Lukas 12:13-21: Orang Kaya yang Bodoh
Jumat, April 03, 2020
Edit
Klik:
Luke / Lukas 12:13-21
Luk 12:13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
Luk 12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
Luk 12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
Luk 12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
Luk 12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
Luk 12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
Luk 12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Luk 12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Luk 12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Tafsiran Wycliffe
Jalan Menuju Salib (9:51-18:30).
Bagian dari Injil Lukas, yang sebagian besar memang khas Lukas, mengandung banyak episode dan perumpamaan yang tidak dijumpai dalam Injil lain, dan mungkin merupakan hasil riset pribadinya.
Kronologinya sulit dilacak; bagian ini tampaknya merupakan kumpulan cerita dan bukan suatu narasi yang lengkap.
Sekalipun demikian, bagian ini menyajikan ajaran Yesus pada tahun terakhir pelayanan-Nya, dan menggambarkan periode yang penuh penolakan dan ketegangan.
13. Guru, katakanlah kepada saudaraku. Yang diinginkan orang ini bukan keadilan, tetapi kekayaan.
Dia memohon Yesus untuk memakai otoritas-Nya, tetapi tidak meminta Yesus untuk meneliti lebih lanjut tentang masalah itu.
14. Siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim? Tuhan menolak untuk membuat suatu keputusan demi kepentingan satu orang.
16. Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Sekali lagi, Yesus mungkin menyebut suatu contoh dari kejadian nyata (bdg. 11:30 dst.) untuk menggambarkan prinsip yang dinyatakan dalam ayat 15.
17. Apakah yang harus aku perbuat. Pemilik tanah itu kebingungan dengan kekayaannya, tetapi ia tidak memperhatikan kemungkinan untuk memanfaatkan simpanannya demi keuntungan orang lain.
18. Lumbung-lumbung. Kata Yunani yang dipakai adalah apotheke, sebuah lumbung atau gudang penyimpanan.
19. Jiwaku, ada padamu banyak barang. Setelah berhasil mengamankan hasil panen yang besar, tuan tanah yang kaya itu siap untuk beristirahat.
Dia membuat beberapa perkiraan yang salah: bahwa jiwanya dapat dipuaskan dengan harta kekayaan; bahwa harta kekayaan akan bertahan lama; dan bahwa dia akan hidup untuk menikmati semuanya itu.
20. Malam ini juga jiwamu akan diambil. Orang kaya tersebut tidak memperhitungkan adanya panggilan mendadak, yaitu waktu ia harus menghadap Allah dan meninggalkan semua harta yang telah dikumpulkan dengan susah payah.
21. Kaya di hadapan Allah. Yesus secara tidak langsung mengatakan, bahwa kekayaan dapat diinvestasikan untuk nilai-nilai abadi (bdg. 16:9).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.