Mazmur 15: Siapa Yang Boleh Datang Kepada TUHAN?
Jumat, Juli 20, 2018
Edit
Klik:
Psalms 15
Psa 15:1 Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
Psa 15:2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
Psa 15:3 yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya;
Psa 15:4 yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi;
Psa 15:5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 15. Tamu Allah.
Mazmur Hikmat ini merupakan penjelasan tentang kewajiban manusia kepada Allah dan sesama seperti dikemukakan dalam Ulangan 6:5 dan Imamat 19:18.
Mazmur ini membicarakan syarat-syarat moral dan etis, agar seorang penyembah boleh masuk ke hadirat Allah.
Di sini tercermin kebiasaan zaman dulu untuk menantang kemampuan seorang penyembah.
Barangkali imam mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam ayat 1, penyembah menanggapi dengan jawaban seperti tersaji di sini, dan imam mengakhiri tantangan dengan janji final dalam ayat 5b.
Beberapa penafsir mengaitkan pertanyaan itu dengan sang penyembah, dengan jawaban dan janji seperti jawaban yang biasa diucapkan para imam kepada para penyembah yang masuk ke Bait Allah.
Yang disebut lebih dulu rasanya lebih cocok.
1. Pertanyaan yang relevan.
Tuhan, siapa yang ... ? Orang yang datang ke hadirat Allah harus berhadapan langsung dengan dua pertanyaan dalam ayat ini.
Para peziarah barangkali diizinkan mendirikan kemah di Gunung Moria pada masa-masa tertentu dalam sejarah Israel. Akan tetapi pertanyaan-pertanyaan paralel itu menekankan, bahwa standar Allah harus dipenuhi jika seseorang hendak menghadap Allah.
JILID I. Mazmur 1-41.
Kitab pertama di dalam pembagian kitab ini menjadi lima tampaknya pernah merupakan kumpulan mazmur Daud tersendiri.
Nama untuk Tuhan, dalam bahasa Ibrani Yahweh dipakai 272 kali, sedangkan Elohim hanya dipakai 15 kali saja.
Setiap mazmur beragam isinya, namun ajaran moralnya sederhana dan langsung.
Di sepanjang bagian ini, tampak jelas suatu iman yang positif kepada keadilan Allah.
Mazmur 1 merupakan pengantar kepada seluruh Kitab Mazmur, sedangkan Mazmur 2 merupakan pengantar untuk kumpulan Kitab I.
Kenyataan, bahwa sejumlah naskah mencantumkan Mazmur 3 sebagai mazmur pertama menjadikan sifat pengantar dari Mazmur 1 dan 2 makin jelas.
Selanjutnya ada kemungkinan, bahwa Mazmur 1 dan 2 pada mulanya merupakan satu mazmur saja, yaitu mazmur yang diawali dan diakhiri dengan "Berbahagialah".
Semua mazmur kecuali 1, 2, 10 dan 33 terkait dengan Daud di dalam catatan judulnya.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.