Yehezkiel 20:45-49: Api Dari Tanah Selatan
Minggu, Desember 30, 2018
Edit
Klik:
Ezekiel / Yehezkiel 20:45-49
Eze 20:45 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
Eze 20:46 "Hai anak manusia, tujukanlah mukamu ke selatan dan ucapkanlah banyak tegoran terhadap tanah selatan dan bernubuatlah terhadap tanah kehutanan di sebelah selatan;
Eze 20:47 dan katakanlah kepada hutan di sebelah selatan: Dengarlah firman TUHAN: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku akan menyalakan api di dalammu yang akan memakan habis setiap pohon yang hidup padamu dan setiap pohon yang layu kering. Apinya yang sedang bernyala-nyala tidak akan padam dan semua muka dari selatan sampai utara akan terbakar kepanasan olehnya.
Eze 20:48 Dan setiap manusia akan melihat, bahwa Aku, Tuhanlah yang memasangnya; api itu tidak akan padam."
Eze 20:49 Lalu aku berkata: "Aduh, Tuhan ALLAH, mereka berkata tentang aku: Apakah ia tidak hanya mengucapkan kata-kata sindiran?"
Tafsiran Wycliffe
Israel Akan Dihukum Oleh Pedang Amarah Allah (20:45-21:32).
Teks Masoret menjadikan bagian ini pasal 21, sementara terjemahan bahasa Indonesia mengikuti LXX, Siria, dan Vulgata, menjadikannya 20:45-49; 21:1-32.
Empat nubuatan bisa ditunjukkan:
(a) Api yang akan membakar hutan di selatan (20:45-49), bahkan api peperangan dan pedang melawan Yerusalem dan Israel (21:1-7);
(b) "Firman tentang pedang" itu, meskipun ada ketidakjelasan teks, secara jelas menunjukkan hukuman ilahi yang akan datang atas Yerusalem (ay. 8-17);
(c) Raja Babel, si pemegang pedang, dituntun oleh nasib di persimpangan jalan untuk maju melawan Yerusalem (ay. 18-27);
(d) Amon, yang mengancam Israel dengan pedang, akan dihancurkan (ay. 28-32).
45-59. Simbol berupa api yang membakar hutan-hutan di selatan.
46. Tujukanlah mukamu ke selatan. Tiga kata untuk selatan muncul dalam ayat ini, yaitu têmãn, dãrôm, dan negeb, yang secara berurutan berarti "tangan kanan", "cerah" atau "tengah hari", dan "tanah kering".
Semuanya adalah sebutan untuk Israel, yang terletak di selatan dalam jalur para penakluk yang maju dari Babel (bdg. 1:4).
Perhatikan tiga acuan untuk Israel dalam 21:2, 3.
Ucapkanlah. Harfiahnya: berkatalah melawan (bdg. 21:2; Am. 7:16; Mi. 2:6, 11).
47. Aku akan menyalakan api di dalammu. Ini adalah gambaran tentang kehancuran (bdg. Yes. 9:17; 10:17-19; Yer. 21:14; Za. 11:1-3; Mzm. 83:14).
Pohon yang hidup ... pohon yang layu kering. Bandingkan 21:3. Semua sama, orang benar dan orang fasik, akan masuk dalam penghukuman terhadap bangsa (bdg. Luk. 23:31).
Semua muka. Dari orang yang melihat, atau dari pohon-pohon.
49. Kata-kata sindiran. Atau teka-teki.
Mengenai kata mãshãl, lihat 18:2.
Bangsa itu memperhatikan cara bicara sang nabi, tetapi tidak menggunakan pesan nabi itu bagi diri mereka sendiri.
I. Nubuat Melawan Yehuda dan Yerusalem (1:1-24:27).
Ucapan peringatan terhadap Yerusalem dan umat Israel, yang diberikan sebelum kejatuhan Yerusalem, terdiri dari: bagian pendahuluan, rincian panggilan sang nabi (ps. 1-3); tindakan-tindakan simbolis dan nubuatan yang menggambarkan penaklukan kota dan bangsa tersebut (ps. 4-7); sejumlah penglihatan yang menggambarkan dosa-dosa yang menjijikkan dari Yerusalem yang mengakibatkan kehancurannya (ps. 8-11); tindakan-tindakan simbolis, perumpamaan-perumpamaan, dan alegori-alegori yang menggambarkan perlunya pembuangan itu secara moral (ps. 12-19); dan sebuah tinjauan tentang sejarah masa lampau bangsa Israel yang sangat memerlukan hukuman tertentu (ps. 20-24).
Kejatuhan yang Akan Terjadi Atas Israel Tidak Terelakkan dan Perlu (20:1-24:27).
Yehezkiel meninjau sejarah bangsa Israel, yaitu bangsa yang telah dipelihara Allah agar tetap hidup untuk menghargai nama-Nya (20:1-44).
Namun, sekarang penghargaan terhadap nama-Nya mengharuskan, bahwa pedang amarah-Nya memukul Yerusalem (20:45-21:23 = Teks Masoret 21:1-37).
Selain itu, perbuatan-perbuatan keji Yerusalem, seperti sanga, harus mengalami api peleburan berupa penghukuman, baik atas kelompok pemimpin maupun rakyat (ps. 22).
Dalam perumpamaan yang mengingatkan kepada perumpamaan dalam pasal 16, Tuhan berbicara tentang ketidaksetiaan dan persundalan dua bersaudara, yaitu Ohola (Samaria) dan Oholiba (Yerusalem), terhadap pasangan ilahi mereka, dan tentang hukuman akibat perzinahan mereka (ps. 23).
Pada hari dimulainya masa pengepungan Yerusalem (Yer. 39:1), Yehezkiel menceritakan perumpamaan tentang kuali yang berkarat yang ditaruh di atas api untuk dibersihkan.
Dan dengan berpantang untuk meratapi kematian istrinya, dia menjadi simbol keputusasaan bangsa itu atas nasib kota mereka (ps. 24).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.