia ke Yordan, lalu mereka beristirahat di sana.
6. Dilemparinya dengan batu. Hal ini masih dilakukan sebagai tanda marah, atau tersinggung.
7. Orang dursila. Sebutan yang paling menghina. Artinya adalah: Engkau tidak berguna apa-apa.
9-14. Daud menganggap kutukan Simei sebagai berasal dari Allah. Dia beranggapan, bahwa jika dirinya menderita secara diam-diam, Allah akhirnya akan memberikan upah kepadanya.
Sekalipun demikian, sikapnya yang berjiwa besar itu bertentangan dengan pandangan pasukannya, yang melihat kutukan-kutukan itu bukan sebagai ungkapan kehendak Allah, tetapi sebagai ungkapan menghujat dari seorang warga yang tidak puas.
Anjing mati (ay. 9). Sebuah sebutan yang menghina.
Memenggal kepalanya. Maksudnya: memenggal leher sebagai hukuman, sebab menghujat raja merupakan sebuah kesalahan yang mendatangkan hukuman mati.
Perikop Selanjutnya: Husai dan Ahitofel Menghadap Absalom.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 2 Samuel (2Sa 16:5-14 dengan judul perikop Simei Mengutuki Daud).
Kita belajar perikop Simei Mengutuki Daud ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Simei Mengutuki Daud (Kitab 2 Samuel 16:5-14)
2Sa 16:5 Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk.
2Sa 16:6 Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya.
2Sa 16:7 Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila!
2Sa 16:8 TUHAN telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah."
2Sa 16:9 Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja: "Mengapa anjing mati ini mengutuki tuanku raja? Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya."
2Sa 16:10 Tetapi kata raja: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?"
2Sa 16:11 Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya: "Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab TUHAN yang telah berfirman kepadanya demikian.
2Sa 16:12 Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini."
2Sa 16:13 Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu.
2Sa 16:14 Dengan lelah sampailah raja dan seluruh rakyat yang ada bersama-sama dengan dia ke Yordan, lalu mereka beristirahat di sana.
6. Dilemparinya dengan batu. Hal ini masih dilakukan sebagai tanda marah, atau tersinggung.
7. Orang dursila. Sebutan yang paling menghina. Artinya adalah: Engkau tidak berguna apa-apa.
9-14. Daud menganggap kutukan Simei sebagai berasal dari Allah. Dia beranggapan, bahwa jika dirinya menderita secara diam-diam, Allah akhirnya akan memberikan upah kepadanya.
Sekalipun demikian, sikapnya yang berjiwa besar itu bertentangan dengan pandangan pasukannya, yang melihat kutukan-kutukan itu bukan sebagai ungkapan kehendak Allah, tetapi sebagai ungkapan menghujat dari seorang warga yang tidak puas.
Anjing mati (ay. 9). Sebuah sebutan yang menghina.
Memenggal kepalanya. Maksudnya: memenggal leher sebagai hukuman, sebab menghujat raja merupakan sebuah kesalahan yang mendatangkan hukuman mati.
Perikop Selanjutnya: Husai dan Ahitofel Menghadap Absalom.