Matius 7:28-29: Kesan Pendengar
Kamis, Agustus 08, 2019
Edit
Klik:
Matthew / Matius 7:28-29
Mat 7:28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
Mat 7:29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Tafsiran Wycliffe
Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).
Khotbah di Bukit (5:1-7:29).
Khotbah ini sama dengan yang dicatat dalam Lukas 6:20-49, karena perbedaan-perbedaannya dapat diselaraskan atau dijelaskan, dan persamaan pada bagian permulaan, pada bagian akhir dan pada pokok pembahasan membuat penyamaan ini sangat mungkin.
Selanjutnya, kedua kisah itu mencatat kisah penyembuhan hamba seorang perwira sebagai peristiwa berikutnya.
Adanya keberatan, bahwa Matius menempatkan khotbah ini di depan panggilannya sendiri (9:9: bdg. Luk. 5:27 dst.), dapat diterangkan dengan kekurangjituannya mengenai urutan kronologis di bagian lain.
Di sini, karena Matius telah melukiskan kegiatan Kristus memberitakan datangnya Kerajaan (4:17, 32), adalah wajar baginya untuk mencantumkan suatu pembahasan penuh oleh Yesus mengenai hal ini.
Dengan demikian, Khotbah di Bukit terutama bukanlah pernyataan sejumlah prinsip bagi gereja Kristen (yang masih belum terungkap), bukan pula berita penginjilan bagi mereka yang belum diselamatkan, namun merupakan suatu gambaran tentang prinsip-prinsip yang akan merupakan ciri dari Kerajaan Mesianis yang diberitakan Kristus.
Belakangan, penolakan oleh bangsa Israel akan Raja mereka, menunda kedatangan dari Kerajaan ini, tetapi bahkan saat ini orang Kristen yang telah bersumpah untuk setia kepada Sang Raja, dan dipersiapkan secara rohani untuk menantikan berkat-berkat Kerajaan-Nya (Kol. 1:13), dapat melihat cita-cita Allah di dalam khotbah yang indah ini, serta akan menyetujui, bahwa khotbah ini bertaraf tinggi.
28-29. Setelah Yesus mengakhiri perkataan ini. Lenski mencatat kejituan dari pengamatan psikologis Matius.
Ketika Yesus berbicara, orang banyak itu mendengarkan dengan penuh perhatian; tetapi ketika Dia berhenti, ketegangan menurun dan ketakjuban menguasai mereka (Interpretation of St. Matthew's Gospel, hlm. 314).
Tidak seperti ahli-ahli Taurat mengingatkan kepada kenyataan, bahwa ahli Taurat, waktu mengajar berkali-kali mengutip pandangan para rabi yang terkemuka dan berbagai penafsiran tradisional.
Betapa membosankan dibandingkan dengan kalimat penuh wibawa: "Aku berkata kepadamu", yang diucapkan oleh Kristus.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.