Mazmur 93: TUHAN, Raja Yang Kekal
Kamis, Agustus 16, 2018
Edit
Klik:
Psalms 93
Psa 93:1 TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, TUHAN berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang;
Psa 93:2 takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
Psa 93:3 Sungai-sungai telah mengangkat, ya TUHAN, sungai-sungai telah mengangkat suaranya, sungai-sungai mengangkat bunyi hempasannya.
Psa 93:4 Dari pada suara air yang besar, dari pada pecahan ombak laut yang hebat, lebih hebat TUHAN di tempat tinggi.
Psa 93:5 Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu layak kudus, ya TUHAN, untuk sepanjang masa.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 93. Raja Kekal.
Penekanan pada penobatan Yahweh (Tuhan) sebagai Raja membuat mazmur ini memiliki hubungan erat dengan Mazmur 47 dan 96-99.
Karena alasan ini, maka enam syair itu biasanya disebut Mazmur-mazmur Rajani, atau Mazmur-mazmur Penobatan.
Mowinckel dan yang lain sudah melakukan riset yang luas dalam usaha untuk merekonstruksi upacara penobatan yang sebenarnya dalam kaitan dengan perayaan Tahun Baru.
Mazmur-mazmur ini tentu akan menerima makna dan arti penting yang meningkat jika dapat ditunjukkan, bahwa mazmur-mazmur ini dipakai dalam upacara seperti itu.
Sekalipun demikian, bukti-bukti positif tentang kebiasaan itu sungguh sedikit.
1, 2. Kekuasaan Tertinggi Allah.
Versi KJV, the Lord reigns, lebih baik diterjemahkan Tuhan adalah Raja atau Tuhan telah menjadi Raja.
Dia berpakaian kemegahan, berikatpinggangkan kekuatan, dan siap bertindak.
Pemazmur segera menyatakan, bahwa pemerintahan Tuhan bukanlah perkara baru, melainkan telah tegak sejak dahulu kala (bdg. Hak. 8:23), sementara Allah sendiri ada dari kekal.
3, 4. Keperkasaan Allah.
Dari pada suara air yang besar ... lebih hebat Tuhan di tempat tinggi. Keperkasaan Allahlah yang menjamin, bahwa pemerintahan-Nya tetap dan tidak goyah.
Badai yang mengamuk dan gelombang yang memukul-mukul tidak dapat menggoncangkan takhta-Nya yang kekal.
Supremasi Tuhan atas ciptaan barangkali disinggung di sini, demikian juga kemenangan-Nya atas kekuatan-kekuatan kafir.
5. Pemerintahan Allah.
Peraturan-Mu sangat teguh. Kekuasaan dan keperkasaan Allah dibuktikan oleh hukum-hukum moral, atau ketetapan-ketetapan-Nya.
Kekudusan yang diberikan Allah pada rumah-Nya bersifat tetap dan tidak berubah.
JILID IV. Mazmur 90-106.
Bagian pokok keempat dari Kitab Mazmur sebenarnya merupakan bagian dari sebuah koleksi yang lebih besar, mencakup Mazmur 90-150.
Pemutusan pada Mazmur 106 kelihatannya dibuat untuk memudahkan, sebab gagasan menonjol yang sama dilanjutkan dalam Mazmur 107.
Kendatipun mazmur-mazmur dalam Jilid I terutama bersifat pribadi dan mazmur-mazmur dalam Jilid II dan III pada umumnya untuk bangsa, bagian selebihnya dari Mazmur pada dasarnya bersifat liturgis, atau berhubungan dengan tata ibadah.
Penekanannya adalah pada ibadah umat Allah ketika mereka mempersembahkan pujian-pujian dan ucapan syukur, yang bentuknya cocok untuk ibadah di Bait Suci.
Nama perjanjian untuk Allah, yakni Yahweh, menonjol.
Nama itu muncul pada setiap mazmur dalam Jilid IV, dan tidak muncul hanya pada dua mazmur dalam Jilid V.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.