Hosea 7:3-16: Dosa Israel Di Bidang Agama dan Kenegaraan
Jumat, Februari 22, 2019
Edit
Klik:
Hosea 7:3-16
Hos 7:3 Mereka menyukakan raja dengan kejahatan mereka, dan para pemuka dengan kebohongan mereka.
Hos 7:4 Sekaliannya mereka orang-orang berzinah, bagaikan dapur perapian yang menyala terus, ketika tukang bakar roti berhenti membesarkan apinya, sementara ia meremas adonan sampai menjadi muai oleh ragi.
Hos 7:5 Pada pesta raja kita mereka membuat sakit para pemuka dengan anggur yang menghangatkan; ia bersekutu dengan para pencemooh.
Hos 7:6 Batin mereka seperti dapur perapian; hati mereka menyala-nyala; semalam-malaman murka mereka surut, pada waktu pagi menyala kembali seperti api yang menjilat.
Hos 7:7 Mereka semua sudah panas seperti dapur perapian, dan memakan habis para hakim mereka. Semua raja mereka sudah tewas, tidak ada seorang di antara mereka yang berseru kepada-Ku.
Hos 7:8 Efraim mencampurkan dirinya di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik.
Hos 7:9 Orang-orang luar memakan habis kekuatannya, tetapi ia sendiri tidak mengetahuinya; juga ia sudah banyak beruban, tetapi ia sendiri tidak mengetahuinya.
Hos 7:10 Kecongkakan Israel menjadi saksi terhadap dirinya, namun mereka tidak berbalik kepada TUHAN, Allah mereka, dan tidak mencari Dia kendati semuanya ini.
Hos 7:11 Efraim telah menjadi merpati tolol, tidak berakal, dengan memanggil kepada Mesir, dengan pergi kepada Asyur.
Hos 7:12 Apabila mereka pergi, Aku akan membentangkan jaring-Ku ke atas mereka; Aku akan menurunkan mereka seperti burung-burung di udara, Aku akan menghajar mereka karena kejahatan-kejahatan mereka.
Hos 7:13 Celakalah mereka, sebab mereka melarikan diri dari pada-Ku! Binasalah mereka, sebab mereka memberontak terhadap Aku! Aku ini mau menebus mereka, tetapi mereka berdusta terhadap Aku.
Hos 7:14 Seruan mereka kepada-Ku tidak keluar dari hatinya, tetapi mereka meratap di pembaringan mereka. Mereka menoreh-noreh diri karena gandum dan anggur, dan mereka berontak terhadap Aku.
Hos 7:15 Sekalipun Aku telah melatih dan menguatkan lengan-lengan mereka, namun mereka merancang kejahatan terhadap Aku.
Hos 7:16 Mereka berbalik kepada Baal, mereka adalah seperti busur tipu; pemuka-pemuka mereka akan tewas oleh pedang karena ucapan mereka yang kasar. Inilah yang akan menjadi olok-olok kepada mereka di tanah Mesir.
Tafsiran Wycliffe
3. Bahkan raja dan para pemuka begitu bejat sehingga bisa bersukacita dalam kejahatan yang berlimpah di Israel.
Para pemimpin itu sebenarnya mendapat keuntungan dari dosa-dosa rakyat. Seluruh jajaran pemimpin politik sudah korup.
4. Hosea menggambarkan sebuah kejadian di mana raja dan rakyat terlibat dalam pesta pora mabuk-mabukan.
Ia mulai dengan generalisasi: Sekaliannya mereka orang-orang berzina, dengan menyatakan bahwa keinginan-keinginan jahat berkobar di dalam mereka seperti api di dapur perapian.
Bagi tukang roti, ada tenggang waktu istirahat di antara waktu ia meremas adonan dan waktu adonan itu telah seluruhnya muai oleh ragi.
Demikian juga Israel, akan mempunyai sedikit waktu istirahat sesudah sebuah kemurahan hati sebelum jatuh ke dalam nafsu, dan kekejian yang malah lebih besar lagi.
5. Pesta raja kita adalah suatu peristiwa istimewa, mungkin penobatannya (demikian Targum), atau hari ulang tahun raja (bdg. Mat. 14:6).
Raja berpartisipasi dalam pesta penuh suka ria itu -- ia bersekutu dengan para pencemooh (bdg. Ams. 21:24; Yes. 28:14).
6. Batin mereka seperti dapur perapian. Hati para pemuka istana yang jahat menyala-nyala dengan tipu daya. Teks Masoret berbunyi: Tukang roti mereka tidur.
Tetapi, LXX dan banyak terjemahan baru memakai: Kemarahan mereka tidur sepanjang malam; pada pagi hari kemarahan itu berkobar seperti nyala api.
Jika kita mengikuti Teks Masoret: tukang bakar roti mungkin adalah pembunuh yang setelah tidur semalam, menyerang sang raja. Lehrman mengidentifikasi pembunuh itu dengan Salum (II Raj. 15:10).
7. Mereka semua sudah panas seperti dapur perapian, tampaknya menandai dekade-dekade terakhir Israel.
Salum yang membunuh Zakharia, pada gilirannya dibunuh oleh Menahem.
Empat dari keenam raja terakhir Israel mati karena pembunuhan.
8. Dengan mengacu kepada kebijakan luar negeri Israel, Hosea mengeluh tentang Efraim karena ia mencampurkan dirinya di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik (ASV).
Usaha untuk mengadakan persekutuan menimbulkan situasi di mana Israel menjadi bukan benar-benar Israel, dan juga bukan benar-benar bangsa asing, tetapi 'setengah matang' seperti kue serabi yang hanya dipanggang satu sisi saja.
9. Bangsa-bangsa asing, yang digambarkan sebagai orang-orang luar, telah melemahkan Israel, yang telah menunjukkan tanda-tanda penuaan, sudah banyak beruban di kepalanya.
Tetapi, Israel tidak memperhatikan tanda itu, melainkan menganggap dirinya masih memiliki kekuatan orang muda, dan mampu mengurus kebutuhan sendiri.
10. Kecongkakan Israel (bdg. 5:5). Di sini jelas, Allah sendiri bersaksi melawan umat-Nya; tetapi mereka tidak menunjukkan kecondongan untuk mendengarkan.
11. Keadaan plin-plan Israel ditekankan dengan istilah merpati tolol, tidak memiliki pengertian. Pertama, ia memanggil Mesir, kemudian pergi ke Asyur.
Hosea melihat persekutuan dengan Mesir dan Asyur sebagai bukti tidak adanya kepercayaan kepada Tuhan.
12. Dalam pelarian mereka yang penuh kebingungan, Allah berfirman: Aku akan membentangkan jaring-Ku ke atas mereka. Dengan demikian burung-burung akan dibawa turun ke tanah oleh Allah.
Israel tidak bisa mendapatkan kelepasan, baik dari Mesir maupun dari Asyur.
Allah merendahkan dia karena pemberontakannya.
13. Celakalah mereka. Israel lari dari Allah seperti burung yang ketakutan lari dari sarangnya, namun dengan berbuat itu, mereka meninggalkan satu-satunya tempat diam yang aman.
RSV berbunyi: Aku ini mau menebus mereka, tetapi mereka berdusta terhadap Aku. Allah ingin menunjukkan belas kasihan kepada umat-Nya yang bingung dan bersalah, tetapi mereka telah mengeraskan hati mereka.
14. Ketika kesukaran datang, mereka meratap di pembaringan mereka dalam kesedihan, tetapi mereka tetap tidak berseru kepada Tuhan.
Karena mereka membutuhkan makanan, mereka menoreh-noreh diri karena gandum dan anggur, yaitu menginginkan pemberian-Nya, tetapi tidak menginginkan Sang Pemberi.
Menoreh-noreh diri mengacu kepada praktik menoreh-noreh tubuh sebagai tanda dukacita (Ul. 14:1; Im. 19:28; 21:5; Yer. 16:6; 41:5; 47:5; 48:37).
15. Pada hari-hari yang lebih baik, Allah telah melatih dan menguatkan lengan-lengan mereka, agar mereka dapat berdiri di hadapan musuh mereka, namun Israel menolak kehendak Allah yang telah dinyatakan-Nya.
16. Mereka berbalik kepada Baal, secara harfiah bisa diterjemahkan: Mereka berbalik -- bukan ke atas.
Israel berpaling mencari bantuan, tetapi bukan kepada Allah. Ia berpaling kepada Mesir, buluh yang patah untuk meminta pertolongan.
Busur tipu gagal menembakkan anak panah ke sasaran yang telah dipilih.
Jadi gerakan-gerakan politik Israel tidak mencapai sasaran.
Para pemuka telah mengucapkan kata-kata sombong melawan Tuhan, tetapi ucapan mereka yang kasar akan mendatangkan keruntuhan bagi mereka.
Mereka mengharapkan pertolongan dari Mesir, tetapi yang akan mereka dapatkan hanyalah olok-olok.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.