1 Tawarikh: Janji Mengenai Bait Suci Yang Akan Didirikan Oleh Salomo

Kasih raja Daud kepada Tuhan terlihat pada keinginannya untuk mendirikan Bait Suci. Kita mengetahui, walaupun niatnya baik, namun Tuhan tidak mengizinkannya. Karena bukan dia yang dikehendaki Tuhan untuk mendirikan Bait Allah, melainkan raja Salomo.

Klik:

1 Chronicles 17:1-15


1Ch 17:1 Setelah Daud menetap di rumahnya, berkatalah ia kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut perjanjian TUHAN itu ada di bawah tenda-tenda."

1Ch 17:2 Lalu berkatalah Natan kepada Daud: "Lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Allah menyertai engkau."

1Ch 17:3 Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Allah kepada Natan, demikian:

1Ch 17:4 "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN: Bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah bagi-Ku untuk didiami.

1Ch 17:5 Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel keluar sampai hari ini, tetapi Aku mengembara dari kemah ke kemah, dan dari kediaman ke kediaman.

1Ch 17:6 Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras?

1Ch 17:7 Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel.

1Ch 17:8 Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku akan membuat namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.

1Ch 17:9 Aku akan menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan akan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditekan oleh orang-orang lalim seperti dahulu,

1Ch 17:10 sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku akan menundukkan segala musuhmu. Juga Aku beritahukan kepadamu: TUHAN akan membangun suatu keturunan bagimu.

1Ch 17:11 Apabila umurmu sudah genap untuk pergi mengikuti nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, salah seorang anakmu sendiri, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

1Ch 17:12 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan mengokohkan takhtanya untuk selama-lamanya.

1Ch 17:13 Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kuhilangkan dari padanya seperti yang Kuhilangkan dari pada orang yang mendahului engkau.

1Ch 17:14 Dan Aku akan menegakkan dia dalam rumah-Ku dan dalam kerajaan-Ku untuk selama-lamanya dan takhtanya akan kokoh untuk selama-lamanya."

1Ch 17:15 Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.


Tafsiran Wycliffe


Nubuat Natan (17:1-27).

Pasal 17 (yang menceritakan hal yang sama dengan II Sam. 7) merupakan puncak Kitab I Tawarikh ini dengan menjelaskan makna abadi dari Daud dan kariernya.

Bertanggal sekitar tahun 995 sM, sesudah berbagai peperangan yang dikisahkan dalam pasal 18 berakhir (lih. 17:8; bdg. II Sam. 7:1), peristiwa ini berawal dengan keinginan Daud untuk mendirikan sebuah Bait Suci yang permanen bagi Tabut Perjanjian.

Namun, sekalipun Allah melarang Daud untuk mendirikan rumah-Nya itu (ay. 1-6), Allah berjanji untuk membangun keturunan Daud (ay. 7-15).

Sebagaimana Allah telah memakmurkan kehidupan Daud secara pribadi, demikian pula Dia akan memakmurkan kerajaannya.

Pada masa depan yang dekat, keturunan Daud (Salomo) akan mendirikan Bait Allah (ay. 11, 12).

Pada masa depan yang lebih jauh lagi, keturunan Daud (Yesus Kristus) akan memadukan di dalam diri-Nya keadaan sebagai anak manusia dan Anak Allah (ay. 13) yang pada suatu saat kelak akan mendirikan Kerajaan Allah di atas bumi ini untuk selama-lamanya (ay. 14).

Daud kemudian terlarut dalam puji-pujian kepada Allah atas kasih karunia-Nya yang menakjubkan (ay. 16-27).

1. Nabi Natan belakangan menegur Daud atas dosanya (II Sam. 12), membantu Salomo (I Raj. 1:10, 11) dan mencatat bahan dasar yang kemudian dimanfaatkan untuk menulis kedua Kitab Tawarikh ini (29:29; II Taw. 9:29).

2. Lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu. Tanggapan Natan yang bersifat pribadi dan bukan diilhamkan sebelum dia menerima firman Allah yang sesungguhnya (ay. 3).

4. Bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah bagi-Ku untuk didiami. Peperangan kejam oleh Daud (bdg. II Sam. 8:2) telah menjadikannya tidak memenuhi syarat untuk mendirikan Bait Allah (22:8; 28:3).

5. Aku tidak pernah diam dalam rumah. Terkecuali bangunan yang didirikan secara singkat di Silo (I Sam. 3:3) hanya untuk dihancurkan oleh orang Filistin sesudah pertempuran pertama di Eben-Haezer (Yer. 7:12).

7. Akulah yang mengambil engkau dari padang. Terjemahan ini lebih tepat daripada dari kandang domba seperti di dalam sebuah versi terjemahan bahasa Inggris (RSV; bdg. I Sam. 16:11).

9. Aku akan menentukan ... dan akan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya ... tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditekan. Kalimat Ibrani aslinya menunjukkan dan konteksnya lebih memilih waktu lampau, "Aku sudah menentukan ... dan sudah menanamkan mereka supaya mereka menetap ... dan tidak diganggu lagi" (KD).

Seperti dahulu. Ketika Israel tertindas di Mesir.

10. Tuhan akan membangun suatu keturunan bagimu. Bukan sebuah bangunan seperti yang ingin didirikan oleh Daud bagi Allah, namun sebuah dinasti (bdg. ay. 25).

12. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku. Hal ini digenapi oleh Salomo (II Taw. 3;4).

Namun, janji Aku akan mengokohkan takhta-Nya untuk selama-lamanya, membawa kita ke depan kepada pewaris utama takhta Daud, yaitu Yesus Kristus (Luk. 1:32, 33).

Kristus mendirikan kerajaan-Nya (di dalam hati manusia) ketika datang untuk pertama kali (Luk. 17:21; Dan. 2:44a) sekalipun perwujudannya di dunia menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali (Luk. 17:24; Dan. 2:44b).

13. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Ucapan ini mengacu kepada keilahian Yesus Kristus (Ibr. 1:5; bdg. Mzm. 2:7, 12; Kis. 13:33; Ibr. 5;5) dan bukan Salomo (bdg. taf. 22:10).

Kristus perlu memadukan di dalam diri-Nya kemanusiaan yang sempurna dan keilahian yang penuh (Mat. 22:12-45; Flp. 2:9) agar Dia dapat benar-benar menggantikan manusia berdosa (I Ptr. 2:24; Ibr. 2:17, 18) sambil memulihkan hubungan kita dengan Allah (Yoh. 1:18; 14:6).

Melalui kata-kata, kasih setia-Ku tidak akan Kuhilangkan dari padanya, Natan kembali kepada keturunan Daud yang lebih dekat (bdg. konteks dalam nas yang membahas hal yang sama, II Sam. 7:14, 15) yang tidak akan disingkirkan seperti orang yang mendahului engkau, yaitu Saul.

Kenaikan Daud Menjadi Raja (11:1-20:8).

Sesudah kematian Saul pada tahun 1010 sM, maka Daud ditahbiskan sebagai raja atas suku Yehuda di Hebron (II Sam. 2:4).

Tetapi permintaannya untuk menjadi raja atas seluruh Israel (II Sam. 2:5, 6) ditolak sebab putra Saul, Isyboset telah dinobatkan menjadi raja atas suku-suku utara dan timur (II Sam. 2:8, 9).

Akan tetapi, penulis Tawarikh mengabaikan tujuh setengah tahun yang tidak menyenangkan ini (II Sam. 5:5) yang merupakan masa suksesi yang penuh perselisihan, perang saudara serta penindasan oleh orang Filistin (bdg. II Sam. 3:4), dan ia langsung melangkah kepada rangkaian peristiwa mengenai penobatan Daud sebagai raja atas seluruh Israel (dari tahun 1003 sM hingga tahun 995 sM).

I Tawarikh 11:1-20:3 dengan demikian sama dengan II Samuel 5-10 dan memperjelasnya (dengan menghilangkan II Samuel 9 yang mengisahkan kebaikan hati Daud terhadap Mefiboset).

Bagian ini melukiskan keberhasilan Daud menduduki Yerusalem, yang akan menjadi "kota Daud", yaitu ibu kota pemerintahan politiknya, bersama dengan para pendukungnya yang dari kalangan militer (ps. 11-12).

Dikisahkan pula keberhasilannya untuk melepaskan diri dari kekuasaan orang Filistin (ps. 14) serta tindakannya memusatkan ibadah dengan menempatkan Tabut Perjanjian di Yerusalem sehingga Yerusalem juga menjadi pusat ibadah bangsa Israel (ps. 13; 15; 16).

Juga dicatat tentang serangkaian kemenangan pasukan Daud di segala penjuru (ps. 18-20).

Puncak semuanya terletak di dalam nubuat Allah yang disampaikan melalui nabi Natan (ps. 17). "Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan ... Aku akan menundukkan segala musuhmu" (17:8, 10).

Karena pesan yang membawa harapan tersebut tidak hanya untuk Daud pribadi tetapi juga untuk "umat-Ku Israel ... dalam masa yang masih jauh" (17:9, 17); untuk masyarakat yang dalam pergumulan pada zaman Ezra; untuk jemaat Anak Daud yang lebih besar itu yang mengenai Dia, Allah mengatakan, "Ia akan menjadi anak-Ku" (17:13); dan untuk kerajaan Mesias yang masih akan diwujudkan, yaitu Mesias yang takhtaNya akan kokoh untuk selama-lamanya (17:14).

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel