Jeremiah 34:1-7: Yeremia Memberitahukan Nasib Terakhir Raja Zedekia
Kamis, November 29, 2018
Edit
Klik:
Jeremiah 34:1-7
Jer 34:1 Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, ketika Nebukadnezar, raja Babel, dan segala tentaranya, segala kerajaan di bumi yang dibawah pemerintahannya, dan segala bangsa berperang melawan Yerusalem dan segala kotanya:
Jer 34:2 "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Pergilah berbicara kepada Zedekia, raja Yehuda, katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyerahkan kota ini ke dalam tangan raja Babel, supaya dihanguskannya dengan api.
Jer 34:3 Dan engkau sendiri tidak akan luput dari tangannya, melainkan akan pasti tertangkap dan diserahkan ke dalam tangannya; engkau akan melihat raja Babel mata berhadapan mata dan ia akan berbicara dengan engkau mulut berhadapan mulut. Kemudian engkau akan pergi ke Babel.
Jer 34:4 Namun demikian, dengarlah firman TUHAN, hai Zedekia, raja Yehuda, beginilah firman TUHAN mengenai engkau: engkau tidak akan mati oleh pedang!
Jer 34:5 Engkau akan mati dengan damai. Dan sebagaimana dinyalakan api untuk menghormati bapa-bapa leluhurmu, raja-raja dahulu, yang hidup sebelum engkau, demikianlah orang akan menyalakan api untuk menghormati engkau, dan akan meratapi engkau dengan berkata: Aduhai, tuan! Sungguh, Akulah yang mengucapkan firman ini, demikianlah firman TUHAN."
Jer 34:6 Nabi Yeremia menyampaikan segala perkataan ini kepada Zedekia, raja Yehuda, di Yerusalem,
Jer 34:7 ketika tentara raja Babel berperang melawan Yerusalem dan segala kota Yehuda yang masih tinggal, yaitu Lakhis dan Aseka, sebab kota-kota itulah yang masih tinggal di antara kota-kota Yehuda sebagai kota-kota yang berkubu.
Tafsiran Wycliffe
II.D. Beberapa Pengalaman Yeremia sebelum Yerusalem Jatuh (34:1-36:32).
Peristiwa-peristiwa ini menggambarkan betapa dalamnya raja dan bangsa itu telah jatuh, sehingga menyiapkan jalan bagi kisah mengenai kehancuran Yerusalem yang menyusul sesudah itu.
II.D.1. Nubuat tentang Zedekia (34:1-7).
Peringatan ini disampaikan pada zaman pemerintahan Zedekia sementara Yerusalem sedang diserang.
Isinya adalah peringatan-peringatan yang sering diulang tentang kekalahan bangsa, dengan satu janji kepada raja tersebut.
1. Yerusalem. Seperti sering muncul dalam Alkitab, nama ibu kota di sini mewakili seluruh bangsa itu, misalnya Tirus dan Sidon mewakili Fenisia, Damsyik mewakili Siria, dsb.
5. Janji ini kelihatannya hampir tidak tergenapi.
Mata Zedekia menjadi buta, dan dia meninggal dalam penjara Babel (39:7; 52:8-11; II Raj. 25:5-7; Yeh. 12:13).
Tampaknya ini adalah janji bersyarat, bergantung apakah raja mau menyerah kepada bangsa Babel.
Karena Zedekia menolak menaati syarat itu, maka nasibnya lebih buruk.
Menyalakan api. Membakar dupa adalah bagian dari upacara penguburan.
7. Lakhis. Sebuah kota penting di Daerah Bukit atau Syefelah (bdg. tafsiran atas 17:26), dua puluh tiga mil sebelah barat daya Yerusalem (sekarang Tell ed-Duweir).
Kota itu melindungi jalan perbukitan menuju Yerusalem, dan karenanya penting bagi pertahanan ibu kota tersebut.
Orang-orang yang melakukan penggalian menemukan bukti nyata penghancuran kota itu oleh bangsa Babel.
(Mengenai surat-surat Lakhis, bdg. Pendahuluan, Surat-surat Lakhis.)
Aseka. Kota lain di Daerah Perbukitan yang memiliki arti penting untuk mempertahankan jalan menuju ke Yerusalem.
Pada zaman sekarang adalah Tell ez-Zakariyeh, delapan belas mil di barat daya sebelah barat dari Yerusalem, sebelas mil di utara Lakhis.
Dua kota itu harus jatuh lebih dulu sebelum Yerusalem berhasil dikalahkan.
II. Peristiwa-peristiwa dalam Kehidupan Yeremia (26:1-45:5).
Bagian ini terutama memuat otobiografi dan tulisan sejarah.
Hubungan Yeremia dengan para penguasa dan rakyat itu menjadi lebih tegang sampai akhirnya Yerusalem jatuh, seperti yang telah dia nubuatkan.
Tetapi, dalam semua ini muncul suatu tema harapan dengan pesan mengenai Perjanjian Yang Baru.
Bagian ini, ditutup dengan cerita singkat mengenai hari-hari terakhir Yeremia.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.