Matius 26:6-13: Yesus Diurapi

Klik:

Matthew / Matius 26:6-13


Mat 26:6 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta,

Mat 26:7 datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan.

Mat 26:8 Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini?

Mat 26:9 Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin."

Mat 26:10 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.

Mat 26:11 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.

Mat 26:12 Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.

Mat 26:13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."


Tafsiran Wycliffe


Kesengsaraan Yesus Kristus (26:1-27:66).

Bagian yang tak ternilai pentingnya bagi setiap orang Kristen ini, penuh dengan masalah kemanusiaan yang disajikan secara dramatik.

Sekalipun demikian, rincian yang disajikan oleh para penulis Injil, sejak semula telah menyebabkan banyak persoalan, terutama masalah yang bersifat kronologis.

Tetapi, cara faktual yang dipergunakan setiap Injil (hasil tulisan dari orang-orang yang terlibat langsung secara emosional) dalam membicarakan rangkaian peristiwa yang amat emosional ini, menjadikan karya-karya yang luhur ini makin luar biasa.

6-13. Pengurapan di Betania.

Para penafsir tidak sepakat mengenai kaitan kronologis peristiwa ini.

Mengingat Yohanes 12:1, "enam hari sebelum Paskah", Matius (dan Markus) atau Yohanes telah mengikuti urutan berdasarkan topik, dan bukan berdasarkan kronologis.

Karena Matius dan juga Markus tidak memberikan tanggal yang lebih tepat tentang terjadinya peristiwa ini, selain, "Ketika Yesus berada di Betania", rupanya yang terbaik adalah mengikuti kronologi yang jelas dari Yohanes 12:1.

Dengan demikian, setelah menceritakan rencana untuk membunuh Yesus, kini Matius kembali kepada peristiwa yang lebih awal untuk menunjukkan situasi yang mendorong Yudas untuk mengkhianati Yesus.

Kisah yang sama terdapat di dalam Markus 14:3-9; Yohanes 12:1-8 (Luk. 7:36-50 mengisahkan peristiwa yang berbeda).

6. Simon si kusta. Tidak diragukan lagi, ia merupakan mantan penderita kusta, yang setelah disembuhkan sangat berterima kasih kepada Yesus.

7. Seorang perempuan. Maria, saudara perempuan Marta dan Lazarus (Yoh. 12:3; 11:1-2).

Minyak wangi yang mahal. Kisah yang sama lainnya melukiskan minyak tersebut adalah minyak narwastu yang harganya 300 dinar lebih.

8-9. Pada saat murid-murid menyaksikan pencurahan minyak yang berlebihan pada tubuh (ay. 12) Yesus (baik kepala, ay. 7, maupun kaki, Yoh. 12:3), mereka menggerutu dengan gusar, karena menilai tindakan tersebut merupakan pemborosan.

Matius tidak menyebutkan nama orang yang disalahkan, tetapi Yohanes menyebutkan Yudas sebagai penghasut tersebut, dan menunjukkan kemunafikan dari perhatiannya terhadap orang miskin yang diakuinya.

10-13. Yesus menerangkan, bahwa seseorang harus awas secara rohani, supaya tidak kehilangan kesempatan yang tidak akan terulang lagi.

Perbuatan baik itu benar dan senantiasa patut dilakukan (Mrk. 14:7).

Tetapi bagi Maria, tidak akan pernah ada kesempatan lain untuk melakukan hal itu.

Ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. Tidak ada dasar untuk mengemukakan, bahwa Yesus sedang membuat-buat alasan bagi perbuatan Maria.

Sebelumnya, Dia sudah memberitakan kematian-Nya yang makin mendekat (Yoh. 10:11, 17:18; Mat. 16:21; 17:22; 20:18).

Sebalikya, daripada tidak menghiraukan pemberitaan tersebut, sebagaimana yang tampaknya dilakukan oleh para murid (bdg. Mat. 16:22), Maria mempercayainya.

Dia rupanya menyadari, bahwa apabila musibah itu sudah terjadi, tidak ada waktu lagi untuk memberikan rasa hormat seperti biasa.

Hanya apabila orang melihat tindakan Maria itu sebagai timbul dari pemahaman rohaninyalah, baru mereka bisa secara tepat mengerti pujian hebat yang diberikan oleh Yesus.

Sebagaimana diketahui, inilah satu-satunya pengurapan yang dilakukan atas tubuh-Nya.

Para wanita yang kemudian pergi ke kuburan untuk mengurapi tubuh-Nya menemukan bahwa kuburan itu sudah kosong.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel