Song of Solomon 1:9-2:7: Mempelai Laki-laki dan Mempelai Perempuan Puji-memuji

Klik:

Song of Solomon 1:9-2:7


Son 1:9 --Dengan kuda betina dari pada kereta-kereta Firaun kuumpamakan engkau, manisku.

Son 1:10 Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan dan lehermu di tengah kalung-kalung.

Son 1:11 Kami akan membuat bagimu perhiasan-perhiasan emas dengan manik-manik perak.

Son 1:12 --Sementara sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku.

Son 1:13 Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur, tersisip di antara buah dadaku.

Son 1:14 Bagiku kekasihku setangkai bunga pacar di kebun-kebun anggur En-Gedi.

Son 1:15 --Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.

Son 1:16 --Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita.

Son 1:17 Dari kayu aras balok-balok rumah kita, dari kayu eru papan dinding-dinding kita.

Son 2:1 Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.

Son 2:2 --Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

Son 2:3 --Seperti pohon apel di antara pohon-pohon di hutan, demikianlah kekasihku di antara teruna-teruna. Di bawah naungannya aku ingin duduk, buahnya manis bagi langit-langitku.

Son 2:4 Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.

Son 2:5 Kuatkanlah aku dengan penganan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel, sebab sakit asmara aku.

Son 2:6 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

Son 2:7 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!


Tafsiran Wycliffe


9. Dengan kuda betina ... kuumpamakan engkau. Ini adalah ucapan raja.

Kuda dikenal karena kekuatan dan keindahan.

Hewan-hewan itu sering dihiasi dengan begitu indah.

Sebuah gambaran bagus mengenai kuda diceritakan dalam Ayub 39:19-25.

Salomo memiliki sejumlah besar kuda dan kereta (I Raj. 4:26; 10:26), yang banyak dari antaranya berasal dari Mesir (I Raj. 10:28, 29).

Pembandingan tersebut menunjukkan kecantikan yang menonjol dari mempelai perempuan, dan ciri kepribadiannya yang baik sekali.

10. Moleklah pipimu di tengah perhiasan-perhiasan. Gambaran yang diberikan di sini dilanjutkan dengan keterangan lebih rinci dalam pasal 4.

Perhiasan-perhiasan itu menekankan keindahan pipi dan leher mempelai perempuan.

11. Kami akan membuat bagimu ... Raja berjanji memberikan perhiasan-perhiasan kepada kekasihnya untuk menambah kecantikannya (bdg. Yeh. 16:11).

12. Mempelai perempuan mulai berbicara. Sementara sang raja duduk pada mejanya.

Narwastu adalah tanaman wewangian berasal dari India.

Dari tanaman ini diambil minyaknya yang wangi, sangat mahal dan bernilai tinggi (Mrk. 14:3-5).

Bau wangi narwastu merupakan kiasan untuk cinta sang mempelai perempuan.

13, 14. Mur adalah bahan untuk membuat dupa yang harum, diambil dari tanaman yang juga berasal dari India, dipakai untuk berbagai tujuan (bdg. Mzm. 45:9; Ams. 7:17; Est. 2:12).

Perempuan-perempuan Ibrani sering memakai bungkusan-bungkusan kecil berisi mur di antara payudara mereka.

Orang Majus dari Timur mempersembahkan mur kepada bayi Yesus (Mat. 2:11).

Henna, atau bunga pacar adalah tanaman yang bunganya berwarna kuning dan putih serta berbau harum.

Tanaman ini terdapat di Palestina, terutama di lembah En-Gedi, sebuah oasis di pantai barat Laut Mati.

Berbagai pembandingan ini menunjukkan betapa tinggi mempelai perempuan menilai kekasihnya.

15. Cantik engkau, manisku. Mempelai laki-laki mulai lagi berbicara, kembali dia memuji kecantikan luar biasa mempelai perempuannya.

Rupanya keindahan mata mempelai perempuan yang berkilauan - bukan kesucian dan ketulusannya - yang mengingatkan sang kekasih akan merpati, sebab dalam ayat ini kecantikan fisik mempelai perempuan yang ditekankan.

Penafsir alegoris akan menandaskan, bahwa kecantikan mempelai perempuan merupakan anugerah Allah.

16. Mempelai perempuan menjawab dengan menyebut mempelai laki-lakinya tampan, sebagaimana mempelai laki-laki menyebut yang perempuan cantik.

Kemudian mempelai perempuan segera beralih kepada gambaran khayal yang ada di sekitar sebagai latar belakang yang cocok bagi kasih timbal balik mereka yang agung.

Mengingat, bahwa semua rincian lain dalam konteks yang berdekatan adalah kiasan, maka di sini tidak perlu membayangkan satu tempat nyata di alam terbuka, atau sebuah pondok daun yang dibangun di atas loteng sebuah rumah.

1. Bunga mawar dari Saron aku. Mempelai perempuan masih terus berbicara.

Sulit menentukan bunga mana yang disebut oleh mempelai perempuan.

Satu-satunya tempat lain dalam Perjanjian Lama, di mana kata itu muncul ialah Yesaya 35:2.

Crocus (Latin) adalah terjemahan paling baik, yaitu sejenis tanaman jagung, bunganya berwarna putih, kuning, ungu, tumbuh pada awal musim semi.

Saron adalah dataran di pantai Laut Tengah antara Yope dengan Kaisarea. Pada zaman Salomo tempat itu sangat subur.

2. Seperti bunga bakung di antara duri-duri. Di sini mempelai laki-laki yang berbicara.

Dalam kerendahan hatinya, mempelai perempuan mungkin menganggap dirinya hanya sebagai crocus yang bersahaja, namun indah; mempelai laki-laki menganggapnya sebagai bunga bakung di antara duri-duri.

Seperti bunga bakung mengungguli duri-duri, demikianlah mempelai perempuan mengungguli gadis-gadis lain.

4. Raja telah membawa dia, seorang gadis dusun, ke rumah pesta. Tetapi, dia tidak perlu takut dan malu di depan puteri-puteri Yerusalem, sebab raja dengan kasih sayangnya siap melindunginya dan membuatnya lega. (Mengenai gagasan perlindungan ini, lihat Kel. 17:15).

5. Sementara diliputi perasaan cinta dan kagum pada kekasihnya, mempelai perempuan meminta penganan kismis dan apel untuk menguatkan tubuhnya.

6. Tangan kirinya ada di bawah kepalaku. Ayat ini dapat diterjemahkan sebagai menyatakan suatu harapan, atau menyatakan suatu fakta.

Masing-masing terjemahan cocok dengan konteks.

Terjemahan pertama membuat ayat ini sebagai seruan mempelai perempuan meminta tolong.

Menurut terjemahan kedua, fakta yang terkait dengan ayat ini ialah tanggapan mempelai laki-laki atas permintaan mempelai perempuannya; atau itu bisa menunjukkan betapa dua insan ini selalu berdekatan ketika di rumah pesta tersebut.

7. Kusumpahi kamu. Ini bukan dimaksudkan sebagai sumpah sebenarnya oleh si gadis, sebab diucapkan demi binatang.

Kita tidak tahu mengapa yang dipilih adalah binatang-binatang tersebut.

Barangkali binatang-binatang itu dianggap kiasan paling tepat untuk cinta yang murni.

Dengan menyatakan permintaannya dalam bentuk sumpah, berarti ia menekankan permintaannya yang paling mendesak untuk tidak membangkitkan cinta terlalu awal, sebab cinta itu sangat lembut dan mudah terluka.

Pada saat yang tepat, cinta akan muncul dengan sendirinya.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel