Daniel 2: Mimpi Nebukadnezar

Klik:

Daniel 2


Dan 2:1 Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur.

Dan 2:2 Lalu raja menyuruh memanggil orang-orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim, untuk menerangkan kepadanya tentang mimpinya itu; maka datanglah mereka dan berdiri di hadapan raja.

Dan 2:3 Kata raja kepada mereka: "Aku bermimpi, dan hatiku gelisah, karena ingin mengetahui mimpi itu."

Dan 2:4 Lalu berkatalah para Kasdim itu kepada raja (dalam bahasa Aram): "Ya raja, kekallah hidupmu! Ceriterakanlah kepada hamba-hambamu mimpi itu, maka kami akan memberitahukan maknanya."

Dan 2:5 Tetapi raja menjawab para Kasdim itu: "Aku telah mengambil keputusan, yakni jika kamu tidak memberitahukan kepadaku mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan puing;

Dan 2:6 tetapi jika kamu dapat memberitahukan mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan menerima hadiah, pemberian-pemberian dan kehormatan yang besar dari padaku. Oleh sebab itu beritahukanlah kepadaku mimpi itu dengan maknanya!"

Dan 2:7 Mereka menjawab pula: "Silakan tuanku raja menceriterakan mimpi itu kepada hamba-hambanya ini, maka kami akan memberitahukan maknanya."

Dan 2:8 Jawab raja: "Aku tahu benar-benar, bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu, karena kamu melihat, bahwa aku telah mengambil keputusan,

Dan 2:9 yakni jika kamu tidak dapat memberitahukan kepadaku mimpi itu, maka kamu akan kena hukuman yang sama; dan aku tahu bahwa kamu telah bermufakat untuk mengatakan kepadaku hal-hal yang bohong dan busuk, sampai keadaan berubah. Oleh sebab itu ceriterakanlah kepadaku mimpi itu, supaya aku tahu, bahwa kamu dapat memberitahukan maknanya juga kepadaku."

Dan 2:10 Para Kasdim itu menjawab raja: "Tidak ada seorangpun di muka bumi yang dapat memberitahukan apa yang diminta tuanku raja! Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya dan besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang berilmu atau seorang ahli jampi atau seorang Kasdim.

Dan 2:11 Apa yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada seorangpun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia."

Dan 2:12 Maka raja menjadi sangat geram dan murka karena hal itu, lalu dititahkannyalah untuk melenyapkan semua orang bijaksana di Babel.

Dan 2:13 Ketika titah dikeluarkan supaya orang-orang bijaksana dibunuh, maka Daniel dan teman-temannyapun terancam akan dibunuh.

Dan 2:14 Lalu berkatalah Daniel dengan cerdik dan bijaksana kepada Ariokh, pemimpin pengawal raja yang telah pergi untuk membunuh orang-orang bijaksana di Babel itu,

Dan 2:15 katanya kepada Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.

Dan 2:16 Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.

Dan 2:17 Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,

Dan 2:18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

Dan 2:19 Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.

Dan 2:20 Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!

Dan 2:21 Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;

Dan 2:22 Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.

Dan 2:23 Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."

Dan 2:24 Sebab itu pergilah Daniel kepada Ariokh yang telah ditugaskan raja untuk melenyapkan orang-orang bijaksana di Babel; maka pergilah ia serta berkata kepadanya, demikian: "Orang-orang bijaksana di Babel itu jangan kaulenyapkan! Bawalah aku menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja makna itu!"

Dan 2:25 Ariokh segera membawa Daniel menghadap raja serta berkata kepada raja demikian: "Aku telah mendapat seorang dari antara orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan makna itu kepada raja."

Dan 2:26 Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: "Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?"

Dan 2:27 Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.

Dan 2:28 Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini:

Dan 2:29 Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.

Dan 2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.

Dan 2:31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.

Dan 2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,

Dan 2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.

Dan 2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.

Dan 2:35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.

Dan 2:36 Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja:

Dan 2:37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,

Dan 2:38 dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala yang dari emas itu.

Dan 2:39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.

Dan 2:40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.

Dan 2:41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.

Dan 2:42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian.

Dan 2:43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.

Dan 2:44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,

Dan 2:45 tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."

Dan 2:46 Lalu sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga dititahkannya mempersembahkan korban dan bau-bauan kepadanya.

Dan 2:47 Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."

Dan 2:48 Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel.

Dan 2:49 Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.


Tafsiran Wycliffe


Mimpi Nebukadnezar tentang patung besar.

Sebuah nubuat tentang "masa bangsa-bangsa kafir" (2:1-49).

(Untuk Penambahan 2:1-41 ke dalam teks ini, lih. cat. yang mengikuti penjelasan 1:21).

Dalam bagian ini, Nebukadnezar dilaporkan telah mendapatkan suatu mimpi yang menakutkan (ay. 1), yang dipakai sebagai alat untuk menguji kemampuan dan kesediaan para penasihat sihirnya (ay. 2-6).

Kegagalan kelompok utama dari "orang-orang bijaksana" untuk mengulang dan menafsirkan mimpi, membahayakan kehidupan seluruh orang bijaksana, termasuk keempat orang Ibrani (ay. 7-12).

Tetapi, Daniel, didukung oleh doa syafaat yang berhasil, yang dipanjatkan oleh dirinya dan teman-temannya, mereproduksi mimpi itu (ay. 13-23).

Dia melaporkan mimpi itu kepada Nebukadnezar (ay. 24-35) dan memberikan penafsiran ilahi (ay. 36-45).

Sebagai penghargaan, Daniel dijadikan "penguasa" atas wilayah Babel, sehingga dia menjamin kelangsungan hidup tiga rekannya (ay. 46-49).

Penafsiran mimpi itu memberi pembaca suatu sketsa, tentang suksesi kerajaan-kerajaan dunia mulai zaman Nebukadnezar sampai berdirinya bentuk terakhir dari Kerajaan Kristus pada kedatangan-Nya yang kedua.

(Untuk pembahasan tentang berbagai pandangan mengenai pasal ini, lih. cat. di bagian akhir dari pasal ini.)

1. Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar. Terdapat suatu kontradiksi yang nyata dengan data dari pasal satu.

Nebukadnezar disebut "raja" pada saat perebutan Yerusalem (1:1). Namun, setelah setidaknya tiga tahun berlalu (1:5, 18), ketika Daniel dipanggil di hadapan Nebukadnezar dalam pasal ini, sang raja telah memasuki tahun keduanya.

Tersedia beberapa penjelasan yang masuk akal.

Tidak ada satu pun yang pasti benar, meski beberapa memang memadai untuk menjelaskan fakta-fakta itu.

Pasti seorang penulis yang benar-benar hebat, seperti penulis Kitab Daniel, tidak akan masuk dalam ketidaksesuaian yang mencolok.

Para pembacanya yang pertama memahaminya.

Tentu ada kemungkinan kerusakan teks, hal yang biasa terjadi dengan penulisan angka-angka dalam Perjanjian Lama (Montgomery, ICC, menyampaikan beberapa pendapat).

Beberapa orang mengusulkan awal masa yang berbeda dengan yang ditunjukkan dalam 1:1 - pemerintahannya atas seluruh kerajaan, atau setelah penghancuran Mesir, dan lain-lain.

Banyak penelitian baru, menganggap kesalahan yang nyata itu sebagai persoalan sederhana yang berkembang dari metode Ibrani dan Babel dalam menghitung tahun-tahun pemerintahan raja.

Di antara berbagai pendapat semacam ini, pandangan Driver bagus (didukung oleh Young): "Mungkin tidak ada suatu kontradiksi di sini dengan 'tiga tahun' dalam 1:5, 18.

Dalam pemakaian Ibrani, penggalan-penggalan waktu dihitung sebagai masa penuh.

Maka Samaria, yang dikepung dari tahun keempat sampai keenam dari Hizkia, dikatakan ditaklukkan 'sesudah lewat' tiga tahun (II Raj. 18:9, 10) dan dalam Yeremia 34:14 'pada akhir tujuh tahun' jelas berarti ketika tahun ketujuh tiba (lih. juga Mrk. 8:31, dll.).

Sekarang, seandainya penulis dengan mengikuti kebiasaan yang kadang-kadang diambil oleh para penulis Yahudi, dan yang umum di Asyur dan Babel, 'memberi penanggalan' tahun-tahun pemerintahan dari seorang raja, yaitu dihitung sebagai tahun pertamanya bukan tahun pengangkatannya melainkan tahun penuh pertama setelah itu, dan jika selanjutnya Nebukadnezar memberi perintah untuk pendidikan para pemuda Yahudi dalam tahun pengangkatannya, maka akhir dari 'tiga tahun' ... mungkin dihitung sebagai jatuh dalam tahun kedua sang raja" (Driver, Daniel, CBSC, hlm. 17).

Sebagaimana halnya sebagian besar kesulitan jenis ini, solusinya hampir selalu akan didapat, begitu sudut pandang dan cara penulis memakai kata-kata telah diketahui.

Bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur. Nebukadnezar bukanlah orang penakut yang mudah kacau, seperti anak-anak, karena pikiran-pikiran yang tidak jelas.

Ayat ini hanya merupakan yang pertama dari beberapa bukti, bahwa AV tidak tepat dalam mencatat, bahwa Nebukadnezar telah melupakan mimpi itu (ay. 5). Dia ketakutan justru karena dia belum melupakannya.

2. Orang-orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim. Tentang orang-orang berilmu dan ahli jampi, lihat catatan dalam 1:20.

Ahli sihir. Ibr. mekash-shepîm. Mungkin dari akar kata Semit yang berarti "memotong"; sehingga kata itu berarti memotong bahan-bahan dalam bagian-bagian atau formula-formula sihir.

Dari sinilah kata Yunani pharmakoi, yaitu ahli farmasi.

Pengetahuan modern lebih menyukai gagasan yang melengkapi, yaitu "orang yang mengucapkan mantera sihir, ahli sihir".

Akar kata yang sama muncul dalam bahasa Akad untuk ahli sihir atau wanita penyihir.

Praktik sihir dilarang dalam Perjanjian Lama (Kel. 22:18 [Alkitab Ibrani ay. 17], wanita penyihir, Ul. 18:10; Yes. 47:9).

Para Kasdim. Tidak digunakan dalam pengertian etnografis yang luas dari 1:4, tetapi dalam pengertian profesi yang sempit, yang menunjukkan golongan imam dalam agama Babel.

Sekalipun dipakai dalam pengertian ini hanya dalam Kitab Daniel di antara kitab-kitab lainnya dalam Alkitab, kata tersebut pada umumnya dipakai seperti itu oleh para penulis kuno, yang pertama adalah Herodotus (Histories I, 181, 440 SM; lih. Driver, op. cit., hlm. 12-16 dan Young, op. cit., hlm. 271-273).

Sebagian besar ahli setuju, bahwa empat istilah itu tidak dipakai secara persis, tetapi lebih dipakai secara terpisah untuk mencakup semua kelompok penasihat raja.

4. Para Kasdim. Di sini, semua kelompok orang bijaksana.

(Dalam bahasa Aram) (AV. In Syriack). Lebih baik: (bahasa Aram), bahasa bangsa Semit yang terkonsentrasi pada zaman itu terutama di Mesopotamia Atas dan Siria.

Mereka merupakan bangsa Siria dalam Perjanjian Lama.

Idenya bukanlah bahwa bangsa Kasdim berbicara bahasa Aram, tetapi bahwa, mulai di sini, bagian berikutnya dari Kitab Daniel adalah dalam bahasa Aram.

Bandingkan dengan frasa, "dalam bahasa Aram" dari Ezra 4:7 (lih. cat. RSV).

5. Aku telah mengambil keputusan, yakni jika kamu tidak memberitahukan.... Aku telah mengambil berasal dari kata yang jarang dari bahasa Persia, sekarang umumnya lebih dikenal sebagai kata sifat daripada kata kerja, dan berarti "pasti" atau "tentu".

Keputusan. Lebih tepatnya, kata. "Hal-hal" (ay. 9) adalah terjemahan dari kata yang sama.

Raja tidak melupakan mimpi itu, tetapi sebaliknya, karena dia mengingatnya, dia berpendapat, bahwa orang-orang bijaksananya, jika mampu meramalkan masa depan dengan menafsirkan mimpi-mimpi, seharusnya mampu melakukan tugas yang lebih ringan, yaitu merekonstruksi masa lampau, yakni mimpi pribadi raja.

Penafsiran seperti ini atas ayat-ayat tersebut, didukung bukan hanya oleh adanya ketakutan raja (bdg. tafsiran ay. 1) dan oleh terjemahan atas 2:5 yang direvisi, melainkan juga oleh fakta, bahwa orang-orang bijaksana itu tidak mengarang-ngarang sesuatu sebagai contoh suatu "mimpi" untuk sang raja, ketika mereka melihat, bahwa hidup mereka terancam.

Tentu itu patut dicoba.

Kemungkinan besar mereka memang mengetahui, bahwa sang raja mengingat mimpinya sehingga mereka tidak mau mencoba-coba (lih. juga ay. 8 di bawah).

8. Kamu mencoba mengulur-ulur waktu. Bukan karena mereka hanya berusaha menunda saat penghukuman mereka (Driver, et al.) yang tragis, atau berupaya memperoleh waktu untuk memikirkan suatu jalan keluar (H. C. Leupold , et al.); tetapi dalam pengertian sederhana dari kata `idânâ, "waktu" yang dimaksud adalah suatu waktu tertentu (bdg. BDB).

Penafsiran mimpi dianggap berkaitan dengan posisi benda-benda langit. Ketika susunan tertentu dari Zodiak yang mempengaruhi mimpi itu sudah berlalu, mereka bisa menyatakan, bahwa meramal tidak mungkin dilakukan (Thomson, Pulpit Commentary, et al.).

10. Keluhan, bahwa sang raja tidak adil dalam tuntutannya bernada keadilan. Tetapi, bila mengingat betapa besar kebohongan yang sebenarnya ada dalam seluruh bualan dari astrologi kuno, ramalan, dan lain-lain, maka keputusan raja, sekalipun sangat kejam, karena termasuk di dalamnya "rumah-rumah" (keluarga-keluarga? ay. 5), bukanlah tidak adil jika menyangkut "orang-orang bijaksana" itu sendiri.

Mereka mengaku memiliki kekuatan sihir dan merupakan pembohong, yang membuat banyak penipuan diri yang serius.

Allah meminta manusia bertanggung jawab atas ketidaktahuan yang disengaja (bdg. Rm. 1:28).

11. Dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia. Orang-orang bijaksana mengaku "tubuh" mereka memiliki hubungan dengan dewa-dewa tertentu, kecuali dewa-dewa tertinggi (Marduk), yang mampu mengendalikan atau mengungkapkan masa depan.

Keberhasilan Ajaib Melalui Doa Syafaat Oleh Daniel dan Rekan-rekannya (2:13-23).

Di sini, hikmat dan kesalehan Daniel memegang peran penting.

Kekuatan karakter yang sama, yang ditunjukkan dalam pasal 1 dinaikkan selangkah lebih tinggi.

Nilai dari doa bersama yang mendesak, ketika menghadapi bahaya pribadi yang sudah dekat, diterima dan juga ditunjukkan.

Doa syukur Daniel (2:20-23) merupakan model kekal, satu dari sepasang model doa dalam kitab ini (lih. juga 9:3-19; bdg. 6:9-11; 10:2-12).

13. Fakta, bahwa Daniel dan rekan-rekannya tercakup dalam perintah pemusnahan menunjukkan, bahwa mereka termasuk penasihat-penasihat resmi.

Apakah karena kesombongan bangsa Kasdim, sehingga orang-orang Ibrani itu tidak dimintai nasihat terlebih dulu?

Atau, apakah dianggap, bahwa para pemuda buangan itu tidak memberikan kepada mereka pengetahuan yang tidak umum bagi rekan-rekan sekerja mereka yang lebih tua?

25. Aku telah mendapat seorang. Tampaknya, Ariokh adalah pegawai raja lainnya yang mengambil keuntungan, dan ingin mendapatkan pujian untuk kebaikan-kebaikan, yang tidak ada kaitan dengannya dalam penafsiran mimpi itu.

28. Apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Inilah lingkup nubuatan itu yang akan disingkapkan oleh mimpi dan penafsirannya.

Salah, jika orang membatasi hal ini pada zaman akhir.

Sebuah ungkapan dari literatur nubuatan umum itu, menunjuk pada masa depan yang berkembang, dan disempurnakan dalam zaman Mesianis.

Lihat Yesaya 2:2; Mikha 4:1; Kejadian 49:1 dan seterusnya (dalam konteks), dan Yeremia 48:47.

Karena mencakup kedatangan pertama, dan kedua Kristus, serta zaman di antaranya, zaman sekarang juga termasuk.

Siswa yang bertanya-tanya, akan merasa puas tentang hal ini dengan membandingkan Kisah Para Rasul 2:17 dengan Yoel 2:28, dan Yohanes 5:18 dengan Ibrani 1:1, 2.

29. Apa yang akan terjadi di kemudian hari (harf., apa yang akan terjadi setelah ini).

Di kemudian hari ('aherê denâ) tidak menunjuk kepada kehidupan setelah kematian, juga tidak kepada masa depan pada umumnya.

Namun, seperti pernyataan Yunani yang serupa, meta tauta, atau meta touto (Why. 4:1; 7:1), kata tersebut menunjuk pada masa depan yang ada setelah beberapa hal yang disebutkan sebelumnya dalam konteks itu.

Di sini, hal itu rupanya merupakan pikiran-pikiran sang raja tentang kerajaannya sendiri dan masa depannya.

Karena itu, makna dari mimpi itu terbatas pada apa yang bisa dipahami oleh sang raja.

"Sesuatu" yang akan terjadi "setelah ini" adalah kekuasaan dunia dalam aspek politiknya.

Kita bisa mengharapkan kebenaran tentang politik eksternal di dalam pasal ini, karena Allah sedang membuat kebenaran diketahui dalam tingkat pemahaman raja kafir ("memberitahukan kepada ... Nebukadnezar" Dan. 2:28; "memberitahukan kepada tuanku" ay. 29; "supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja" ay. 30).

Mengaitkan pesan itu secara rohani dengan gereja Perjanjian Baru, atau "Israel rohani" jelas tidak pada tempatnya di sini.

Gambaran tentang mimpi itu dan kisah tentang tindakan-tindakan yang termasuk di dalamnya, dibahas dalam tafsiran berikut ini bersama dengan penafsiran atas mimpi itu.

Penafsiran Ilahi Atas Mimpi Tersebut (2:36-45).

Mimpi itu adalah mengenai suatu patung logam yang luar biasa, mengagumkan, menakutkan dalam bentuk seorang manusia.

37. Raja segala raja. Suatu sebutan yang biasanya diberikan kepada penguasa-penguasa Media-Persia dan Babel, yang terdapat bukan hanya dalam tulisan klasik Yunani, tetapi juga dalam tulisan negara-negara yang berhubungan dan dicatat dalam Alkitab (Yeh. 26:7; Ezr. 7:12), dengan anggapan, bahwa sebagian besar literatur itu dibuat setelah abad ke-6.

38. Dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia ... yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu. Kekuasaan Nebukadnezar dianggap berasal dari campur tangan Allah (bdg. Yer. 25:9; 27:5,6; 28:14; Dan. 12:1).

Cara pengungkapan itu mungkin bersifat hiperbola, karena Nebukadnezar bukanlah penguasa dunia. Namun, bisa saja itu mengacu pada pemberian ilahi yang universal yang Nebukadnezar sendiri tidak pernah miliki.

Tuankulah kepala yang dari emas itu. Lihat Yesaya 14:4.

Kerajaan Keempat Dari Besi (2:40-43. bdg. ay. 33).

Meskipun dibagi menjadi paha dari besi, dan bagian kaki lainnya serta jari dari besi bercampur tanah liat, ini merupakan satu kerajaan.

Ini adalah bentuk dari kekuasaan dunia yang dikenal dalam Alkitab dan sejarah sebagai Roma, dan yang melalui Westernisasi progresif atas umat manusia, rupanya ada sampai sekarang.

Itu ditunjuk secara historis mula-mula (secara kronologis) dalam Lukas 2:1.

40. Keras seperti besi. Dari keempat jenis logam tersebut, inilah yang terkuat.

Melihat konteks dari zaman itu sendiri, tidak satupun dari ketiga kerajaan sebelumnya itu yang sekuat Roma.

Saat itu, pemerintahan cenderung lebih banyak menerapkan kendali atas semua bidang kehidupan manusia.

Ini pasti mengiringi industrialisasi masyarakat yang maju.

Meremukkan. Roma menghancurkan dan membangun kembali, secara sosial, budaya, dan politik, semua bangsa, lembaga, dan lain-lain, yang diambil alih olehnya.

Satu-satunya pengecualian yang penting adalah kekristenan itu sendiri sebagai gerakan spiritual (meski sebenarnya dijadikan bagian dari Roma dalam kesalahan Gereja Roma).

Dan menghancurkan segala sesuatu. "Kerajaan Roma memenuhi dunia, dan ketika kerajaan itu jatuh ke dalam tangan satu orang, maka dunia menjadi penjara yang aman dan kelabu bagi musuh-musuhnya. Untuk bertahan akan buruk akibatnya dan tidak mungkin untuk melarikan diri" (Gibbon).

Beberapa orang memandang, dua kaki sebagai sebuah nubuat tentang pembagian kerajaan itu dalam dua kerajaan, dengan ibu kota di Roma dan Konstantinopel.

41. Kerajaan itu terbagi. Kata pelî-ga, sekalipun mirip dengan sebuah kata kerja Ibrani umum yang bermakna "membagi", muncul hanya di sini dalam Perjanjian Lama.

Pendapat Young, yang mengikuti Buxtorf, agar kata itu diterjemahkan "gabungan" adalah baik, dan sepertinya sejalan dengan makna dari akar kata Semit yang umum.

42, 43. Dalam babak terakhir, kerajaan ini akan menjadi lemah dan dengan mudah dihancurkan. Ini berkaitan dengan campuran (dalam lambang) tanah liat dan besi.

Mereka akan bercampur. Klausa ini, sebuah participle refleksif tunggal dalam bahasa Aram, tampaknya berarti tanah liat dan besi (sebagaimana ditunjukkan oleh kesesuaian tata bahasa).

Saya menganggap ini sebagai berarti, bahwa "oleh perkawinan", artinya umat manusia biasa, akan masuk ke dalam pemerintahan bersama-sama.

Pemerintahan Roma menjadi penguasa kelompok ini.

Jika, sejarah modern yang diramalkan di sini, petunjuk tentang kediktatoran manusia biasa, dalam sosialisme, hampir tak mungkin disangkal.

Kerajaan Mesianis Dari Batu (2:44, 45. bdg. 34, 35).

Para penafsir dari semua aliran - orang Kristen yang dihormati, orang Yahudi, orang rasionalis yang tidak percaya - sepakat, bahwa ini menunjuk pada Kerajaan Mesianis.

Makna gramatikal dari ayat-ayat ini jelas.

Ketidaksepakatan tentang penafsiran bersumber dari pokok pandang yang berbeda-beda, yang dengannya pembaca melihat cerita itu.

Di sini, perhatian harus diberikan kepada dua pandangan utama yang dianut oleh orang-orang Kristen injili.

Orang-orang yang mengidentifikasikan Kerajaan Mesias secara keseluruhan dengan Gereja (terutama orang-orang postmilenialis dan amilenialis) melihat penggenapan nubuatan ini dalam kedatangan Kristus yang pertama.

Orang-orang yang meskipun mengakui, bahwa di dalam Gereja ada suatu aspek dari Kerajaan Kristus (Kol. 1:13; Yoh. 3:3; Kis. 1:3; 20:25; I Ptr. 2:9), mengharapkan Kerajaan itu terwujud pada akhirnya nanti di bumi, hanya pada saat Kedatangan Kedua (chilias, premilenialis), melihat penggenapannya dalam kedatangan pertama dan kedua.

Mereka menekankan, bahwa nubuatan itu adalah tentang kekuasaan politik eksternal seperti yang dinyatakan kepada pikiran seorang raja kafir (bdg. Dan. 2:29, 30 dan tafsirannya), dan juga menghubungkan nubuatan itu dengan Kedatangan Kedua dan berdirinya "Kerajaan Seribu Tahun" (bdg. Why. 20).

Alasan-alasan utama yang dikembangkan untuk mendukung pandangan ini adalah sebagai berikut.

(1) Nubuatan itu berhubungan dengan masa depan politik dari kerajaan-kerajaan penting dalam sejarah.

Kerajaan kelima (Mesianis) dari rangkaian ini tampaknya tidak berbeda dalam pengertian ini dengan kerajaan-kerajaan lainnya.

Namun Gereja (kecuali jika orang menganut pandangan Katolik Roma), bukanlah lembaga politik.

Kerajaan Seribu Tahun memiliki aspek politik.

(2) Berdasarkan mimpi dan penafsirannya, kehancuran dari kerajaan keempat oleh Mesias bersifat tiba-tiba, kejam, dan mengerikan.

Kehancuran semacam itu sering dihubungkan dengan berdirinya Kerajaan Seribu Tahun Mesias (lih. Why. 19:1).

Karena Gereja telah mendapatkan kemenangan atas dunia masa kini, Gereja ada dalam keadaan yang jauh berbeda.

(3) Bagian ini menubuatkan kemenangan sempurna dari Kerajaan Mesias atas kerajaan-kerajaan dunia.

Kemenangan sempurna seperti itu dihubungkan dengan Kerajaan Seribu Tahun (mis., Why. 19; 20; Yes. 2).

Gereja, belum dan tidak akan menaklukkan dunia (Mat. 13:24-30, 36-43, II Tim. 3:1).

Zaman sekarang akan berakhir dalam kemurtadan hebat, dan bukannya dalam kemenangan Gereja (II Tes. 2).

48. Penguasa atas seluruh wilayah Babel. Wilayah ini, yang jelas termasuk kota dan daerah sekitarnya, tampaknya bukanlah sebuah wilayah yang luas. Mungkin sama dengan "kerajaan orang Kasdim" (9:1).

Kepala semua orang bijaksana di Babel. "Apa tugas tertentu dari jabatan ini, tidak kita ketahui. Bahwa Daniel mengatur mereka sedemikian rupa agar bersih dari tenungan melalui sihir atau astrologi, dan pelaksanaan berbagai ritual bangsa kafir, sepertinya hendak disiratkan oleh kisah tentang sikapnya yang ditulis dalam Kitab Daniel" (Stuart Comm.).

49. Istana raja (AV, The gate of the king = "Pintu gerbang istana raja"). Bandingkan Ester 2:19, 21. Sebuah posisi penting dengan akses terdekat untuk menemui raja.

Ada banyak contoh kuno dan modern tentang nama-nama semacam itu untuk anggota istana raja di Timur.

Mungkin kata "pintu gerbang" dalam AV seharusnya diterjemahkan istana (bdg. BDB).

I. Pengantar Sejarah (1:1-2:4a).

Dalam bagian ini, orang-orang yang penting dalam kitab ini diperkenalkan, bersama dengan keadaan yang menempatkan mereka dalam posisi yang mereka pegang sesuai dengan yang tertulis belakangan.

Peristiwa-peristiwa yang Menempatkan Penulis Menjadi Seorang yang Terkemuka (1:8-2:4A).

Suatu Saat Krisis untuk Kebenaran. Ini dijelaskan di atas dalam ayat 5. Ayat 6 dan 7 menyela untuk memperkenalkan Daniel dan teman-temannya.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel