Jeremiah 29:24-32: Sikap Seorang Buangan Terhadap Surat Yeremia
Selasa, November 27, 2018
Edit
Klik:
Jeremiah 29:24-32
Jer 29:24 Kepada Semaya, orang Nehelam itu, haruslah kaukatakan:
Jer 29:25 "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Oleh sebab engkau telah mengirim surat atas namamu sendiri kepada seluruh rakyat yang ada di Yerusalem, yaitu kepada imam Zefanya bin Maaseya dan kepada segala imam, bunyinya:
Jer 29:26 TUHAN telah mengangkat engkau, Zefanya, menjadi imam menggantikan imam Yoyada, supaya engkau menjadi pengawas di rumah TUHAN untuk memasungkan setiap orang gila yang menganggap dirinya nabi dan untuk merantai lehernya dengan besi.
Jer 29:27 Tetapi sekarang, mengapakah engkau tidak menegor Yeremia, orang Anatot itu, yang menganggap dirinya nabi di antaramu?
Jer 29:28 Bukankah ia telah mengirim pesan kepada kami di Babel, katanya: Pembuanganmu masih lama. Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya!"
Jer 29:29 Surat ini dibacakan oleh imam Zefanya ke telinga nabi Yeremia.
Jer 29:30 Maka datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
Jer 29:31 "Kirimlah pesan kepada semua orang buangan itu: Beginilah firman TUHAN tentang Semaya, orang Nehelam itu: Oleh karena Semaya telah bernubuat kepadamu, sekalipun Aku tidak mengutusnya, dan ia telah membuat kamu percaya kepada dusta,
Jer 29:32 maka beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan menghukum Semaya, orang Nehelam itu, dan keturunannya: tidak ada seorangpun dari keluarganya akan diam di tengah-tengah bangsa ini untuk melihat yang baik yang akan Kulakukan kepada umat-Ku, demikianlah firman TUHAN, sebab ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN."
Tafsiran Wycliffe
Surat Kepada Orang-orang Buangan (29:1-32).
Nabi-nabi yang optimis, sibuk di antara orang-orang Yehuda yang dibuang ke Babel (yaitu mereka yang dibawa sesudah serangan atas Yerusalem pada tahun 597 SM), juga di antara mereka yang tetap tinggal di Yerusalem.
Maksud surat ini ialah membujuk orang-orang di pembuangan, agar mendirikan pemukiman di Babel dan puas tinggal di sana.
Tidak diragukan surat ini ditulis beberapa tahun sesudah 597 SM.
24. Semaya, orang Nehelam itu. Seorang pemimpin Yehuda di Babel yang menulis surat kepada imam Zefanya di Yerusalem, mendesak dia untuk membungkam Yeremia.
25. Zefanya bin Maaseya adalah pejabat di Bait Suci (bdg. 21:1; 37:3; 52:24).
26-28. Ini adalah isi teks surat Semaya.
Menganggap dirinya nabi (ay. 27). Betapa Semaya hampir tidak memahami desakan ilahi yang menggerakkan Yeremia.
29. Surat ini dibacakan. Jelas bahwa Zefanya setuju dengan Yeremia.
II. Peristiwa-peristiwa dalam Kehidupan Yeremia (26:1-45:5).
Bagian ini terutama memuat otobiografi dan tulisan sejarah.
Hubungan Yeremia dengan para penguasa dan rakyat itu menjadi lebih tegang sampai akhirnya Yerusalem jatuh, seperti yang telah dia nubuatkan.
Tetapi, dalam semua ini muncul suatu tema harapan dengan pesan mengenai Perjanjian Yang Baru.
Bagian ini, ditutup dengan cerita singkat mengenai hari-hari terakhir Yeremia.
II.B. Kuk Babel (27:1-29:32).
Walaupun Zedekia diangkat oleh Nebukadnezar menjadi raja, namun dia bersekongkol untuk menentang Nebukadnezar, dan para raja bangsa-bangsa di sekitarnya berkumpul di Yerusalem untuk menyatukan rencana pemberontakan itu.
Tidak diragukan, bahwa harapan bangsa itu bangkit.
Di sini, Yeremia memberikan saran kepada para raja bangsa-bangsa asing tersebut dan Zedekia untuk menghentikan persepakatan itu, karena mereka tidak ada harapan untuk sukses.
Barangkali nasihatnya ada hasilnya.
Setidak-tidaknya kelihatan, bahwa pemberontakan itu tidak terjadi pada masa ini.
Peristiwa-peristiwa dalam Yeremia 27; 28 terjadi pada tahun keempat pemerintahan Zedekia (bdg. tafsiran atas 25:1); sementara peristiwa-peristiwa dalam Yeremia 29 terjadi pada suatu waktu dalam zaman yang sama.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.