Esther 4: Usaha Mordekhai Untuk Menolong Orang Yahudi
Kamis, Juni 28, 2018
Edit
Klik:
Esther 4
Est 4:1 Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih.
Est 4:2 Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang istana raja, karena seorangpun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung.
Est 4:3 Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya.
Est 4:4 Ketika dayang-dayang dan sida-sida Ester memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya.
Est 4:5 Maka Ester memanggil Hatah, salah seorang sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi perintah kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya hal itu.
Est 4:6 Lalu keluarlah Hatah mendapatkan Mordekhai di lapangan kota yang di depan pintu gerbang istana raja,
Est 4:7 dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi.
Est 4:8 Juga salinan surat undang-undang, yang dikeluarkan di Susan untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah, supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan pesan kepada Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan untuk membela bangsanya di hadapan baginda.
Est 4:9 Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan perkataan Mordekhai kepada Ester.
Est 4:10 Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai:
Est 4:11 "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja."
Est 4:12 Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai,
Est 4:13 maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.
Est 4:14 Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
Est 4:15 Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:
Est 4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."
Est 4:17 Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.
Tafsiran Wycliffe
Keputusan Ester (4:1-17).
Kesedihan Mordekhai yang besar menimbulkan tanda tanya pada diri Ester yang kemudian mengetahui dari Mordekhai tentang adanya ketetapan tersebut serta tentang keinginan Mordekhai agar Ester menghadap raja.
Ketika Ester keberatan, bahwa hal itu bisa berbahaya bagi dirinya, Mordekhai mendesak, bahwa hal itu merupakan tanggung jawab Ester kepada Allah.
Ester berjanji akan menghadap raja jika Mordekhai bersedia berpuasa bersamanya selama tiga hari.
1-3. Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu (ay. 1). Mordekhai bukan hanya mengetahui apa yang telah disebarkan secara umum karena memiliki sebuah salinan dari ketetapan itu (ay. 8), ia juga mengetahui perjanjian yang ada di antara Haman dengan raja serta jumlah uang yang dijanjikan (ay. 7).
Pengetahuan ini makin menambah kesedihannya, sebab mungkin dia sadar, bahwa pembukaan identitasnya sebagai orang Yahudi merupakan penyebab dari murka Haman terhadap bangsanya.
Memakai kain kabung dan abu. Tanda kesedihan yang sangat mendalam (Ayb. 2:12; Dan. 9:3).
Seorangpun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung. Raja tidak mau ada kesusahan atau kesedihan di sekelilingnya (bdg. Neh. 2:1, 2).
4-8. Sesudah mengetahui tentang kesedihan Mordekhai, Ester mengirimkan kepadanya pakaian yang cocok untuk menghadap raja (bdg. ay. 2).
Tetapi tidak diterimanya. Mordekhai ingin menekankan keseriusan dari situasi kepada Ester dan ingin memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Ester.
Maka Ester memanggil Hatah (ay. 5). Hatah mungkin adalah orang Yahudi yang mengetahui hubungan antara Ester dan Mordekhai.
Setidak-tidaknya ia segera mengetahui, sebab Mordekhai menyuruhnya untuk meminta Ester agar menghadap raja untuk membela bangsanya (ay. 8).
9-12. Hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati (ay. 11). Sejak dahulu kala, para raja Media menolak untuk menerima tamu tidak terduga di ruang istana agar dapat menjaga kehormatan mereka dan juga untuk melindungi diri (Herodotus 1.99; 3.118).
Tetapi setiap orang yang ingin menghadap bisa memberi tahu terlebih dahulu (Herodotus, 3.140).
Sekalipun demikian, Ester tidak dipanggil oleh raja selama tiga puluh hari sehingga dia pasti khawatir, bahwa keadaan tersebut akan merusak permohonannya untuk menghadap.
Satu-satunya kemungkinan lain yang terbuka adalah muncul di depan pintu masuk balairung tanpa pemberitaan sebelumnya sambil mengharapkan raja berkenan untuk menemuinya.
Di dalam situasi semacam itu, tindakan tersebut sangat berbahaya bagi Ester.
13, 14. Jangan kira ... hanya engkau yang akan terluput. Mordekhai mengingatkan Ester akan kedudukan berbahaya yang dia sendiri hadapi, khususnya apabila dia menolak untuk menolong umat Allah di saat yang rawan tersebut, sebab penolakan itu akan mendatangkan hukuman Allah atas dirinya dan keluarganya, padahal bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain (ay. 14).
Mordekhai mengenal janji-janji Allah dan sejarah Israel dengan terlalu baik untuk meragukan hal itu walaupun hanya untuk sesaat saja.
Sesungguhnya, Allah mungkin saja mengangkat Ester menjadi ratu, justru untuk mengatasi krisis yang ditimbulkan oleh Haman itu.
Nas ini merupakan kunci menuju pengertian dasar dari seluruh kitab, yaitu untuk mendemonstrasikan pemeliharaan Allah yang tidak pernah gagal bagi umat-Nya, Israel.
Maksud pernyataan Mordekhai jelas dan permohonannya sulit untuk ditolak.
15-17. Berpuasalah untuk aku ... tiga hari lamanya (ay. 16). Memanjatkan doa kepada Allah tidak disebutkan di sini, namun cukup jelas tersirat (bdg. Yl. 1:14).
Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian. Mungkin para dayang itu adalah orang Yahudi atau orang-orang yang masuk agama Yahudi yang telah belajar berdoa dari Ester.
Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati. Sikap ini bukan sebuah fatalisme buta atau sebuah kepasrahan yang tanpa harapan (bdg. Kej. 43:14), namun sebuah keyakinan terhadap kehendak dan kebijaksanaan Allah (bdg. Ayb. 13:15; Dan. 3:17, 18).
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.