Song of Solomon 3:1-5: Impian Mempelai Perempuan
Minggu, September 30, 2018
Edit
Klik:
Song of Solomon 3:1-5
Son 3:1 Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
Son 3:2 Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
Son 3:3 Aku ditemui peronda-peronda kota. "Apakah kamu melihat jantung hatiku?"
Son 3:4 Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku.
Son 3:5 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!
Tafsiran Wycliffe
1. Pada malam hari kucari jantung hatiku. Bagian yang dimulai dengan ayat ini menceritakan impian mempelai perempuan.
Cinta sejati tidak hilang ketika tidur, tetapi muncul dengan sendirinya melalui mimpi tentang sang kekasih.
Dalam mimpi yang diceritakan di sini - karena pikiran mempelai perempuan terus disita oleh perhatian terhadap kekasihnya selama dia terjaga - dia mencari sang kekasih di mana-mana, tetapi tidak menemukannya.
2. Di lapangan-lapangan kucari dia. Mempelai perempuan bermimpi, bahwa ia bangun dan pergi berkeliling kota mencari mempelai laki-lakinya.
3. Peronda-peronda kota. Suatu penjelasan tentang mimpi itu.
Kata-kata to whom I said (AV) tidak ada dalam Teks Masoret. Dalam mimpi, adegan-adegan beralih dengan cepat; karena itu tampak ada sifat mendadak dari pertanyaan itu.
4. Kutemui jantung hatiku. Adegan beralih lagi.
Tidak terlihat ada jawaban dari para peronda; dalam mimpi, hal itu tidak penting.
Mimpi dari gadis itu dan kerinduannya akan kekasihnya mencapai klimaks dengan ditemukannya sang kekasih, lalu dibawa pulang ke kamar ibunya sendiri.
Kamar ini, yang berbicara tentang keintiman, pasti suci bagi perempuan muda itu.
Tindakannya membawa mempelai laki-laki ke sana menunjukkan kelembutan kasih sayangnya kepada dia.
5. Jangan ... membangkitkan ... cinta sebelum diingininya. Cinta dapat menjadi pendorong sangat kuat dalam kehidupan laki-laki dan perempuan.
Jika cinta tidak terbalas dan tidak terpuaskan, bisa menimbulkan luka tak terkatakan dan kesedihan luar biasa bagi hati manusia.
Tetapi, cinta yang dibalas memberikan sukacita tak terkatakan.
Sampai tingkat tertentu, gadis Sulam tersebut dalam mimpinya mengalami dua-duanya - baik cinta yang terpuaskan maupun cinta yang tak terpuaskan.
Karenanya, pengulangan ini (bdg. 2:7) bukan antiklimaks dari pertemuan kembali dua kekasih dalam mimpi itu.
Sebaliknya, itu merupakan pengakuan mengenai fakta, bahwa karena ini adalah akibat-akibat yang dapat ditimbulkan oleh cinta, maka ini harus dihadapi sangat hati-hati, dan tidak boleh dibangkitkan sebelum saatnya yang tepat.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.