Mazmur 124: Terpujilah Penolong Israel
Minggu, Agustus 26, 2018
Edit
Klik:
Psalms 124
Psa 124:1 Nyanyian ziarah Daud. Jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, --biarlah Israel berkata demikian--
Psa 124:2 jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita,
Psa 124:3 maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;
Psa 124:4 maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,
Psa 124:5 maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.
Psa 124:6 Terpujilah TUHAN yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
Psa 124:7 Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kitapun terluput!
Psa 124:8 Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 124. Penyelamat Para Peziarah.
Di sini, umat itu secara bebas mengekspresikan ucapan syukur.
Kendatipun tidak diragukan maksud mula-mula ialah untuk memuliakan Allah atas tindakan-Nya melepaskan bangsa itu, letak syair ini dalam kumpulan nyanyian ziarah menunjukkan, bahwa pemakaiannya juga bersifat umum.
Karena orang-orang yang melakukan perjalanan selalu menghadapi bahaya, kata-kata dalam mazmur ini tentu memberi mereka jaminan dan memperkuat kepercayaan mereka.
1-5. Kelepasan Oleh Allah.
Jikalau bukan Tuhan. Pengulangan kata-kata ini dalam ayat 1 dan 2 bersifat liturgis; jemaat (belakangan para peziarah) mengulangi kata-kata yang diucapkan oleh pemimpin.
Perhatikan, bahwa pemakaian yang efektif atas klausa-klausa bersyarat sebagai kesimpulan rangkap tiga (ay. 3-5) melengkapi kalimat pembuka yang rangkap dua (ay. 1, 2). Anak kalimat yang diawali jikalau bukan Tuhan, maka kita pasti sudah habis.
6-8. Pujian Syukur Kepada Allah.
Terpujilah Tuhan. Selanjutnya pemazmur menggunakan kata-kata kiasan untuk menggambarkan jalan kelepasan yang sempit dan untuk memperhebat ungkapan rasa syukur.
Ayat terakhir merujuk pada tindakan memanggil nama Tuhan dalam doa, mengakui Dia sebagai sumber pertolongan.
JILID V. MAZMUR 107-150.
Jilid kelima dari lima bagian ini mencakup beberapa koleksi atau kelompok mazmur yang lebih kecil.
Nyanyian-nyanyian Ziarah dan Mazmur-mazmur Haleluya (111-113, 115-117, 146-150) jelas adalah bagian inti yang di sekitarnya mazmur-mazmur lain dikelompokkan bersama.
Sebelum ada pembagian menjadi lima bagian ini, mungkin ada pembabakan menjadi tiga bagian di mana Jilid IV dan V merupakan sebuah kumpulan besar.
Seluruh bagian secara nyata memperlihatkan tujuan liturgis; yang menimbulkan rasa ibadah bersama yang mendalam, yang mencapai puncak dalam kata-kata penutup Mazmur 150: "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Haleluya."
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.