Nahum 1:1: Judul | Garis Besar dan Pendahuluan Kitab Nahum
Kamis, Mei 09, 2019
Edit
Klik:
Nahum 1:1
Nah 1:1 Ucapan ilahi tentang Niniwe. Kitab penglihatan Nahum, orang Elkosh.
Tafsiran Wycliffe
1. Ucapan ilahi tentang Niniwe. Sebutan itu menunjukkan, bahwa nubuatan tersebut adalah pesan penting, atau hukuman pengadilan atas Niniwe (bdg. Yes. 13:1; Za. 9:1; 12:1).
Penglihatan. Kata Ibraninya (bdg. Yes. 1:1) merupakan sebuah istilah teknis untuk suatu penyataan yang berotoritas dari Tuhan.
Garis Besar Kitab Nahum
Pasal I.
I. Judul. 1:1.
II. Allah agung Israel. 1:2-8.
III. Penghakiman Allah atas Asyur. 1:9-14.
IV. Pelepasan Yehuda. 1:15.
Pasal II.
I. Nyanyian ejekan terhadap Niniwe. 2:1,2.
II. Pengepungan Niniwe. 2:3-7.
III. Malapetaka Niniwe. 2:8-10.
IV. Penyebab kejatuhan Niniwe. 2:11-13.
Pasal III.
I. Gambaran kejatuhan tersebut. 3:1-3.
II. Kegagalan moral Niniwe. 3:4-7.
III. Peringatan yang tidak diindahkan dari No-Amon atau Tebe. 3:8-10.
IV. Keadaan Niniwe yang tanpa harapan. 3:11-19.
Pendahuluan Kitab Nahum
Judul.
Sama halnya dengan semua kitab nubuatan dalam Perjanjian Lama, kitab ini memakai nama pengarangnya.
Nahum (nâhûm) berarti hiburan atau penghibur.
Sifat dari isi nubuatan ini ditunjukkan dalam judul beban.
Bila dipakai secara teknis di antara tulisan para nabi, nama ini berarti hal yang membebani hati Allah dan juga membebani hati nabi ini, yaitu suatu berita yang berisi ancaman atau hukuman.
Satu-satunya tema kitab adalah Niniwe, ibu kota kuno Kerajaan Asyur.
Tanggal dan Kepenulisan.
Kitab Nahum mudah untuk diberi tanggal dalam batas sekitar setengah abad.
Dari penelitian arkeologi diketahui, bahwa Niniwe jatuh pada 612 SM. Prediksi Nahum ditulis barangkali sesaat sebelum kehancuran kota ini.
Lagi pula, dalam 3:8, sang nabi menyebutkan penawanan No (No-Amon atau Tebe, ibu kota Mesir Atas) sebagai peristiwa sejarah.
Asyurbanipal dari Asyur (668-626 SM) membuat jatuh kota Mesir itu pada tahun 663 SM.
Oleh karena itu, kitab ini mungkin bertanggal antara 663 SM dan 612 SM, barangkali lebih dekat ke tanggal yang disebut terakhir.
Walaupun tidak ada yang diketahui mengenai kehidupan Nahum, selain pernyataan, bahwa dia adalah seorang Elkosy, tidak ada bukti sah yang pernah diajukan untuk menetapkan seorang lain sebagai penulis nubuatan ini.
Bahkan, tempat lahir nabi ini pun tidak diketahui dengan pasti.
Tiga petunjuk pokok mengenai identitas tempat itu diajukan:
(1) Kota di sebelah utara Niniwe. Pandangan ini didasarkan pada sebuah tradisi yang berasal dari abad ke enam belas.
(2) Jerome, penerjemah Alkitab versi bahasa Latin (Vulgata), menyatakannya sebagai sebuah desa kecil di Galilea. Tidak bisa dijamin secara pasti, bahwa Kapernaum (harf: Desa Nahum) dinamakan sesuai nama nabi ini.
(3) Pandangan ketiga menyebut Elkhos di wilayah selatan Yehuda. Barangkali Nahum memang lahir di Galilea, dan belakangan melayani di selatan.
Latar Belakang Sejarah.
Bersama dengan nabi Yeremia, Habakuk, dan Zefanya, Nahum adalah seorang saksi bagi Kerajaan Selatan.
Kerajaan Utara telah dibawa ke pembuangan oleh Asyur hampir seabad sebelumnya (722/721 SM).
Sekarang Allah bermaksud mengunjungi bangsa itu, yang telah menjadi tongkat amarah Allah atas Israel.
Niniwe telah bertobat dengan tulus pada masa nabi Yunus, namun ia sekarang siap dihukum karena kekejaman dari keinginan besarnya untuk memiliki.
Ia kejam dalam peperangan dan tamak akan kekayaan yang diperoleh secara tidak jujur.
Kekuatan yang telah menguasai Asia bagian barat selama sekitar tiga abad, sekarang akan dihancurkan oleh kekuatan gabungan bangsa Babel dan Media.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.