Yehezkiel 28:11-19: Nyanyian Ratapan Mengenai Raja Tirus
Jumat, Januari 04, 2019
Edit
Klik:
Ezekiel / Yehezkiel 28:11-19
Eze 28:11 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
Eze 28:12 "Hai anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai raja Tirus dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Gambar dari kesempurnaan engkau, penuh hikmat dan maha indah.
Eze 28:13 Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu.
Eze 28:14 Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah batu-batu yang bercahaya-cahaya.
Eze 28:15 Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari penciptaanmu sampai terdapat kecurangan padamu.
Eze 28:16 Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan engkau berbuat dosa. Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya.
Eze 28:17 Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.
Eze 28:18 Dengan banyaknya kesalahanmu dan kecurangan dalam dagangmu engkau melanggar kekudusan tempat kudusmu. Maka Aku menyalakan api dari tengahmu yang akan memakan habis engkau. Dan Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu.
Eze 28:19 Semua di antara bangsa-bangsa yang mengenal engkau kaget melihat keadaanmu. Akhir hidupmu mendahsyatkan dan lenyap selamanya engkau."
Tafsiran Wycliffe
Ratapan Atas Kejatuhan Raja Tirus (28:11-19).
Yehezkiel mengaitkan raja Tirus dengan sebuah cerita rakyat yang ada pada waktu itu di antara bangsa Fenisia.
Cerita itu hanya sepintas lalu mirip dengan kisah mengenai Taman Eden dalam Kejadian 2; 3.
Dalam taman Allah di Eden, hiduplah seorang manusia sempurna dengan kerub yang menjaga taman (Urmensch, atau manusia pertama), kesempurnaan hikmat dan keindahan.
Sekalipun hanya seorang manusia, dalam keangkuhannya dia menganggap dirinya allah.
Karena dosanya, dia diusir keluar dari taman itu oleh sang kerub.
Menurut Firman Allah kepada Yehezkiel, raja Tirus akan dihancurkan karena dosa yang sama.
Beberapa Bapa Gereja zaman dulu, menafsirkan bagian ini sebagai mengacu terutama pada kejatuhan Iblis atau Antikristus (bdg. Yes. 14:4-20). Pandangan ini juga dianut oleh beberapa kelompok injili saat ini.
12. Ratapan. Ratapan Yehezkiel atas raja Tirus, meski dalam bentuk qînâ, lebih merupakan ironi daripada ratapan.
Gambar dari kesempurnaan engkau (RSV). Teks Masoret berbunyi: Engkaulah yang memeteraikan, atau pemeterai (hôtēm) jumlah, ukuran, simetri, yaitu "kesempurnaan" (toknît).
Pemakaian ini tidak muncul di tempat lain dalam PL, dan terjemahan versi-versi lain sangat beragam.
Sebuah naskah LXX, Siria dan Vulgata berbunyi: Engkaulah pemeterai (hôtam) jumlah, dst. seperti dalam Teks Masoret.
Versi Siria dan Vulgata berbunyi: Cincin meterai dari yang serupa (tabnît) dengan Allah.
Terjemahan lain yang diajukan adalah: Engkau bijak hingga sempurna (`at hãkãm letaklît).
13. Engkau di taman Eden, yaitu taman Allah. Eden berasal dari bahasa Akad edinu, "dataran", suatu tempat yang baik untuk pengairan dan kesuburan.
Kata itu juga sebuah permainan atas kata `Ä“den, "kemewahan, keindahan, kesukaan" (Kej. 49:20; Yer. 51:39; "Mzm. 8. Lih. juga Yeh. 31:9, 16).
Perhatikan "gunung kudus Allah" dalam ayat 14, 16.
Penuh segala batu permata yang berharga, yakni pada jubahnya.
Sembilan dari dua belas batu yang digunakan pada tutup dada imam besar disebutkan di sini. Lihat Keluaran 28:17-30, yang sama dengan Keluaran 39:10-13. Lihat juga Wahyu 21:19, 20. Anak kalimat berikutnya, yang dihilangkan di sini, ada dalam LXX.
Tempat tatahannya diperbuat dari emas (RSV). Teks Masoret berbunyi: dan (dari) emas pembuatan (melã'kâ) rebanamu (konteksnya mengharuskan "tatahan") dan alasmu (tikaman, negeb; mungkin diukirkan. Bdg. Bahasa Akad dan Ugarit).
14. Kuberikan tempatmu dekat kerub yang berjaga (RSV). Teks Masoret memakai: Engkau ('at) adalah kerub.
Terjemahan LXX dan Siria, dengan ('et) kerub. Teks Masoret menerjemahkan, diurapi (atau "perluasan"; kata yang jarang dipakai) yang melingkupi (menguasai) dan Aku memberikan (menempatkan) -mu.
Gunung kudus Allah. Terletak jauh di sebelah utara (Yes. 14:13).
Bagi orang-orang Fenisia, ini mungkin gunung Sãphôn atau Kasius, di antara Antiokhia dan Laodikia.
Bandingkan dewa Tirus, Baal Saphon, "penguasa Utara".
Batu-batu yang bercahaya-cahaya. Batu permata yang bercahaya seperti api (bdg. Enoch 18:6-9; 24:1; 25:3); atau fenomena yang mengiringi kehadiran ilahi (bdg. Yeh. 1:13; 10:16).
Bandingkan taman tempat pohon-pohon permata dalam Gilgamesh Epic (IX. v. vi, ANET, hlm. 89).
15. Engkau tak bercela (tãmîm, "sempurna, tidak cacat, tidak bersalah") ... sampai terdapat kecurangan ('awlãtâ, menggantikan 'ãwel yang lebih lazim) padamu. Tidak ada keterangan untuk kerub di sini, karena Alkitab tidak berbicara tentang kejatuhan kerub; dan makhluk-makhluk surgawi ada sebelum penciptaan (Ayb. 38:7).
16. Dengan dagangmu yang besar. Bagian pertama dari ayat ini mungkin merupakan glosse (kata-kata yang ditambah sebagai penjelasan) dari ayat 5; 26:12; 27:12, 18, yang mendahului ayat.
17. Maka Kubuangkan engkau (RSV). Teks Masoret berbunyi: Dan aku menajiskanmu (membuangmu) dari gunung Allah dan kerub yang berjaga membinasakan engkau (RSV). Terjemahan ini mengikuti LXX, we'ibedkã (bdg. Kej. 3:24), dan bukan Teks Masoret: Dan aku menghancurkanmu (wã'abbedkã), O kerub yang menutupi (bdg. Yeh. 28:14).
18, 19. Engkau melanggar kekudusan tempat kudusmu. Sang nabi menubuatkan kehancuran Tirus itu sendiri.
Sang raja menajiskan bait-bait suci yang menjadikan Tirus sebuah pulau yang suci, sehingga mendatangkan kehancuran bait-bait suci itu karena dosanya sendiri.
Dia jatuh di bawah standar kebenaran yang telah dipelihara agamanya baginya.
II. Nubuatan Melawan Bangsa-bangsa Asing (25:1-32:32).
Nubuatan yang mengumumkan hukuman atas bangsa-bangsa yang menjadi musuh Israel (ps. 25-32), merupakan sebuah peralihan antara nubuatan tentang penghakiman atas Yehuda dan Yerusalem (ps. 1-24) dengan nubuatan tentang pemulihannya (ps. 33-39; 40-48).
Nubuatan melawan bangsa-bangsa asing, juga dikelompokkan bersama-sama dalam kitab nabi-nabi lain: Yesaya 13-23; Yeremia 46-51; Amos 1; 2; Zefanya 2:4-15.
Sebelum bangsa yang ideal bisa diwujudkan, musuh-musuh harus dihancurkan dan Israel dibuat aman di tanahnya (28:24, 26; 34:28, 29).
Tujuh bangsa, mungkin suatu simbol kesempurnaan, ditetapkan untuk menerima hukuman.
Lima di antaranya telah bersekutu melawan Kasdim (Yer. 27:1-3).
Babel, kekuatan anti Allah dari PL, tidak termasuk dalam bangsa-bangsa yang mendapat penuduhan-penuduhan tersebut, mungkin karena bangsa itu menjadi alat keadilan Allah (29:17 dst.), sekalipun Yehezkiel mengetahui karakter bangsa Kasdim (7:21, 22, 24; 28:6; 30:11, 12; 31:12).
Tuhan akan memberikan hukuman atas musuh-musuh di sekitar Israel, karena perbuatan mereka terhadap Israel (25:3, 8, 12, 15; 26:2; 29:6) dan karena kesombongan serta pemujaan diri mereka yang jahat (28; 29:3).
Di sini, sebagaimana dalam nubuatan untuk bangsa asing dari kitab-kitab nabi-nabi lain, ditunjukkan pandangan internasional dari nubuatan Ibrani, dengan penekanannya pada kedaulatan universal Allah dan tanggung jawab moral dari semua manusia.
"Kedudukan sebuah bangsa di antara bangsa-bangsa bergantung pada kontribusinya kepada tujuan Allah bagi umat manusia, dan pada penghormatannya kepada peraturan universal Allah" (Cook, ICC, hlm. 282).
Bangsa-bangsa yang berada dalam penelitian sang nabi adalah Amon, Moab, Edom, Filistin (25:1-7, 8-11, 12-14, 15-17), Tirus (tiga nubuatan: 26; 27; 28:1-19), Sidon (28:20-26), dan Mesir (tujuh nubuatan: 29:1-16, 17-21; 30:1-19, 20-26; 31; 32:1-16, 17-32).
Empat nubuatan yang pertama, pendek dan sederhana (ps. 25), sementara nubuatan melawan Tirus (ps. 26-28) dan Mesir (ps. 29-32), merupakan puisi-puisi indah yang panjang, penuh warna dan berapi-api, yang dengan baik menggambarkan beragam gaya Yehezkiel.
Penanggalan yang diberikan untuk beberapa nubuatan yang ada dalam bagian ini, antara tahun 587/586 SM (tujuh bulan sebelum kejatuhan Yerusalem, 29:1) dan 571/570 SM (16 tahun sesudah kejatuhan Yerusalem, 29:17).
Nubuatan Melawan Tirus (26:1-28:19).
Untuk penuduhan lainnya, lihat Yesaya 23; Yoel 3:4-8; Amos 1:9, 10; Zakharia 9:3, 4.
Peninggalan Tirus dibuktikan oleh Herodotus (ii. 44) dan Surat-surat Amarna (bdg. Pritchard. ANET, 484).
Didesak keluar dari Palestina dan Siria pada abad ke-13 dan ke-14, bangsa Fenisia itu mengalihkan kekuatan mereka ke laut dan menjadi marinir dan pedagang terhebat sepanjang waktu, dalam kaitannya dengan dunia yang dikenal waktu itu (bdg. Albright, "The Role of the Canaanites in the History of Civilization," dalam The Bible and the Ancient Near East, disunting oleh G. E. Wright, hlm. 328-362, khususnya hlm. 328, 335, 340).
Ahiram I, raja Tirus (969-936 SM), membuat kesepakatan dengan Daud dan Salomo (II Sam. 5:11; I Raj. 5:1-18; 9:10-14, 26, 27).
Istri Ahab, yakni ratu Izebel, anak Etbaal (Ittobaal I, 887-856 SM), raja Sidon, memperkenalkan penyembahan Baal Melkart dari orang Tirus, yaitu dewa atas dunia orang mati, atas badai dan kesuburan, kepada Israel (I Raj. 16:3 1; 18).
Tirus ditekan oleh kerajaan Asyur, dan menyerah kepada Ashurbanipal (ANET, hlm. 295).
Tirus bersekutu dengan Zedekia melawan Nebukadnezar (Yer. 27:3; 28:1).
Pada tahun 588 SM, Firaun-Hofra menyerang Tirus dan Sidon (Herodotus ii. 161; Diodorus Siculus, I, 68).
Nebukadnezar mengepung Tirus selama 13 tahun (585-573 SM), tetapi tidak merebutnya (Yeh. 29:18; Jos Antiq. X. 11. 1; Against Apion I. 20, 21).
Setelah pengepungan tujuh bulan, Aleksander Agung akhirnya menghancurkan kota pulau itu pada tahun 332 SM, dengan membangun sebuah saluran dari situ ke daratan (Diod. Sic. XVII. 40-46).
Tirus dibangun kembali pada tahun 314 SM.
Tirus memiliki hubungan dengan pelayanan Yesus (Mat. 15:21-28; Mrk. 3:8; bdg. Mat. 11:21, 22), dan menjadi tempat kediaman orang-orang percaya (Kis. 21:3-6).
Origenus dikubur di sana pada tahun 254 M, dan Eusebius mengajar di sana pada tahun 323.
Orang-orang Muslim menaklukkannya pada tahun 638, dan para prajurit Perang Salib merebutnya pada tahun 1124. Kota itu dihancurkan sepenuhnya oleh orang-orang Muslim yang berperang dalam Perang Salib pada tahun 1291.
Saat ini Tirus adalah sebuah desa nelayan kecil, es-Sur.
Yehezkiel memberi lebih banyak tempat untuk menjelaskan tentang Tirus, "Venisia Zaman Lampau", dibandingkan dengan penulis PL lainnya.
Dalam pasal 26-28, sang nabi menubuatkan kejatuhan kekuatan laut yang utama ini di tangan Nebukadnezar (Ps. 26); meratapi karamnya kapal gagah Tirus dalam sebuah nyanyian ratapan yang indah (ps. 27); dan dalam sebuah nyanyian ejekan, menggambarkan kesombongan dan kejatuhan raja Tirus (28:1-19).
Kejatuhan Raja Tirus (28:1-19).
Dari kota itu, sang nabi menyampaikan kepada para penguasanya, sebagai wakil dari orang-orang pandai masyarakat itu, contoh dari keangkuhan kota dagang itu.
Raja dan rakyatnya membentuk solidaritas bersama, di mana keangkuhan dan pendewaan dirinya dikutuk.
Contoh-contoh lain dari "gila harta" adalah Sanherib (II Raj. 17:33-35); Firaun (Yeh. 29:3); Nebukadnezar (Dan. 3:15; 4:30; perhatikan khususnya pendewaan diri oleh Babel, Yes. 47:7-10); Herodes (Kis. 12:21-23); "manusia durhaka" (II Tes. 2:3, 4); dan para penakluk yang bersandar pada senjata mereka (Hab. 1:11, 16); serta semua orang yang saat ini menyembah "dewi kemakmuran".
Sang nabi menggambarkan hukuman atas raja yang tinggi hati itu (Yeh. 28:1-10); dan mengucapkan ratapan yang ironis atas kejatuhannya (28:11-19).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.