Mazmur 123: Berharap Kepada Anugerah TUHAN

Klik:

Psalms 123


Psa 123:1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.

Psa 123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Psa 123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;

Psa 123:4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.


Tafsiran Wycliffe


Mazmur 123. Permohonan Para Peziarah.

Ini adalah ratapan yang kuat dari seseorang yang berbicara bagi bangsanya.

Perubahan kata ganti bentuk tunggal menjadi bentuk jamak di akhir ayat 1, mengesankan adanya aransemen berbalas-balasan dalam pemakaian sebenarnya sebagai sebuah nyanyian ziarah.

1, 2. Mata Yang Berharap.

Kepada-Mu aku melayangkan mataku. Empat kali pemazmur menyebut mata dalam ayat-ayat ini untuk menekankan fakta, bahwa para peziarah sedang mencari-cari kebaikan Allah.

Sama seperti hamba laki-laki dan hamba perempuan mengharapkan kebaikan majikan mereka, demikian juga orang-orang yang ada dalam kelompok peziarah tersebut menantikan belas kasihan Allah.

3, 4. Permohonan Belas Kasihan.

Kasihanilah kami, ya TUHAN. Seberapa banyak kebutuhan mereka ditunjukkan oleh pengulangan seruan memohon belas kasihan ini.

Penyebutan sebelumnya tentang hamba-hamba laki-laki dan tuan-tuan mereka, serta celaan terhadap orang-orang yang merasa aman, menunjukkan perhambaan bangsa Israel yang meluas selama Pembuangan, atau perserakan mereka selama zaman pasca-Pembuangan.

JILID V. MAZMUR 107-150.

Jilid kelima dari lima bagian ini mencakup beberapa koleksi atau kelompok mazmur yang lebih kecil.

Nyanyian-nyanyian Ziarah dan Mazmur-mazmur Haleluya (111-113, 115-117, 146-150) jelas adalah bagian inti yang di sekitarnya mazmur-mazmur lain dikelompokkan bersama.

Sebelum ada pembagian menjadi lima bagian ini, mungkin ada pembabakan menjadi tiga bagian di mana Jilid IV dan V merupakan sebuah kumpulan besar.

Seluruh bagian secara nyata memperlihatkan tujuan liturgis; yang menimbulkan rasa ibadah bersama yang mendalam, yang mencapai puncak dalam kata-kata penutup Mazmur 150: "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Haleluya."

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel