Amos 1:1: Judul
Selasa, Maret 12, 2019
Edit
Klik:
Amos 1:1
Amo 1:1 Perkataan yang dinyatakan kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, tentang Israel pada zaman Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, dua tahun sebelum gempa bumi.
Tafsiran Wycliffe
Tulisan awal dan Proklamasi (1:1-2).
Tulisan awal (1:1) berfungsi sebagai judul seluruh kitab dan memberikan identitas penulis.
Tulisan awal meletakkan kitab ini dalam latar belakang sejarahnya.
Proklamasi (1:2) menciptakan semangat dan suasana nubuat itu sebagai suatu keutuhan.
1. Perkataan yang dinyatakan kepada Amos. Kadang-kadang seorang nabi menyebut nubuatnya sebagai "firman TUHAN" (mis. Yl. 1:1; Yun. 1:1; Mi. 1:1).
Tetapi, dalam pernyataan ini (bdg. Hag. 1:12), perkataan nubuatnya dinyatakan merupakan perkataan TUHAN.
Bahwa kata-kata nabi itu berasal dari Tuhan ditandaskan oleh frasa: yang dinyatakan.
Jadi, pesannya dari Allah, bukan dari Amos.
Salah seorang peternak. Kata 'peternak' dalam bahasa Ibrani bukan yang biasa dipakai untuk gembala, yaitu rõ'eh, melainkan nõqêd, yang berarti domba Amos bukan dari jenis yang biasa.
Kata itu menunjuk pada orang yang menjaga domba kate yang kakinya pendek.
Itu jenis domba mahal, karena bulunya yang indah dan lebat.
Selain dari penggunaannya dalam Kitab Amos ini, kata `nõqêd' hanya terdapat di II Raja-Raja 3:4, yang mengacu kepada Mesa, raja Moab, dan diterjemahkan sebagai 'peternak domba' (AV. sheepmaster).
Para arkeolog menemukannya pada baris ke-30 di Batu Moab milik Mesa.
Atas dasar II Raja-Raja 3:4, orang-orang Yahudi yakin, bahwa Amos adalah seorang pemilik domba yang kaya, di samping memiliki usaha lain selain domba (bdg. Am. 7:14), dan bahwa ia dengan sukarela mau menderita karena dosa-dosa Israel.
Namun, penafsiran ini belum tentu cocok.
Tekoa. Sebuah desa di Yehuda, enam mil sebelah tenggara Betlehem dan dua belas mil sebelah tenggara Yerusalem.
Daerah di sekitar bukit di mana Tekoa berlokasi adalah daerah yang berbatu, namun kaya dengan padang rumput.
Tentang Israel. Meskipun terdapat kiasan-kiasan tentang Yehuda di dalam nubuat ini, perkataan Amos dimaksudkan untuk Israel.
Uzia ... Yerobeam. Lihat: Tanggal Penulisan dan Latar Belakang pada bagian Pendahuluan. Gempa bumi yang disebutkan itu dimaksudkan sebagai catatan kronologis.
Pasti yang disebutkan adalah gempa bumi yang dahsyat, karena gempa bumi sangat umum terjadi di daerah itu.
Nabi Zakharia juga mengacu kepada gempa bumi ini (14:5).
Yosephus (Antiq. ix 10.4) menghubungkannya dengan dosa Uzia waktu bertindak sebagai imam (II Taw. 26:16).
Garis Besar Kitab Amos
I. Nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa. 1:1-2:16.
A. Tulisan awal dan proklamasi. 1:1, 2
B. Tuduhan terhadap bangsa bangsa tetangga. 1:3-2:3.
C. Tuduhan terhadap Yehuda 2:4, 5
D. Tuduhan terhadap Israel 2:6-16
II. Tiga pemberitaan melawan Israel. 3:1-6:14
A. Pernyataan tentang penghakiman. 3:1-15
B. Keburukan moral Israel. 4:1-13
C. Ratapan karena dosa dan malapetaka Israel. 5:1-6:14
III. Lima penglihatan tentang kondisi Israel. 7:1-9:10
A. Belalang yang menghabisi tumbuh-tumbuhan. 7:1-3
B. Api yang menyala. 7:4-6
C. Tali sipat. 7:7-9
D. Oposisi gerejawi 7:10-17
E. Bakul dengan buah-buahan masak. 8:1-14
F. Penghakiman Tuhan. 9:1-10.
IV. Janji tentang pemulihan Israel. 9:11-15
Pendahuluan Kitab Amos
Tanggal Penulisan dan Latar Belakang. Ayat pertama dari nubuat Amos, bersama dengan 7:10-13, menempatkan sang nabi pada pertengahan abad kedelapan SM, sezaman dengan Uzia dari Yehuda, dan Yerobeam II dari Israel.
Uzia, raja Yehuda, memerintah kira-kira lima puluh tahun (791-740 SM) dan berhasil dalam beberapa hal.
Ia mengalahkan musuh-musuh Yehuda dan menguatkan tembok-tembok Yerusalem.
Negeri itu sejahtera di bawah kepemimpinannya, dan untuk satu kurun waktu, pengaruh Amos bersifat konstruktif secara rohani.
Tetapi, Uzia mungkin dipengaruhi oleh Yerobeam, raja Israel.
Yerobeam memerintah kira-kira empat puluh tahun (793-753 SM) dan amat sangat sukses.
Pengaruhnya jauh melebihi pengaruh Uzia hampir dalam segala bidang.
Dalam kepemimpinannya di bidang agama, Yerobeam, seperti Yerobeam I, anak Nebat, dengan sengaja mendorong praktik-praktik pemujaan dewa kesuburan (II Raj. 14:24-25).
Ia tidak meninggalkan pemujaan terhadap Yehovah, tetapi menjadikannya berhala dengan menambahkan dengan tiang-tiang pemujaan, patung-patung dan terafim (Hos. 2:13, 16, 17; 3:4; 4:12; 10:2; 11:2).
Kehidupan sosial bangsa itu ditandai dengan perzinaan, perampokan, dan pembunuhan.
Kemewahan orang-orang kaya dibangun di atas ketidakadilan dan penindasan terhadap orang-orang miskin (Am. 2:6-8; 3:15; 4:1; 5:7-12; 6:3-6; 8:4, 6; Hos. 4:1, 2, 11-13; 6:8, 9; 12:7, 8).
Pada umumnya orang berpendapat, bahwa Amos bernubuat sekitar 760 SM.
Zaman Amos merupakan suatu masa keamanan politik bagi Israel, yang dicerminkan dalam kesombongan dan kesembronoan golongan yang berkuasa.
Peperangan dengan Siria telah berakhir dengan kemenangan Israel.
Yerobeam "mengembalikan daerah Israel, dari jalan masuk ke Hamat sampai ke Laut Araba" (II Raj. 14:25).
Sikap sembrono ini merupakan ciri dari tahun-tahun akhir pemerintahan Yerobeam, bukan tahun-tahun awalnya.
Ancaman kekuasaan Asyur di bawah Tiglat-pileser III (745-727 SM; lih. Tafsiran atas Amos 1:14) belum muncul.
Gempa bumi yang disebut dalam 1:1 tidak menolong untuk menentukan tanggal yang lebih pasti dari pelayanan nabi ini.
Kehidupan Amos.
Amos adalah penduduk asli Tekoa, yang terletak di padang gurun Yehuda, dua belas mil sebelah selatan Yerusalem.
Ia adalah seorang gembala, yang menambah penghasilannya dengan memungut buah ara (ara hutan) (1:1; 7:14, 15).
Tidak ada catatan tentang keluarganya.
Panggilan Allah datang kepadanya, ketika ia sedang menggembalakan kawanan ternaknya.
Pengakuannya, bahwa Tuhan memanggilnya secara langsung (7:15), membuat dia dapat disejajarkan dengan semua nabi yang mengalami penyataan langsung dari Allah.
Meskipun Amos berasal dari Yehuda, ia bernubuat di Kerajaan Utara.
Meskipun demikian, pemberitaannya membangkitkan antagonisme, atau pertentangan sedemikian rupa, sehingga ia kembali ke Yehuda, tempat ia melakukan pemberitaannya secara tertulis.
Tulisan Amos menunjukkan, bahwa ia bukan seorang desa yang tidak berpendidikan.
Ia menunjukkan pengetahuan yang dalam tentang sejarah dan tentang problem-problem zamannya.
Bahasanya yang kaya dengan bahasa kiasan serta lambang-lambang, setaraf dengan gaya sastra terindah pada zaman Perjanjian Lama.
Pemberitaan Amos.
Proklamasi besar pada awal nubuat ini (1:2) menetapkan nada dari pemberitaan Amos.
Suara Tuhan, seperti auman singa, akan terdengar dalam penghakiman dari Sion.
Sang nabi menunjukkan rusaknya rohani di bawah formalisme agama, dan kekayaan materi masa itu (5:12, 21).
Ia mengritik keras para pemimpin, karena memburuknya keadilan sosial dan moralitas (2:7, 8), serta menunjukkan pengabaian total mereka terhadap hak-hak azasi dan kepribadian manusia (2:6).
Ia menandaskan, bahwa umat Allah harus mencari Tuhan dan bertobat serta menegakkan keadilan, jikalau mereka ingin tetap hidup (5:14, 15).
Tetapi, karena orang-orang Israel tidak mau bertobat, maka bagi mereka hanya ada penghancuran (9:1-8).
Hari Tuhan akan merupakan penegasan tentang berbagai tuntutan sifat moral Allah terhadap orang-orang yang telah menolak Dia.
Kalau ini disadari, kemuliaan kerajaan Daud yang telah dijanjikan akan didirikan; dan hari itu tak dapat dielakkan (9:11-15).
Pemberitaan Amos sebagian besar adalah "teriakan meminta keadilan".
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.