Song of Solomon 8:8-10: Mempelai Perempuan dan Adiknya

Klik:

Song of Solomon 8:8-10


Son 8:8 --Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang?

Son 8:9 Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras.

Son 8:10 --Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.


Tafsiran Wycliffe


8, 9. Kami mempunyai seorang adik perempuan. Ayat-ayat ini, yang rupanya diucapkan oleh saudara-saudara laki-laki dari mempelai perempuan, merupakan pengantar untuk ayat 9, di mana kita kembali mendengar mempelai perempuan berbicara.

Belum mempunyai buah dada. Dia belum dewasa; dia belum mencapai usia kawin.

Kiasan tembok menunjukkan kebajikan untuk menjaga kesucian, dan kemampuan untuk menjaga jarak yang pantas dengan peminang.

Atap perak (Terjemahan Lama, maligai perak, lebih tepat) menunjukkan betapa saudara-saudara laki-laki tersebut sangat menghormati saudara perempuan mereka.

Tetapi, seandainya ia menjadi pintu, artinya mudah menyerah, maka mereka akan mengambil tindakan yang pantas untuk melindungi dia, agar kelemahannya tidak membawa dirinya dalam penderitaan.

Tidak dapat dipastikan siapa sebenarnya gadis muda yang disebut dalam ayat ini, barangkali adik perempuan mempelai perempuan; walaupun ada kemungkinan, bahwa ayat 8 dan 9 menceritakan mempelai perempuan ketika masih anak-anak.

10. Gadis Sulam itu seperti suatu tembok, melindungi kehormatannya yang suci.

Hanya kepada peminangnya yang adalah raja, yaitu Salomo, gadis ini menyerahkan dirinya; dia tidak menolak Salomo; dia memberikan damai sejahtera kepada sang raja; artinya dia memberikan dirinya kepada Salomo.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel