Jeremiah 3:1-5: Pertobatan Kepada TUHAN

Klik:

Jeremiah 3:1-5


Jer 3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.

Jer 3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.

Jer 3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.

Jer 3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku! Engkaulah kawanku sejak kecil!

Jer 3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."


Tafsiran Wycliffe


3:1-5. Para penerjemah Alkitab Authorized Version memahami paragraf ini sebagai seruan kepada Israel untuk kembali kepada Allah.

Banyak penafsir modern menganggap, bahwa ini adalah satu pesan berisi teguran, bukan seruan.

Sulit bagi seorang isteri yang sudah diceraikan untuk kembali. Namun, Israel secara sembrono dan kurang ajar mengatakan maksudnya untuk kembali dan mengharapkan pembatalan hukuman.

1. Ulangan 24:1-4 melarang seorang laki-laki mengambil kembali isterinya yang pernah diceraikan dan menikahinya lagi, meskipun suaminya yang kedua telah mati atau menceraikan perempuan ini.

2. Penyembahan berhala oleh Yehuda, yang dinyatakan dengan kiasan tentang binatang yang sedang birahi dalam 2:23, 24, sekarang digambarkan dengan istilah yang lebih biasa, "perempuan sundal."

Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun, menanti orang yang tidak waspada untuk dirampas dan dijarah, demikianlah Yehuda melakukan penyembahan berhala.

3. Dirus hujan ... hujan pada akhir musim. Yang dimaksud dengan dirus hujan ialah hujan awal yang jatuh pada bulan Oktober dan November, mengakhiri musim kemarau yang terik.

Kemudian para petani mulai membajak tanah serta menabur benih, dan tanaman mulai bertumbuh.

Hujan akhir musim turun pada bulan Maret dan April, yang membuat tanaman berbuah, sesudah itu menyusul penuaian.

Allah memperlihatkan ketidaksenangan terhadap umat-Nya dengan menahan hujan terus (mis. 14:1-6; I Raj. 17:1; Am. 4:7, 8).

Dahi perempuan sundal. Bandingkan dengan ungkapan "muka tak tahu malu, atau muka kurang ajar."

4. Bukankah baru saja engkau memanggil Aku ... terjemahan ini sudah tepat.

5b. Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan. "Walaupun engkau telah mengatakan akan bertobat, pada saat yang sama engkau sedapat-dapatnya melakukan kejahatan."

I.B. TEGURAN-TEGURAN DAN PERINGATAN-PERINGATAN, SEBAGIAN BESAR DARI ZAMAN YOSIA (2:1-20:18).

Enam bagian ini, yang bersifat umum dan berulang, kelihatannya berasal dari zaman awal-awal pelayanan nabi. Mungkin itu semua adalah ciri khas dari khotbah lisan sang nabi.

I.B.1. ISRAEL MENGABAIKAN ALLAH (2:1-3:5).

Kemurtadan bangsa Ibrani di sini diceritakan dengan sangat halus, mirip cara penyampaian dalam Kitab Hosea.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel