Mazmur 13: Doa Kepercayaan

Klik:

Psalms 13


Psa 13:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (13-2) Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?

Psa 13:2 (13-3) Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?

Psa 13:3 (13-4) Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,

Psa 13:4 (13-5) supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia," dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.

Psa 13:5 (13-6a) Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.

Psa 13:6 (13-6b) Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.


Tafsiran Wycliffe


Mazmur 13. Dari Keraguan Menjadi Percaya.

Mazmur singkat ini mengekspresikan kerinduan paling dalam dari jiwa yang susah.

Meskipun musuh pribadi melatarbelakangi suasana itu, pemazmur sedang bergumul dengan keragu-raguannya sendiri tentang tindakan Allah untuk membela kepentingannya.

Karena di sini tidak disinggung mengenai sakit penyakit, maka persoalannya barangkali bersifat kejiwaan, kemungkinan besar adalah rasa takut.

Dilihat dari strukturnya, mazmur ini merupakan contoh sempurna dari ratapan seseorang, dan secara cermat dibagi menjadi tiga stanza pendek, masing-masing berisi dua bait.

1-3. Masalah Keraguannya.

Berapa lama lagi ... ? Empat kali pengulangan frasa ini jelas menunjukkan penderitaan hebat sang pemazmur.

Dia dibuat lelah oleh musuh-musuhnya, tetapi dia malah lebih susah karena Allah tampaknya tidak mempedulikannya.

Dia merasa ditinggalkan Allah ketika dia sangat membutuhkan.

4, 5. Doanya Meminta Pertolongan.

Pandanglah ... jawablah ... buatlah mataku bercahaya. Di tengah-tengah keragu-raguan dan perasaan tertekan, dia berdoa, agar Allah mengerti masalahnya dan mengembalikan cahaya matanya.

Dia tidak hanya takut akan kematian fisik, tetapi dia mengetahui bagaimana musuh-musuhnya, dengan kefasikan mereka akan memegahkan diri atas kejatuhan seorang sahabat Allah.

6. Kelegaannya ialah Ketika Dia Percaya Penuh.

Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya. Kendatipun tidak tercatat adanya jawaban yang diucapkan, ada kelegaan sejati meliputi jiwa yang penuh kesusahan ini.

Kepercayaannya didasarkan pada kasih dan kebaikan Allah, suka rianya didasarkan pada keselamatan dari Allah, nyanyiannya didasarkan pada kepedulian Allah yang limpah.

Dia telah menemukan damai sejahtera sejati dengan cara mengucapkan percaya kepada Allah.

JILID I. Mazmur 1-41.

Kitab pertama di dalam pembagian kitab ini menjadi lima tampaknya pernah merupakan kumpulan mazmur Daud tersendiri.

Nama untuk Tuhan, dalam bahasa Ibrani Yahweh dipakai 272 kali, sedangkan Elohim hanya dipakai 15 kali saja.

Setiap mazmur beragam isinya, namun ajaran moralnya sederhana dan langsung.

Di sepanjang bagian ini, tampak jelas suatu iman yang positif kepada keadilan Allah.

Mazmur 1 merupakan pengantar kepada seluruh Kitab Mazmur, sedangkan Mazmur 2 merupakan pengantar untuk kumpulan Kitab I.

Kenyataan, bahwa sejumlah naskah mencantumkan Mazmur 3 sebagai mazmur pertama menjadikan sifat pengantar dari Mazmur 1 dan 2 makin jelas.

Selanjutnya ada kemungkinan, bahwa Mazmur 1 dan 2 pada mulanya merupakan satu mazmur saja, yaitu mazmur yang diawali dan diakhiri dengan "Berbahagialah".

Semua mazmur kecuali 1, 2, 10 dan 33 terkait dengan Daud di dalam catatan judulnya.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel