Mazmur 120: Dikejar-kejar Fitnah
Sabtu, Agustus 25, 2018
Edit
Klik:
Psalms 120
Psa 120:1 Nyanyian ziarah. Dalam kesesakanku aku berseru kepada TUHAN dan Ia menjawab aku:
Psa 120:2 "Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu."
Psa 120:3 Apakah yang diberikan kepadamu dan apakah yang ditambahkan kepadamu, hai lidah penipu?
Psa 120:4 Panah-panah yang tajam dari pahlawan dan bara kayu arar.
Psa 120:5 Celakalah aku, karena harus tinggal sebagai orang asing di Mesekh, karena harus diam di antara kemah-kemah Kedar!
Psa 120:6 Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang membenci perdamaian.
Psa 120:7 Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka mereka menghendaki perang.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 120. Persinggahan Sementara Bagi Peziarah.
Mazmur 120 mengawali sebuah kumpulan baru yang berlanjut sampai pasal 134.
Tiap-tiap lirik dalam kelompok ini ditandai dengan istilah yang diterjemahkan bermacam-macam dalam bahasa Inggris: "A Song of Degrees" (AV), "A Song of Ascent" (ASV), dan "A Pilgrim Song," atau "Nyanyian Ziarah."
Berbagai teori mengenai arti dari istilah itu mengaitkannya dengan kepulangan bangsa tersebut dari Babel, dengan lima belas langkah jarak antara halaman untuk perempuan dan halaman untuk laki-laki, dengan paralelisme klimaks dalam syair-syair ini, dan dengan perjalanan para peziarah.
Teori yang paling mungkin adalah bahwa kumpulan ini muncul sebagai buku nyanyian bagi para peziarah yang datang ke Bait Suci pada hari-hari raya penting.
Kenyataan bahwa pasal 120, 124, 125, 130, 131 tidak berkaitan langsung dengan perjalanan ziarah menunjukkan, bahwa ayat-ayat itu tergabung pada kumpulan dari sumber-sumber lain.
Sebagian besar dari mazmur-mazmur ini cocok dengan pola hidup dalam masyarakat pasca-Pembuangan, kendatipun beberapa pada mulanya berasal dari zaman pra-Pembuangan.
1, 2. Seruan Meminta Kelepasan.
Ya Tuhan, lepaskanlah aku. Pemazmur mendapati dirinya berada dalam keadaan sial sebab dia berteman dengan orang-orang yang biasa berdusta.
Seruannya meminta kelepasan didasarkan kenyataan masa lalu, di mana Allah menjawab doanya ketika menghadapi kesulitan yang sama.
Banyak yang menganggap, bahwa di sini disebutkan tentang perlawanan Sanbalat dan Tobia, orang-orang yang memfitnah usaha Nehemia membangun kembali tembok-tembok Yerusalem (Neh. 4:6).
3, 4. Permohonan Akan Pembalasan.
Apakah yang diberikan kepadamu. Hukuman dipersiapkan khusus bagi orang yang berlidah dusta.
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan retoris itu didasarkan pada dugaan adanya kejahatan/pelanggaran.
Panah-panah tajam dan arang panas akan merupakan balasan yang pantas.
5-7. Ratapan Meminta Perdamaian.
Celakalah aku ... Aku ini suka perdamaian. Keluhan pokok sang penyair adalah bahwa ternyata dia harus tinggal sebagai orang asing di antara para musuh yang haus darah dan barbar.
Mesekh di Asia Kecil dan Kedar di utara gurun Arab, sebelah selatan Damsyik, dipakai sebagai kiasan untuk menggambarkan kekuatan-kekuatan barbar.
JILID V. MAZMUR 107-150.
Jilid kelima dari lima bagian ini mencakup beberapa koleksi atau kelompok mazmur yang lebih kecil.
Nyanyian-nyanyian Ziarah dan Mazmur-mazmur Haleluya (111-113, 115-117, 146-150) jelas adalah bagian inti yang di sekitarnya mazmur-mazmur lain dikelompokkan bersama.
Sebelum ada pembagian menjadi lima bagian ini, mungkin ada pembabakan menjadi tiga bagian di mana Jilid IV dan V merupakan sebuah kumpulan besar.
Seluruh bagian secara nyata memperlihatkan tujuan liturgis; yang menimbulkan rasa ibadah bersama yang mendalam, yang mencapai puncak dalam kata-kata penutup Mazmur 150: "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Haleluya."
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.