Mazmur 85: Doa Mohon Israel Dipulihkan

Klik:

Psalms 85


Psa 85:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur bani Korah. (85-2) Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya TUHAN, telah memulihkan keadaan Yakub.

Psa 85:2 (85-3) Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Sela

Psa 85:3 (85-4) Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.

Psa 85:4 (85-5) Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.

Psa 85:5 (85-6) Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?

Psa 85:6 (85-7) Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau?

Psa 85:7 (85-8) Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Psa 85:8 (85-9) Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?

Psa 85:9 (85-10) Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.

Psa 85:10 (85-11) Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.

Psa 85:11 (85-12) Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.

Psa 85:12 (85-13) Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya.

Psa 85:13 (85-14) Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.


Tafsiran Wycliffe


Mazmur 85. Doa Memohon Pengampunan.

Kendatipun mazmur ini pada dasarnya adalah ratapan bangsa, mazmur ini juga memiliki unsur nubuat yang kuat.

Bagian pertama (ay. 2-4) kelihatannya merujuk pada kembalinya bangsa itu dari pembuangan, tetapi ayat-ayat ini dibuat lebih ideal daripada keadaan yang dikenal pada zaman itu.

Pemazmur memakai gambaran ideal ini untuk memperlihatkan perbedaan yang tajam dengan keadaan sekarang, serta jaminan untuk masa yang akan datang.

2-4. Idealnya Pengampunan.

Engkau telah berkenan. Gambaran tentang perkenan, pemulihan, pengampunan Allah, serta berhentinya Allah dari murka-Nya, menyatakan idealnya hubungan yang sempurna dengan Allah.

Walaupun kata-kata kerja dalam ayat-ayat ini berbentuk waktu lampau (past tense), kemungkinan besar kata-kata itu merupakan nubuat dengan bentuk waktu perfect (perfect tense), yang menunjukkan, bahwa pemazmur menganggap kejadian-kejadian yang diramalkan melalui kata-kata kerja itu sebagai pasti digenapi.

5-8. Realitas Yang Ada.

Pulihkanlah kami ... tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Keadaan saat itu sangat menonjol jika dipandang dalam kaitan dengan keadaan ideal yang berupa nubuat.

Kemarahan Allah masih jelas dan tampak tidak ada akhirnya.

Pemazmur memohon Allah untuk pulihkan, menghidupkan kembali, perlihatkan kasih setia, dan berikan keselamatan.

9-14. Jawaban Penuh Harapan.

Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, Tuhan. Dengan gaya bernubuat, pemazmur berhenti untuk mendengar pesan Allah sebagai jawaban atas doa bangsa itu.

Dia yakin, bahwa itu pasti merupakan pesan damai sejahtera.

Dengan memakai berbagai personifikasi yang gamblang, dia menjelaskan betapa nyata keselamatan Allah itu.

Kesatuan antara kasih-Nya dengan kesetiaan kita, antara keadilan-Nya dan damai sejahtera dalam hati kita, antara bumi dan langit, menjadi pasti, ketika Allah dan manusia bertemu.

Sebagai hasil dari pertemuan ini, Allah akan menyediakan apa yang dibutuhkan manusia, dan menuntun mereka kepada jalan yang benar.

Bagi kita pada masa kini, tempat pertemuan itu hanya mungkin di kaki salib.

JILID III. MAZMUR 73-89.

Bagian pokok yang ketiga dari Kitab Mazmur, yang jauh lebih pendek daripada dua jilid sebelumnya, hanya mencakup tujuh belas mazmur.

Sebelas yang pertama dikaitkan dengan nama Asaf, yang adalah salah satu dari para kepala pemain musik di bawah pimpinan Daud.

Dua kepala pemain musik lain adalah Heman dan Etan, masing-masing dikaitkan dengan sebuah mazmur dalam jilid ini.

Satu mazmur menyebut Daud, sementara empat mazmur sisanya dikaitkan dengan bani Korah.

Lagi-lagi, tidak ada perlunya menyatakan, bahwa pengarang mazmur-mazmur tersebut ialah orang yang namanya disebut dalam judul-judul ini.

Sebagaimana bani Korah merupakan imamat Lewi, demikian pula bani Asaf meneruskan jabatan memimpin musik.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel