Daniel 10:1-11:1: Penglihatan Daniel Di Tepi Sungai Tigris
Rabu, Januari 30, 2019
Edit
Klik:
Daniel 10:1-11:1
Dan 10:1 Pada tahun ketiga pemerintahan Koresh, raja orang Persia, suatu firman dinyatakan kepada Daniel yang diberi nama Beltsazar; firman itu benar dan mengenai kesusahan yang besar. Maka dicamkannyalah firman itu dan diperhatikannyalah penglihatan itu.
Dan 10:2 Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh:
Dan 10:3 makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.
Dan 10:4 Pada hari kedua puluh empat bulan pertama, ketika aku ada di tepi sungai besar, yakni sungai Tigris,
Dan 10:5 kuangkat mukaku, lalu kulihat, tampak seorang yang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari ufas.
Dan 10:6 Tubuhnya seperti permata Tarsis dan wajahnya seperti cahaya kilat; matanya seperti suluh yang menyala-nyala, lengan dan kakinya seperti kilau tembaga yang digilap, dan suara ucapannya seperti gaduh orang banyak.
Dan 10:7 Hanya aku, Daniel, melihat penglihatan itu, tetapi orang-orang yang bersama-sama dengan aku, tidak melihatnya; tetapi mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar, sehingga mereka lari bersembunyi;
Dan 10:8 demikianlah aku tinggal seorang diri. Ketika aku melihat penglihatan yang besar itu, hilanglah kekuatanku; aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.
Dan 10:9 Lalu kudengar suara ucapannya, dan ketika aku mendengar suara ucapannya itu, jatuh pingsanlah aku tertelungkup dengan mukaku ke tanah.
Dan 10:10 Tetapi ada suatu tangan menyentuh aku dan membuat aku bangun sambil bertumpu pada lutut dan tanganku.
Dan 10:11 Katanya kepadaku: "Daniel, engkau orang yang dikasihi, camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab sekarang aku diutus kepadamu." Ketika hal ini dikatakannya kepadaku, berdirilah aku dengan gemetar.
Dan 10:12 Lalu katanya kepadaku: "Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu.
Dan 10:13 Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.
Dan 10:14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu."
Dan 10:15 Ketika dikatakannya hal ini kepadaku, kutundukkan mukaku ke tanah dan aku terkelu.
Dan 10:16 Tetapi sesuatu yang menyerupai manusia menyentuh bibirku; lalu kubuka mulutku dan mulai berbicara, kataku kepada yang berdiri di depanku itu: "Tuanku, oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.
Dan 10:17 Masakan aku, hamba tuanku ini dapat berbicara dengan tuanku! Bukankah tidak ada lagi kekuatan padaku dan tidak ada lagi nafas padaku?"
Dan 10:18 Lalu dia yang rupanya seperti manusia itu menyentuh aku pula dan memberikan aku kekuatan,
Dan 10:19 dan berkata: "Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan."
Dan 10:20 Lalu katanya: "Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu? Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani akan datang.
Dan 10:21 Namun demikian, aku akan memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran. Tidak ada satupun yang berdiri di pihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali Mikhael, pemimpinmu itu,
Dan 11:1 seperti dahulu aku juga mendampinginya untuk menguatkan dan menyokongnya, yakni pada tahun pertama pemerintahan Darius,
orang Media itu."
Tafsiran Wycliffe
Penglihatan Terakhir: Israel Sepanjang Abad dan Penggenapan di Tangan Musuh-musuh dan di Tangan Allah (10:1-12:13).
Tiga pasal terakhir dari Kitab Daniel merupakan satu kesatuan nubuat.
"Tanggal-tanggal" dalam 11:1 dan 12:1 tidak memberitakan nubuatan baru, sebagaimana informasi yang serupa pada awal pasal-pasal lainnya.
Pasal 10 adalah catatan tentang penglihatan pendahuluan, yang berkaitan dalam susunan bagiannya dengan dua ayat pertama dari pasal 9.
Pasal 11, sampai dengan ayat 35, berhubungan dengan peristiwa-peristiwa zaman lampau, yang berlangsung terutama pada zaman Yunani setelah kematian Aleksander, dan mencapai puncaknya pada penganiayaan oleh Antiokhus Epifanes terhadap orang-orang Yahudi.
Dari 11:36 sampai dengan akhir pasal 12, nubuatannya adalah tentang peristiwa-peristiwa zaman akhir.
Dalam seluruh bagian ini, Daniel mengisi rincian dari gambaran yang ditulis dalam nubuatannya yang terdahulu.
Pasal 2 memberikan garis besarnya; pasal 7 memperbaharuinya dari sudut pandang yang lain, dengan menulis lebih lengkap tentang tahap paling akhir dari zaman akhir dari kerajaan keempat dan kerajaan Mesias.
Masa depan orang-orang Israel ("orang-orang kudus" atau "bangsa yang kudus") sedikit diberitahukan.
Pasal 8 membicarakan lebih banyak tentang masa depan Yahudi dalam zaman Media-Persia dan Yunani, yang berpusat pada Antiokhus Epifanes, dan konflik Makabe.
Pasal 9 memberikan sebuah sketsa tentang masa depan Israel, dan Yerusalem secara keseluruhan.
Nah, nubuatan terakhir ini, pasal 10 sampai dengan 12 berisi rincian selanjutnya tentang masa depan Israel, yang berpusat pada zaman Antiokhus dan pada persoalan-persoalan menyangkut "hal-hal terakhir": Kesengsaraan Besar, kebangkitan orang mati, upah dan hukuman terakhir.
Pasal-pasal terakhir ini juga mencatat tentang titik puncak yang mengagumkan dalam pertumbuhan pengalaman rohani dari nabi Allah.
Pertama, dia hanya menafsirkan mimpi orang lain melalui sebuah mimpinya sendiri (ps. 2).
Berikutnya, dia menafsirkan mimpi dan pengalaman lain dari Nebukadnezar dan Belsyazar (ps. 4; 5).
Pasal 7 mencatat penglihatan-penglihatannya sendiri, yang benar-benar merupakan pengalaman rohani yang luar biasa.
Kisah dari pasal 8 mencatat suatu "kepergian" rohani di mana dia menerima sebuah penglihatan, di suatu negeri yang jauh dari kediamannya, tentang masa depan yang akan mempengaruhi bangsanya.
Selanjutnya dicatat penampakan fisik yang nyata dari malaikat Gabriel dalam ruangan Daniel sendiri.
Kini sang nabi melihat dengan matanya sendiri seorang yang seperti Anak Allah dalam kehadiran fisik-Nya.
1. Penanggalan itu menjelaskan perkabungan Daniel.
Pada tahun ketiga pemerintahan Koresy, pekerjaan pemulihan Bait Allah yang telah dimulai (Ezr. 1-3), dihentikan (Ezr. 4:4, 5).
2, 3. Ayat-ayat ini menunjukkan, bahwa masa tua bisa merupakan suatu masa untuk aktivitas dan pencapaian spiritual yang dalam (bdg. Luk. 2:36, 37).
Ini merupakan masa pantang sementara, bukan askese atau pertapaan (lih. Mrk. 7:14-23; Kis. 10:9-18; I Tim. 4:1-5).
Penyataan itu dan Pengaruhnya (10:5-9).
Untuk mendukung pandangan, bahwa seorang dalam ayat 5 itu adalah Gabriel, sang malaikat yang belakangan berbicara dengan Daniel, tidak terdapat petunjuk pasti lain yang jelas.
Untuk mendukung pandangan, bahwa seorang itu adalah Kristus sebelum berinkarnasi, terdapat:
(1) hubungan bahasa dengan 7:13;
(2) kemiripan-kemiripan dengan penglihatan Yehezkiel tentang Dia (Yeh. 1:26, dalam konteks);
(3) kemiripan dengan penglihatan Yohanes tentang Kristus (Why. 1:12-20);
(4) keberadaan-Nya, belakangan dalam penglihatan itu, "di sebelah atas air sungai" terpisah, di mana para malaikat sekalipun tidak berani berdiri (Dan. 12:6, ASV);
(5) sikap di mana para malaikat bertanya kepada-Nya karena Dia memiliki pengetahuan yang lebih tinggi (12:6).
Pengaruh dari penampakan ini terhadap diri Daniel, perlu menjadikan manusia berhati-hati dalam mencari, atau berdoa untuk pengalaman-pengalaman adikodrati, yang tidak lazim mengenai kehadiran Allah, yaitu yang melampaui pengalaman-pengalaman yang biasanya diberikan kepada orang-orang percaya yang tulus.
Pemberian Kekuatan kepada Sang Nabi untuk Pekerjaan-Nya (10:10-12. 15-19).
Saran-saran untuk kehidupan ibadah pribadi orang percaya:
(1) Ketakutan tidak selalu merusak (bdg. Rm. 3:18). "Allah ingin agar ketakutan kita membatasi kita seperti sebuah kekang" (Calvin).
(2) Doa bisa dengan semangat ketika kehendak Allah jelas. Malaikat itu hanya menegaskan pengetahuan Daniel.
(3) Kerendahan hati yang sungguh-sungguh sangat diperlukan dalam doa mengingat akan kedaulatan Allah.
(4) Ketakutan, semangat, dan kerendahan hati bisa digabungkan dengan keyakinan atau keberanian, karena orang datang kepada Allahnya sendiri di dalam Kristus (bdg. "Allahmu", Dan. 10:12). Lihat juga Ibrani 11:6; Yakobus 1:6,7; Ibrani 4:16.
(5) Pengharapan. Sesuatu benar-benar terjadi.
Konflik Malaikat Pembawa Pesan (10:13-21).
Dalam dunia Perjanjian Lama, orang-orang percaya, bahwa setiap bangsa memiliki dewa khususnya sendiri (mis. Yes. 37:38; Dan. 4:8; II Taw. 28:23).
Para nabi menyatakan, bahwa berhala-berhala itu tidak ada artinya.
Namun, pada bagian lain dalam Alkitab, ada keterangan kurang lebih, bahwa roh-roh jahat, jangan disamakan dengan berhala-berhala, berada di balik semua khayalan, dan mendapatkan kesenangan dan keuntungan jahat dari situ (Ef. 6:11, 12; I Kor. 8:4, 5; 10: 19, 20; Yud. 9; Why. 2:7; Mat. 25:41). Lihat juga II Korintus 10:3,4; I Timotius :1-4.
Ruang Lingkup Nubuat (10:14).
Lihat tafsiran atas 2:38.
Nubuatan tentang Bangsa Media dan Persia (11:1-2).
Maksud dan wujud dari tindakan malaikat menguatkan Darius hanya bisa diterka.
Mungkin ini ada kaitannya dengan tindakan penuh kemurahan yang diberikan oleh raja dunia tersebut kepada orang-orang Yahudi.
Tiga raja ... di negeri Persia itu sepertinya adalah: pertama, Cambyses, anak Koresy menjadi raja pada tahun 529 SM); kedua, Pseudo-Smerdis, seorang penipu ulung (meski Olmstead, dalam History of Persia, berpendapat bahwa dia adalah seorang Archaemenid asli, yang memerintah untuk waktu yang sangat singkat pada tahun 522 SM); dan ketiga, Darius I atau Hystaspes, juga disebut Yang Agung, (522-486 SM); seorang raja yang sungguh besar.
Raja keempat, yang mendapat kekayaan yang lebih besar dari mereka semua, adalah Xerxes, yang dikenal dalam Kitab Ester sebagai Ahasyweros (486-464 SM).
Peperangan Darius dan Xerxes, di mana bangsa Persia membuat marah seluruh bangsa Yunani, dikenal oleh para siswa yang belajar sastra dan bahasa zaman purbakala serta sejarah kuno baku.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.