Markus 4:1-20: Perumpamaan Tentang Seorang Penabur
Senin, Desember 09, 2019
Edit
Klik:
Mark / Markus 4:1-20
Mar 4:1 Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu.
Mar 4:2 Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka:
Mar 4:3 "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
Mar 4:4 Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Mar 4:5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Mar 4:6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Mar 4:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.
Mar 4:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."
Mar 4:9 Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Mar 4:10 Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu.
Mar 4:11 Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,
Mar 4:12 supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."
Mar 4:13 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain?
Mar 4:14 Penabur itu menaburkan firman.
Mar 4:15 Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.
Mar 4:16 Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,
Mar 4:17 tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
Mar 4:18 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,
Mar 4:19 lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Mar 4:20 Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
Tafsiran Wycliffe
Perumpamaan-perumpamaan di Tepi Danau (4:1-34).
Di sini, ditampilkan metode mengajar yang berbeda.
Sekalipun sebelumnya Kristus telah mempergunakan metode ini secara terbatas, baru di sinilah dalam pelayanan-Nya, Dia mempergunakan metode ini sebagai sarana pengajaran yang utama.
Pada saat orang yang berkumpul bertambah banyak, perlawanan meningkat, dan para pengikut yang tidak sungguh-sungguh, menjadi berlipat ganda, Yesus mempergunakan perumpamaan di satu sisi sebagai sarana untuk mengajar murid-murid-Nya sendiri, dan di sisi lain untuk menutup inti ajaran-Nya dari para pendengar yang tidak sungguh-sungguh, dan yang bersikap menentang.
Dalam kesempatan ini, Dia mempergunakan perumpamaan untuk mengilustrasikan ciri-ciri tertentu dari Kerajaan Allah.
1. Lingkungan tempat disajikan perumpamaan yang pertama adalah di tepi danau, yang mungkin mengacu kepada Danau Galilea.
Kembali desakan orang banyak memaksa Tuhan untuk berbicara kepada mereka dari sebuah perahu yang terapung tidak jauh dari pantai.
4. Tanah yang di pinggir jalan telah menjadi padat karena diinjak banyak kaki, sehingga benih yang jatuh di permukaannya kelihatan jelas, dan burung-burung datang dan memakannya sampai habis.
5-6. Bidang tanah kedua yang dijatuhi benih ialah tanah yang berbatu-batu, yang tidak boleh dipahami sebagai tanah yang mengandung banyak batu, tetapi sebagai batu besar yang dilapisi tanah tipis.
Panas matahari pada mulanya membuat lapisan tanah ini subur dan benih cepat tumbuh, tetapi kemudian menjadi semacam tungku api yang membuat tanaman yang lemah itu menjadi layu dan kering.
8. Sisa benih ditaburkan di atas tanah yang baik. Yang pantas adalah beranggapan, bahwa sebagian besar dari benih itu ditaburkan di atas jenis tanah ini, dan bukan sekadar 25%, sebagaimana kadang-kadang dikemukakan.
Tumbuh dengan suburnya dan berbuah. Yang bertumbuh itu bukan buahnya seperti yang mungkin dikesankan dalam Alkitab Bahasa Inggris, Authorized Version. Kedua kata kerja itu mengacu kepada kata sebagian, dan karena itu yang tumbuh adalah benihnya.
11. Rahasia. Di dalam agama-agama misteri kafir, upacara untuk memasukinya diajarkan dalam ajaran esoteris agama tersebut yang tidak disampaikan kepada orang luar.
Tentang kerajaan Allah lihat tafsiran atas 1:15.
Rahasia Kerajaan Allah berkembang maksimum dalam pemberitaan Injil yang lengkap (bdg. Rm. 16:25-26).
Tujuan dari penggunaan perumpamaan ialah untuk mengajarkan cara-cara masuk Kerajaan Allah tanpa mengungkapkan ajaran-ajaran itu kepada orang-orang luar.
Hal ini selaras dengan prinsip Alkitab, bahwa pemahaman rohani hanya dapat dimiliki oleh orang yang sudah rohani melalui hubungan yang tepat dengan Kristus dan dengan amanat-Nya (I Kor. 2:6 dst.).
12. Bahwa memang demikian tujuan Kristus dalam menggunakan perumpamaan diperkuat lagi dengan sebuah kutipan dari Perjanjian Lama.
Kutipan itu didahului dengan kata sambung Yunani hina (supaya), yang di di sini tidak mungkin berarti akibat, tetapi pasti menunjuk kepada maksud atau tujuan (Alf, I. 333).
Ayat ini merupakan terjemahan bebas dari Yesaya 6:9-10, yang memberikan intinya tanpa mempergunakan kata-kata yang sama dari nas nubuat tersebut.
14. Penabur (ay. 3) tidak diidentifikasi, tetapi jelas ia melambangkan Kristus sendiri dan semua orang yang memberitakan Injil.
Benih melambangkan firman yang sebagaimana dijelaskan Lukas, adalah firman Allah, atau amanat yang berasal dari Allah.
15. Burung-burung dalam ayat 4:4 melambangkan Iblis yang datang kepada orang yang mendengar pemberitaan dan mencegah bertumbuhnya benih itu.
Orang-orang ini hanya mendengar saja, dan tidak lebih daripada itu.
16. Bandingkan ayat 5-6.
Beberapa pendengar firman itu menerimanya dengan serta merta. Terlihat ada kesungguhan dan sukacita sejati.
17. Pernyataan bahwa mereka tidak berakar menunjukkan kedangkalan penerimaan mereka akan firman.
Mereka hanya tahan sebentar saja, atau untuk sementara saja, yang merupakan terjemahan yang lebih baik dari proskairoi.
Panas matahari (ay. 6) melukiskan datangnya penindasan atau penganiayaan yang segera menjadi batu sandungan atau jerat bagi mereka, dan mereka mundur karena pengalaman mereka dengan firman itu tidak sungguh-sungguh.
19. Bandingkan 4:7.
Kekuatiran dunia ialah berbagai kekhawatiran dan ketakutan sehubungan dengan berbagai kepentingan dari zaman yang jahat sekarang ini (dunia merupakan suatu terjemahan yang tidak tepat dari aiōn yang mengacu kepada suatu jangka waktu).
Tipu daya kekayaan mengacu kepada sifat memperdaya dari kekayaan, selalu berjanji untuk memenuhi kebutuhan, tetapi tidak pernah sanggup menepati janjinya itu.
Hambatan yang ketiga ialah keinginan atau pendambaan akan hal yang lain, suatu golongan umum yang mencakup segala sesuatu yang dapat menghimpit firman dan menjadikannya tidak berbuah.
20. Bandingkan 4:8.
Tanah yang baik berarti orang yang mendengar dan menyambut firman.
Tafsiran tentang arti dari menyambut diberikan oleh Matius 13:23 dan Lukas 8:15.
Mereka adalah orang yang mendengar, yang memahami, yang sungguh-sungguh, dan yang menghayati amanat Injil secara terus-menerus.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.