Matius 26:17-25: Yesus Makan Paskah dengan Murid-murid-Nya

Klik:

Matthew / Matius 26:17-25


Mat 26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"

Mat 26:18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku."

Mat 26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.

Mat 26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.

Mat 26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."

Mat 26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"

Mat 26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.

Mat 26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

Mat 26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."


Tafsiran Wycliffe


Kesengsaraan Yesus Kristus (26:1-27:66).

Bagian yang tak ternilai pentingnya bagi setiap orang Kristen ini, penuh dengan masalah kemanusiaan yang disajikan secara dramatik.

Sekalipun demikian, rincian yang disajikan oleh para penulis Injil, sejak semula telah menyebabkan banyak persoalan, terutama masalah yang bersifat kronologis.

Tetapi, cara faktual yang dipergunakan setiap Injil (hasil tulisan dari orang-orang yang terlibat langsung secara emosional) dalam membicarakan rangkaian peristiwa yang amat emosional ini, menjadikan karya-karya yang luhur ini makin luar biasa.

Perjamuan Terakhir (26:17-30).

Mungkin tidak ada masalah penyelarasan kitab-kitab Injil yang demikian membingungkan seperti yang terdapat di sini.

Apakah Perjamuan Terakhir ini perjamuan Paskah Yahudi?

Kitab-kitab Injil Sinoptis memberikan kesan demikian.

Tetapi, Yohanes tampaknya juga jelas, bahwa Paskah masih belum tiba pada saat pencucian kaki (Yoh. 13:1), perjamuan (13:29), pengadilan (18:28), dan penyaliban (19:14, 31).

Beberapa sarjana mengakui adanya pertentangan, yang tidak dapat diselesaikan.

Yang lain bersikukuh, bahwa salah satu cerita pasti salah.

Juga telah dikemukakan, bahwa Yesus telah memakan Paskah pendahuluan satu hari sebelum pelaksanaan jamuan yang resmi.

Dukungan terhadap pandangan ini baru saja muncul di Qumran, di mana hasil penggalian telah menunjukkan, bahwa kelompok Qumran selalu melaksanakan Paskah pada hari Selasa malam.

Jadi, diduga, bahwa Yesus memakan Paskah pada hari Selasa (sebagaimana disiratkan di dalam kitab-kitab Injil Sinoptis), sedangkan Yudaisme ortodoks melaksanakannya pada hari Jumat.

(Lihat J. A. Walther, "Choronology of the Passion Week," JBL, .Juni, 1958, hlm. 116 dst.)

Pandangan ini rasanya sangat mustahil, mengingat penyimpangan yang demikian mencolok dari Yudaisme ortodoks dapat dilaksanakan tanpa diberi penjelasan khusus di dalam kitab-kitab Injil, atau mengingat jamuan Paskah dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya di Yerusalem sebelum waktu yang sudah merupakan tradisi (mis.: domba-domba boleh disembelih di Bait Suci hanya sesaat sebelum jamuan Paskah; bdg. I Kor. 5:7).

Gagasan yang lebih layak adalah menjelaskan Yohanes atau kitab-kitab Injil Sinoptis dari segi satu sama lain.

Kedua kemungkinan telah dicoba, sekalipun terdapat kesulitan tersendiri dengan setiap metode tersebut.

Penulis memilih untuk menjelaskan kitab-kitab Injil Sinoptis dengan pernyataan-pernyataan Yohanes yang jelas, yang mungkin sebagian dimaksudkan olehnya untuk menjelaskan hal-hal yang tidak jelas di dalam kronologi.

Menurut pandangan ini, Perjamuan Terakhir sama sekali bukan jamuan Paskah: Yesus justru mati pada saat domba-domba Paskah sedang dibunuh di Bait Suci (bdg. I Kor. 5:7).

Sekalipun demikian, Yesus menyuruh murid-murid-Nya membuat persiapan untuk jamuan Paskah sebagaimana biasa dilakukan, karena dua alasan: (1) para murid akan memakannya; (2) Yesus tidak ingin memberitahukan saat yang tepat dari kematian-Nya saat itu.

17-19. Mempersiapkan Paskah.

17. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi. Tanggal empat belas bulan Nisan, saat ragi disingkirkan dari semua rumah sebagai persiapan perayaan Paskah dan Roti Tidak Beragi (bdg. Mrk. 14:12; Luk. 22:7).

Hari ini dimulai pada tanggal tiga belas pada saat matahari terbenam, dan yang dimaksudkan adalah saat-saat pembukaan dari hari ini.

18-19. Sebagai tanggapan terhadap pertanyaan para murid, Yesus menyuruh mereka pergi ke rumah seseorang yang tempatnya akan mereka pakai.

Aku mau merayakan Paskah. Terhadap pernyataan mengenai maksud yang umum ini, harus ditambahkan kata-kata dari Lukas 22:16, "Aku tidak akan memakannya," di dalam mana Dia belakangan menunjukkan, bahwa rencana yang umum akan disela. Mungkin Dia tidak ingin Yudas mengetahui semua rencana-Nya serinci itu sebelumnya.

20-30. Perjamuan Terakhir.

20. Setelah hari malam. Beberapa saat kemudian pada sore yang sama (tanggal empat belas dini hari), Yesus bergabung dengan murid-murid pada jam perjamuan (Luk. 22:14).

21. Seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. Pemberitaan pertama, bahwa Anak Manusia "akan diserahkan" (17:22; 20:18; 26:20;18; 26:2) oleh seorang di antara Dua Belas Murid. Betapa terkejut mereka mendengar pernyataan tersebut!

22. Kenyataan bahwa sebelas dari para murid tersebut bertanya, Bukan aku, ya Tuhan? Menunjukkan bahwa mereka menyadari kelemahan diri mereka sendiri, sekalipun pertanyaan mereka diungkapkan sedemikian rupa, sehingga mengarah ke jawaban negatif.

23. Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini. Oleh karena kelompok itu mungkin makan dari pinggan yang sama, pernyataan ini tidak mengidentifikasikan si pengkhianat, terkecuali menekankan sifat pengecut dari pengkhianatan tersebut, karena terjadi di kalangan teman-teman akrab.

24. Sesuai dengan yang ada tertulis. Kematian Kristus terjadi sebagaimana dinubuatkan dalam berbagai nas Perjanjian Lama. Namun, kedaulatan Allah atas segala peristiwa, tidak membebaskan manusia dari tanggung jawab atas kesalahan.

25. Ketika Yudas melihat, bahwa dengan tinggal diam saja kecurigaan akan diarahkan kepada dirinya, maka dia juga mengajukan pertanyaan, Bukan aku, ya Rabi?

Kepada Dia, Yesus menjawab, Engkau telah mengatakannya.

Tampaknya di tengah-tengah dengung percakapan, mereka yang lain tidak mendengar percakapan ini.

Apakah penjelasan Yesus kepada Yohanes (dan Petrus) terjadi sebelum atau sesudah petunjuk kepada Yudas, itu tidak dapat dipastikan (Yoh. 12:23-26).

Ketika Yudas sesat kemudian meninggalkan mereka, tidak ada yang mengetahui, bahwa Iblis telah memberikan kekuatan kepadanya, supaya dia dapat segera melaksanakan rencana itu (Yoh. 13:27-30).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel