Mazmur 119: Bahagianya Orang Yang Hidup Menurut Taurat TUHAN

Klik:

Psalms 119


Psa 119:1 Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN.

Psa 119:2 Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,

Psa 119:3 yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.

Psa 119:4 Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh.

Psa 119:5 Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!

Psa 119:6 Maka aku tidak akan mendapat malu, apabila aku mengamat-amati segala perintah-Mu.

Psa 119:7 Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.

Psa 119:8 Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.

Psa 119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

Psa 119:10 Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.

Psa 119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Psa 119:12 Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Psa 119:13 Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.

Psa 119:14 Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta.

Psa 119:15 Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu.

Psa 119:16 Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.

Psa 119:17 Lakukanlah kebajikan kepada hamba-Mu ini, supaya aku hidup, dan aku hendak berpegang pada firman-Mu.

Psa 119:18 Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.

Psa 119:19 Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku.

Psa 119:20 Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.

Psa 119:21 Engkau menghardik orang-orang yang kurang ajar, terkutuklah orang yang menyimpang dari perintah-perintah-Mu.

Psa 119:22 Gulingkanlah dari atasku cela dan penghinaan, sebab aku memegang peringatan-peringatan-Mu.

Psa 119:23 Sekalipun pemuka-pemuka duduk bersepakat melawan aku, hamba-Mu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

Psa 119:24 Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku.

Psa 119:25 Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.

Psa 119:26 Jalan-jalan hidupku telah aku ceritakan dan Engkau menjawab aku--ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Psa 119:27 Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.

Psa 119:28 Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.

Psa 119:29 Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.

Psa 119:30 Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.

Psa 119:31 Aku telah berpaut pada peringatan-peringatan-Mu, ya TUHAN, janganlah membuat aku malu.

Psa 119:32 Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku.

Psa 119:33 Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.

Psa 119:34 Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati.

Psa 119:35 Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.

Psa 119:36 Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba.

Psa 119:37 Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!

Psa 119:38 Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu.

Psa 119:39 Lalukanlah celaku yang menggetarkan aku, karena hukum-hukum-Mu adalah baik.

Psa 119:40 Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!

Psa 119:41 Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya TUHAN, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu,

Psa 119:42 supaya aku dapat memberi jawab kepada orang yang mencela aku, sebab aku percaya kepada firman-Mu.

Psa 119:43 Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.

Psa 119:44 Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.

Psa 119:45 Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.

Psa 119:46 Aku hendak berbicara tentang peringatan-peringatan-Mu di hadapan raja-raja, dan aku tidak akan mendapat malu.

Psa 119:47 Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.

Psa 119:48 Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

Psa 119:49 Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu, oleh karena Engkau telah membuat aku berharap.

Psa 119:50 Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.

Psa 119:51 Orang-orang yang kurang ajar sangat mencemoohkan aku, tetapi aku tidak menyimpang dari Taurat-Mu.

Psa 119:52 Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala, ya TUHAN, maka terhiburlah aku.

Psa 119:53 Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu.

Psa 119:54 Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku di rumah yang kudiami sebagai orang asing.

Psa 119:55 Pada waktu malam aku ingat kepada nama-Mu, ya TUHAN; aku hendak berpegang pada Taurat-Mu.

Psa 119:56 Inilah yang kuperoleh, bahwa aku memegang titah-titah-Mu.

Psa 119:57 Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu.

Psa 119:58 Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu.

Psa 119:59 Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu.

Psa 119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.

Psa 119:61 Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.

Psa 119:62 Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.

Psa 119:63 Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu.

Psa 119:64 Bumi penuh dengan kasih setia-Mu, ya TUHAN, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Psa 119:65 Kebajikan telah Kaulakukan kepada hamba-Mu, ya TUHAN, sesuai dengan firman-Mu.

Psa 119:66 Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.

Psa 119:67 Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.

Psa 119:68 Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Psa 119:69 Orang yang kurang ajar menodai aku dengan dusta, tetapi aku, dengan segenap hati aku akan memegang titah-titah-Mu.

Psa 119:70 Hati mereka tebal seperti lemak, tetapi aku, Taurat-Mu ialah kesukaanku.

Psa 119:71 Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.

Psa 119:72 Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.

Psa 119:73 Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu.

Psa 119:74 Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu.

Psa 119:75 Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan.

Psa 119:76 Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

Psa 119:77 Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku.

Psa 119:78 Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu, karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa alasan; tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu.

Psa 119:79 Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.

Psa 119:80 Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.

Psa 119:81 Habis jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu.

Psa 119:82 Habis mataku merindukan janji-Mu; aku berkata: "Bilakah Engkau akan menghiburkan aku?"

Psa 119:83 Sebab aku telah menjadi seperti kirbat yang diasapi; namun ketetapan-ketetapan-Mu tidak kulupakan.

Psa 119:84 Berapa lagi hari-hari hamba-Mu ini? Bilakah Engkau menghukum orang-orang yang mengejar aku?

Psa 119:85 Orang-orang yang kurang ajar telah menggali lobang bagiku, orang-orang yang tidak menuruti Taurat-Mu.

Psa 119:86 Segala perintah-Mu dapat dipercaya; mereka mengejar aku tanpa alasan--tolonglah aku!

Psa 119:87 Hampir saja mereka menghabisi aku di bumi, tetapi aku tidak meninggalkan titah-titah-Mu.

Psa 119:88 Hidupkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya aku berpegang pada peringatan yang Kauberikan.

Psa 119:89 Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga.

Psa 119:90 Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada.

Psa 119:91 Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab segala sesuatu melayani Engkau.

Psa 119:92 Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku.

Psa 119:93 Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.

Psa 119:94 Aku kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.

Psa 119:95 Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.

Psa 119:96 Aku melihat batas-batas kesempurnaan, tetapi perintah-Mu luas sekali.

Psa 119:97 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.

Psa 119:98 Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.

Psa 119:99 Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.

Psa 119:100 Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.

Psa 119:101 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.

Psa 119:102 Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.

Psa 119:103 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.

Psa 119:104 Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.

Psa 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Psa 119:106 Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.

Psa 119:107 Aku sangat tertindas, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.

Psa 119:108 Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum-hukum-Mu kepadaku.

Psa 119:109 Aku selalu mempertaruhkan nyawaku, namun Taurat-Mu tidak kulupakan.

Psa 119:110 Orang-orang fasik telah memasang jerat terhadap aku, tetapi aku tidak sesat dari titah-titah-Mu.

Psa 119:111 Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.

Psa 119:112 Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir.

Psa 119:113 Orang yang bimbang hati kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai.

Psa 119:114 Engkaulah persembunyianku dan perisaiku; aku berharap kepada firman-Mu.

Psa 119:115 Menjauhlah dari padaku, hai penjahat-penjahat; aku hendak memegang perintah-perintah Allahku.

Psa 119:116 Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku.

Psa 119:117 Sokonglah aku, supaya aku selamat; aku hendak bersukacita dalam ketetapan-ketetapan-Mu senantiasa.

Psa 119:118 Engkau menolak semua orang yang sesat dari ketetapan-ketetapan-Mu, sebab sia-sia tipu muslihat mereka.

Psa 119:119 Sebagai sanga Kauanggap semua orang fasik di bumi; sebab itu aku mencintai peringatan-peringatan-Mu.

Psa 119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

Psa 119:121 Aku telah menjalankan hukum dan keadilan; janganlah menyerahkan aku kepada pemeras-pemerasku!

Psa 119:122 Jadilah jaminan bagi hamba-Mu untuk kebaikan, janganlah orang-orang yang kurang ajar memeras aku.

Psa 119:123 Mataku sangat merindukan keselamatan dari pada-Mu dan merindukan janji-Mu yang adil.

Psa 119:124 Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Psa 119:125 Hamba-Mu aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku tahu peringatan-peringatan-Mu.

Psa 119:126 Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu.

Psa 119:127 Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua.

Psa 119:128 Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu; segala jalan dusta aku benci.

Psa 119:129 Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.

Psa 119:130 Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.

Psa 119:131 Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Psa 119:132 Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana sepatutnya terhadap orang-orang yang mencintai nama-Mu.

Psa 119:133 Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.

Psa 119:134 Bebaskanlah aku dari pada pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.

Psa 119:135 Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Psa 119:136 Air mataku berlinang seperti aliran air, karena orang tidak berpegang pada Taurat-Mu.

Psa 119:137 Engkau adil, ya TUHAN, dan hukum-hukum-Mu benar.

Psa 119:138 Telah Kauperintahkan peringatan-peringatan-Mu dalam keadilan dan dalam kesetiaan belaka.

Psa 119:139 Nyala cintaku menghabiskan aku, sebab para lawanku melupakan segala firman-Mu.

Psa 119:140 Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya.

Psa 119:141 Aku ini kecil dan hina, tetapi titah-titah-Mu tidak kulupakan.

Psa 119:142 Keadilan-Mu adil untuk selama-lamanya, dan Taurat-Mu benar.

Psa 119:143 Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku.

Psa 119:144 Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya, buatlah aku mengerti, supaya aku hidup.

Psa 119:145 Aku berseru dengan segenap hati; jawablah aku, ya TUHAN! Ketetapan-ketetapan-Mu hendak kupegang.

Psa 119:146 Aku berseru kepada-Mu; selamatkanlah aku! Aku hendak berpegang pada peringatan-peringatan-Mu.

Psa 119:147 Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu.

Psa 119:148 Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.

Psa 119:149 Dengarlah suaraku sesuai dengan kasih setia-Mu; ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan hukum-Mu.

Psa 119:150 Mendekat orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat, mereka menjauh dari Taurat-Mu.

Psa 119:151 Engkau dekat, ya TUHAN, dan segala perintah-Mu adalah benar.

Psa 119:152 Sejak dahulu aku tahu dari peringatan-peringatan-Mu, bahwa Engkau telah menetapkannya untuk selama-lamanya.

Psa 119:153 Lihatlah sengsaraku dan luputkanlah aku, sebab Taurat-Mu tidak kulupakan.

Psa 119:154 Perjuangkanlah perkaraku dan tebuslah aku, hidupkanlah aku sesuai dengan janji-Mu.

Psa 119:155 Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-Mu tidaklah mereka cari.

Psa 119:156 Rahmat-Mu berlimpah, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan hukum-hukum-Mu.

Psa 119:157 Pengejar dan lawanku banyak, tetapi aku tidak menyimpang dari peringatan-peringatan-Mu.

Psa 119:158 Melihat pengkhianat-pengkhianat, aku merasa jemu, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.

Psa 119:159 Lihatlah, betapa aku mencintai titah-titah-Mu! Ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu.

Psa 119:160 Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya.

Psa 119:161 Pembesar-pembesar mengejar aku tanpa alasan, tetapi hanya terhadap firman-Mu hatiku gemetar.

Psa 119:162 Aku gembira atas janji-Mu, seperti orang yang mendapat banyak jarahan.

Psa 119:163 Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi Taurat-Mu kucintai.

Psa 119:164 Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Psa 119:165 Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.

Psa 119:166 Aku menantikan keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan aku melakukan perintah-perintah-Mu.

Psa 119:167 Aku berpegang pada peringatan-peringatan-Mu, dan aku amat mencintainya.

Psa 119:168 Aku berpegang pada titah-titah-Mu dan peringatan-peringatan-Mu, sebab seluruh hidupku terbuka di hadapan-Mu.

Psa 119:169 Biarlah teriakku sampai ke hadapan-Mu, ya TUHAN; berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu.

Psa 119:170 Biarlah permohonanku datang ke hadapan-Mu; lepaskanlah aku sesuai dengan janji-Mu.

Psa 119:171 Biarlah bibirku mengucapkan puji-pujian, sebab Engkau mengajarkan ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Psa 119:172 Biarlah lidahku menyanyikan janji-Mu, sebab segala perintah-Mu benar.

Psa 119:173 Biarlah tangan-Mu menjadi penolongku, sebab aku memilih titah-titah-Mu.

Psa 119:174 Aku rindu kepada keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan Taurat-Mu menjadi kesukaanku.

Psa 119:175 Biarlah jiwaku hidup, supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku.

Psa 119:176 Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan.


Tafsiran Wycliffe


Mazmur 119. Taurat Tuhan.

Mazmur yang pada dasarnya adalah sebuah syair didaktis ini berbentuk sebuah kesaksian pribadi.

Kendatipun syair tersebut berisi kiasan-kiasan mengenai penganiayaan dan memperlihatkan ciri-ciri khas tertentu dari ratapan, tujuan utamanya ialah mengagungkan Tôrâ (Taurat atau Ajaran Allah).

Pemazmur menujukan hampir setiap ayat untuk Allah, dengan menggunakan berbagai bentuk permohonan.

Pada saat bersamaan, dia menggunakan sinonim tertentu untuk Taurat itu, kecuali pada tujuh ayat.

Sinonim itu adalah: Taurat, peringatan-peringatan, titah-titah, hukum-hukum, perintah-perintah, ketetapan-ketetapan, perkataan-perkataan, firman, hidup, dan jalan.

Mungkin, ketika memakai sepuluh istilah tersebut untuk menerangkan Taurat Allah, dia sedang mengikuti petunjuk dari Mazmur 19:8-10, di mana enam sinonim untuk Taurat itu dipergunakan.

Prinsip akrostik sangat dikembangkan dalam mazmur ini, dengan menggunakan dua puluh empat huruf dari abjad Ibrani.

Masing-masing stanza atau bait terdiri dari delapan baris, dimulai dengan huruf yang menjadi ciri khas bait tersebut.

Susunan artifisial namun artistik ini menimbulkan suasana monoton tertentu karena banyaknya pengulangan kata-kata dan frasa-frasa.

Tetapi, keadaan monoton yang mekanis ini diatasi oleh tingginya pengabdian pemazmur sendiri pada ajaran-ajaran Allah.

1-8. Berkat Karena Ketaatan.

Berbahagialah ... yang hidup menurut Taurat Tuhan. Tema mazmur ini dikemukakan di sini secara jelas.

Perhatikan, bahwa sebagian besar dari sepuluh kata sinonim untuk Taurat digunakan dalam bait pertama.

9-16. Cara Menjaga Kekudusan.

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Pertanyaan dan jawaban disesuaikan dengan penekanan para penulis Hikmat.

Kapan pun dalam sejarah, jawaban untuk persoalan-persoalan anak muda ialah agar memperhatikan Firman Allah dengan cara merenungkannya (ay. 15) dan menyimpannya dalam hati (ay. 11) dan dengan menceritakannya kepada orang lain (ay. 13).

17-24. Kegemaran Akan Pengalaman.

Peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku. Kegemaran ini didasarkan pada pengalamannya yang lalu dengan Allah, dalam masa-masa penganiayaan.

Nada duka serta kerinduan melintasi stanza ini, tetapi bagian tersebut berakhir dengan sukacita.

25-32. Kekuatan Dalam Pengertian.

Hidupkanlah ... ajarkanlah ... buatlah aku mengerti. Bahaya yang dihadapi pemazmur menyebabkan dia membutuhkan kekuatan serta penghiburan.

Dia menyadari, bahwa hidup yang sangat diinginkannya datang dari pengertian akan ajaran-ajaran Allah.

33-40. Kebutuhan Akan Petunjuk.

Perlihatkanlah ... aku hendak memegangnya. Melalui frasa demi frasa, pembicara memohon petunjuk Allah untuk mengatur hidupnya dan untuk menjauhkan dirinya dari kebodohan.

41-48. Keberanian Untuk Bersaksi.

Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku. Permohonan akan pertolongan ini bukan untuk kepentingannya sendiri, melainkan didorong oleh keinginan untuk dapat memberi jawab kepada orang yang mencela aku.

Lebih jauh, si pembicara menyatakan, bahwa dia akan bersaksi kepada raja-raja tanpa malu-malu.

49-56. Sumber Penghiburan.

Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu ... inilah penghiburanku. Pada masa sengsara, ajaran Allah menjadi penopangnya dan nyanyian mazmur bagiku di rumah yang kudiami sebagai orang asing.

57-64. Ketetapan Hati Untuk Setia.

Aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Memikirkan jalan-jalan hidupnya membawa dia pada satu titik di mana dia dapat mengalihkan kakinya menuju peringatan-peringatan Allah.

Sikap terima kasihnya terbukti melalui janji untuk bangun pada tengah malam guna bersyukur kepada Allah.

65-72. Hukuman Berupa Penindasan.

Bahwa aku tertindas itu baik bagiku. Setelah berjalan tidak benar sebelum datang penindasan, pemazmur kini melihat maksud yang baik dalam penderitaannya.

73-80. Adilnya Hukuman.

Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu. Sesudah sekali lagi menyuarakan hasratnya akan pengertian, dia memohon berkat-berkat Allah untuk dirinya, dan malu bagi musuh-musuhnya.

Keinginannya yang terakhir ialah agar dia bisa menguatkan iman orang lain.

81-88. Harapan Dalam Kegelapan.

Habis jiwaku ... aku berharap kepada firman-Mu. Melalui rangkaian sedu-sedan, pemazmur mengungkapkan harapannya dan ketetapan hatinya dalam saat yang paling gelap.

Setiap dia memohon penghiburan, dia menegaskan kerinduannya untuk setia.

89-96. Kemenangan Iman.

Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa (ay. 92). Harapan yang terdapat pada bait sebelumnya berubah menjadi kemenangan yang pasti di sini.

Dia menegaskan, bahwa dia tidak akan pernah melupakan titah-titah Allah, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.

97-104. Kebahagiaan Ke Dalam Pencerahan.

Betapa kucintai Taurat-Mu! Dengan tidak memakai permohonan yang lazim, pemazmur menceritakan bagaimana dia mempelajari Taurat Allah dan dia menjadi lebih bijaksana daripada para musuhnya, para pengajarnya, dan orang-orang yang lebih tua.

Penekanannya di sini lebih pada Taurat itu sendiri sebagai sumber pengetahuan, bukan pada akal pikiran yang dibawa sejak lahir.

105-112. Terang Kehidupan.

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Perjalanan rohani pemazmur dalam hidup ini dibimbing oleh Firman Allah.

Kemudian dia berjanji mengikuti ke mana terang itu memimpinnya dan apa pun bahaya yang mungkin dihadapinya.

113-120. Dorongan Kesetiaan.

Engkaulah persembunyianku dan perisaiku. Perbedaan tajam yang dibuat antara orang tidak beriman dengan pemazmur menekankan kesetiaan sang pemazmur.

Kesetiaan ini memberinya rasa aman dan dorongan untuk menghadapi masa yang akan datang dengan Taurat Allah.

121-128. Waktu Untuk Intervensi.

Waktu untuk bertindak telah tiba bagi Tuhan. Setelah menyatakan, bahwa dia akan mengikuti kebenaran, pemazmur meminta Allah bertindak.

Begitu hebatnya para penindasnya telah mengabaikan Taurat Allah, sehingga mereka layak menerima hukuman ilahi.

129-136. Keajaiban Pencerahan.

Peringatan-peringatan-Mu ajaib. Keajaiban paling besar ialah terang dari dalam batin yang memberikan pengertian, bahkan kepada orang-orang bodoh.

Hati pemazmur sedih melihat orang-orang yang tidak taat kepada Taurat TUHAN.

137-144. Tantangan Keadilan.

Engkau adil, ya Tuhan. Konsep keadilan Allah di sini ditonjolkan dalam ayat 137, 138, 142, dan 144.

Karena Allah adil, maka hukum-hukum dan peringatan-peringatan-Nya selamanya juga adil.

145-152. Kepastian dari Doa.

Aku berseru ... jawablah aku, ya Tuhan. Dengan mengingat banyak doa yang selama itu ia panjatkan tanpa henti untuk memohon pertolongan ilahi, dia berseru kembali memohon kuasa yang menghidupkan dari Allah.

Kemudian dia menegaskan kembali imannya, bahwa Tuhan ada dekat dan ajaran-Nya adalah kebenaran.

153-160. Kesadaran Akan Kebutuhan.

Lihatlah sengsaraku dan luputkanlah aku. Perulangan kata-kata hidupkanlah aku pada ayat 154, 156, dan 159 secara jelas menunjukkan betapa hebat kesengsaraan si pembicara serta pemahamannya tentang kebutuhan pribadinya.

Pemazmur mempunyai harapan dan keyakinan, bahwa selama-lamanya hukuman-hukuman Allah itu adil.

161-168. Ketenteraman Di Dalam Kasih.

Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu. Bahkan ketika musuh-musuh mengejar, pemazmur merasakan ketenteraman yang tumbuh dari kecintaannya akan Taurat Allah.

Perhatikan, bahwa di sini tidak muncul permintaan apa pun, seperti dalam ayat 97-104.

169-176. Ketetapan Hati Untuk Setia.

Biarlah bibirku mengucapkan puji-pujian. Pemazmur meringkaskan pesannya dengan berseru meminta pertolongan rohani lebih lanjut, sementara dia menyatakan niatnya untuk berdiri teguh di atas dasar ajaran-ajaran Allah.

JILID V. MAZMUR 107-150.

Jilid kelima dari lima bagian ini mencakup beberapa koleksi atau kelompok mazmur yang lebih kecil.

Nyanyian-nyanyian Ziarah dan Mazmur-mazmur Haleluya (111-113, 115-117, 146-150) jelas adalah bagian inti yang di sekitarnya mazmur-mazmur lain dikelompokkan bersama.

Sebelum ada pembagian menjadi lima bagian ini, mungkin ada pembabakan menjadi tiga bagian di mana Jilid IV dan V merupakan sebuah kumpulan besar.

Seluruh bagian secara nyata memperlihatkan tujuan liturgis; yang menimbulkan rasa ibadah bersama yang mendalam, yang mencapai puncak dalam kata-kata penutup Mazmur 150: "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Haleluya."

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel