Matius 9:9-13: Matius Pemungut Cukai Mengikut Yesus
Jumat, Agustus 16, 2019
Edit
Klik:
Matthew / Matius 9:9-13
Mat 9:9 Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.
Mat 9:10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Mat 9:11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Mat 9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
Mat 9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Tafsiran Wycliffe
Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).
Sepuluh Mukjizat dan Berbagai Peristiwa Terkait (8:1-9:38).
Narasi dalam dua pasal ini disusun menurut tema, dan urutannya agak berbeda dengan Markus dan Lukas.
Sekalipun demikian, penggambaran Matius mengenai penyembuhan orang yang sakit kusta langsung sesudah Khotbah di Bukti pastilah kronologis (bdg. 8:1), sedangkan Markus dan Lukas tidak merinci waktunya.
9-13. Panggilan Matius, dan jamuan makan di rumahnya.
Semua Injil Sinoptis mencatat peristiwa ini sesudah penyembuhan orang lumpuh itu.
Matius. Juga disebut Lewi (Mrk. 2:14; Luk. 5:27).
Duduk di rumah cukai. Kapernaum (9:1) terletak dekat jalan raya dari Damsyik ke kota-kota pelabuhan, dan oleh karena itu merupakan tempat yang baik untuk menagih pajak atas barang-barang dagangan yang lewat darat, atau yang menyeberangi Danau Galilea.
Dari sumber-sumber tulisan para rabi, Edersheim melukiskan tentang pajak-pajak menjengkelkan yang ditarik, dan pengelompokan pemungut cukai di mana Matius, sebagai pegawai bea cukai, termasuk dalam kelompok yang paling jelek (Life and Times of Jesus, I, 515-518).
Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Tindakan ini menandai pemutusan hubungan yang menyeluruh dengan masa lalu; tidak mungkin berbalik kembali.
Kedudukannya akan digantikan orang lain, dan menemukan pekerjaan baru akan sulit bagi mantan pemungut cukai.
Ketika Yesus makan di rumah Matius. Jamuan makan di rumah Matius ini (Luk. 5:29), mungkin diadakan beberapa saat sesudah panggilannya.
Di jamuan makan tersebut, Matius mengundang banyak pemungut cukai dan orang berdosa, para mantan kerabatnya yang hidup bertentangan dengan kehendak Allah sebagaimana tercantum di dalam Perjanjian Lama.
Pastilah Matius mengundang mereka dengan tujuan, agar Yesus dapat memenangkan mereka untuk diri-Nya.
Kepada orang-orang Farisi yang membuat pembedaan paling kaku dan menganggap diri mereka orang benar, Yesus mengatakan, bahwa pelayanan-Nya diperlukan oleh orang berdosa seperti halnya seorang tabib diperlukan oleh orang yang sakit.
Orang benar. Yesus mempergunakan perkiraan orang Farisi mengenai diri mereka, untuk menjawab keberatan mereka.
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan (Hos. 6:6). Sikap murah hati terhadap orang yang kekurangan secara rohani, jauh lebih baik daripada sekadar formalitas di dalam menjalankan kewajiban religius (persembahan) tanpa keprihatinan terhadap orang lain.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.