Markus 3:20-30: Yesus dan Beelzebul
Sabtu, Desember 07, 2019
Edit
Klik:
Mark / Markus 3:20-30
Mar 3:20 Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat.
Mar 3:21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Mar 3:22 Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
Mar 3:23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
Mar 3:24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan,
Mar 3:25 dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.
Mar 3:26 Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.
Mar 3:27 Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
Mar 3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
Mar 3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
Mar 3:30 Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Tafsiran Wycliffe
Perhatian dari Kaum Keluarga Kristus dan Berbagai Tuduhan dari Musuh-musuh-Nya (3:20b-35).
Ayat-ayat ini menunjukkan sikap dari keluarga dan musuh-musuh Yesus terhadap diri-Nya.
Kedua kelompok ini keliru memahami Dia sehingga mengakibatkan kaum keluarga-Nya secara berlebihan mencemaskan kesehatan-Nya, sedangkan para musuh-Nya melemparkan berbagai tuduhan kejam terhadap diri-Nya.
21. Kaum keluarga-Nya. Konotasi normal dari ungkapan Yunani, hoi par' autou.
Rupanya ada berita sampai pada ibu dan saudara-saudara Yesus di Nazaret tentang kegiatan-Nya yang tidak habis-habis.
Mereka bermaksud mengambil Kristus dan membawa-Nya dengan paksa, karena mereka pikir Dia sudah terlalu lelah dan terganggu jiwa-Nya.
22. Ketika sanak keluarga itu tiba di Kapernaum, mereka menjumpai Tuhan sedang terlibat perdebatan dengan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem.
Perdebatan itu disebabkan oleh tuduhan berulang-ulang oleh para ahli Taurat (bentuk waktu imperfect Yunani, elegon), bahwa Yesus bersekutu dengan kekuatan Iblis.
Beelzebul. Sumber dan arti dari istilah ini tidak pasti, tetapi jelas yang dimaksud di sini adalah penghulu setan.
Tuduhan mereka ialah, bahwa Kristus memperoleh kuasa dari Iblis sendiri dan dengan cara itu Dia mengusir setan.
23. Yesus mengambil inisiatif dan memanggil para penuduh-Nya untuk datang bertemu Dia muka dengan muka.
Logika yang dipakai Yesus untuk menangkal pandangan para penuduh tersebut tidak terjawab: Jika diakui bahwa roh-roh jahat itu adalah hamba-hamba Iblis, maka tidak logis untuk beranggapan, bahwa Iblis mengusir hamba-hambanya sendiri.
Alasan ini diulangi kembali oleh Tuhan dalam 3:24-27, dan mendukungnya dengan serangkaian ilustrasi.
27. Orang yang kuat dimaksudkan untuk menggambarkan Iblis.
Mengusir setan berarti memasuki rumah setan itu dan merampas harta bendanya.
Kristus sebetulnya mengemukakan, bahwa diri-Nya justru sedang bertempur melawan Iblis, bukan bersekutu dengannya.
29. Menghujat Roh Kudus ialah tindakan mengumpat, mencaci-maki, mengatakan hal-hal yang jahat tentang Roh.
Untuk dosa-dosa semacam ini selamanya tidak akan mendapat ampun.
Bersalah. Terjemahan yang lain ialah terbelenggu. Semua naskah yang lebih baik menyebut dosa kekal dan bukan hukuman kekal.
30. Karena mereka katakan. Semua pernyataan dari para ahli Taurat itu harus dianggap sebagai mengungkapkan sifat dari dosa kekal ini.
Mereka menjelaskan mukjizat pengusiran setan yang dilakukan Kristus sebagai yang dilaksanakan dengan kuasa roh jahat, padahal sesungguhnya dilaksanakan dengan kuasa Roh Kudus.
Sekalipun demikian, kita tidak boleh menafsirkan nas ini sebagai mengajarkan, bahwa dengan menyatakan sesuatu yang menentang Roh saja sudah berarti melakukan dosa yang tidak dapat diampuni, karena hal itu bertentangan dengan ajaran Alkitab, bahwa setiap dosa dapat diampuni apabila orang bertobat.
Hakikat dari "dosa kekal" ialah sikap hati yang melandasi suatu tindakan.
Dipandang dari segi Alkitab secara keseluruhan, sikap semacam itu hanya bisa merupakan keadaan pikiran yang tetap tidak mau bertobat dan terus bersikukuh menolak tawaran Roh Kudus.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.