Pengkhotbah 3:16-4:6: Ketidakadilan Dalam Hidup

Klik:

Ecclesiastes 3:16-4:6


Ecc 3:16 Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan.

Ecc 3:17 Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktunya."

Ecc 3:18 Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang."

Ecc 3:19 Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.

Ecc 3:20 Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.

Ecc 3:21 Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas dan nafas binatang turun ke bawah bumi.

Ecc 3:22 Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya. Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?

Ecc 4:1 Lagi aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.

Ecc 4:2 Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup.

Ecc 4:3 Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari.

Ecc 4:4 Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Ecc 4:5 Orang yang bodoh melipat tangannya dan memakan dagingnya sendiri.

Ecc 4:6 Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.


Tafsiran Wycliffe


III.B. MELALUI KEFANAAN (3:16-22).

Kesalahan menangani keadilan dalam hidup semestinya diperbaiki dalam kehidupan yang akan datang, tetapi tidak demikian; sebab setelah mati maka semua orang kembali menjadi tanah, sama seperti binatang.

16. Di tempat pengadilan. Dalam pengadilan perkara hukum, di mana orang bisa mengharapkan penanganan keadilan secara pantas, yang terjadi sebaliknya, yaitu ketidakadilan (wickedness) dan ketidakadilan (iniquity).

17. Allah akan mengadili ... orang yang benar. Sang penulis menunjukkan satu jalan keluar untuk masalah itu - Allah kelak akan meluruskan hal-hal tidak benar yang telah dilakukan, karena ... ada waktunya yang telah Dia tentukan untuk segala sesuatu.

18. Allah hendak menguji ... mereka. Di sini sang penulis melawan dirinya sendiri, dengan menawarkan solusi lain untuk kesulitan itu.

Allah sekadar memperlihatkan kepada manusia, bahwa kendati mereka memiliki akal budi, mereka tidak berbeda dengan binatang.

Kata manifest dalam AV sering diterjemahkan "menguji" atau "membuktikan"; artinya, manusia tunduk pada berbagai disiplin hidup untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang.

21. Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas. AV berbunyi, Who knoweth the spirit of man that goeth upward, yang menyiratkan adanya kepercayaan sang penulis pada semacam kekekalan.

Tetapi, barangkali lebih baik diterjemahkan seperti bunyi teks RSV dan Alkitab Indonesia TB di atas.

Dalam ayat sebelumnya, sang penulis telah menyatakan, bahwa tidak ada akhirat di mana keadilan dapat diperbaiki.

Di sini, dia menambahkan, bahwa seandainya ada sekalipun, orang tidak mempunyai bukti tentang itu; jadi, hal paling baik yang dapat dilakukan manusia ialah bergembira dalam pekerjaannya (3:22, RSV, "menikmati pekerjaannya") selama dia bisa.

III.C. MELALUI PENINDASAN KEJAHATAN (4:1-3).

Karena terjadi begitu banyak penindasan dalam hidup ini, maka yang berbahagia hanyalah orang mati.

Yang paling berbahagia, atau paling untung ialah orang yang tidak pernah dilahirkan.

Ini merupakan keadaan fana yang agak ditentang oleh penulis dalam 9:4.

III.D. MELALUI PEKERJAAN (4:4-6).

Kerja keras manusia sia-sia karena (1) meskipun manusia yang bekerja itu bisa memperoleh sesuatu dalam hidup ini, motivasinya hanya iri terhadap sesamanya; sekalipun begitu (2) orang yang tidak bekerja menghancurkan dirinya, sebab dia tidak mungkin mendapatkan nafkah tanpa bekerja.

5. Memakan dagingnya sendiri. Ini adalah pernyataan metafora yang menyiratkan kelaparan (bdg. Am. 4:6).

Orang yang tidak bekerja menghabiskan miliknya sampai tidak memiliki apa-apa selain dirinya, dari mana dia hidup.

6. Segenggam ketenangan. Orang semestinya tidak mengikuti dua ekstrem ini.

Bekerja mendatangkan upah (bdg. 2:10, 24), tetapi bekerja terlalu banyak dapat menghancurkan kebaikan ini.

Lebih baik mendapatkan segenggam penghasilan yang diterima dengan penuh arti, daripada memperoleh penghasilan besar dengan khawatir dan kerja keras yang menjengkelkan.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel