Yohanes 6:67-71: Pengakuan Petrus
Kamis, Mei 21, 2020
Edit
Klik:
Joh / Yohanes 6:67-71
Joh 6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
Joh 6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
Joh 6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
Joh 6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
Joh 6:71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.
Tafsiran Wycliffe
Pemberian Makan Lima Ribu Orang dan Khotbah Tentang Roti Hidup (6:1-71).
Beberapa sarjana yang mendukung pendapat, bahwa pasal 5 dan 6 sudah diubah urutannya, telah mengemukakan beberapa keuntungan tertentu dari pengubahan tersebut.
Tetapi, tidak adanya bukti dari naskah tentang hal tersebut, merupakan halangan berat untuk menerima pandangan ini.
Mukjizat yang ada di hadapan kita saat ini merupakan satu-satunya "tanda" yang dicatat semua Injil.
Markus dan Lukas menyebutkan, bahwa Yesus mengajar kepada orang banyak sebelum terjadi mukjizat ini, tetapi Yohanes sendiri yang mencatat khotbah Yesus pada keesokan harinya.
66-71. Pengaruh pelajaran tersebut atas Kedua Belas murid, kini terungkap.
Ini merupakan persimpangan jalan bagi banyak orang yang telah menjadi murid selama ini (6:66).
Kepergian mereka membuat Yesus mengajukan pertanyaan kepada Kedua Belas murid tentang tujuan mereka mengikuti diri-Nya (ay. 67).
Petrus, seperti halnya batu karang, tetap tidak bergeser.
Pengakuan yang dibuatnya sama dengan yang tercatat dalam Kitab-kitab Injil Sinoptis dalam kaitan dengan peristiwa di Kaisarea, Filipi (Mat. 16:16), tetapi selaras dengan pelajaran ini, pernyataan Petrus menekankan, bahwa Yesus memiliki perkataan hidup yang kekal (bdg. Yoh. 6:63).
Orang-orang lain melihatnya hanya sebagai kata-kata biasa.
Petrus melihat, bahwa perkataan Yesus itu menghasilkan hidup yang kekal, sekalipun dirinya belum mengerti tentang salib.
Seorang lain di dalam kumpulan tersebut tidak dapat mengatakan demikian karena dia adalah Iblis (diabolos), yang artinya bukan dia merupakan alat Iblis ketika Kristus memilihnya, tetapi bahwa dia telah menjadi alat Iblis.
Yudas termasuk kelompok yang pergi meninggalkan Yesus, tetapi dia tetap tinggal.
Yudas kesal karena Yesus menolak untuk dijadikan raja, sebagaimana dapat kita ketahui dengan mempelajari kariernya dengan cermat, kelak dia akan mengkhianati Yesus, sebab Yesus dianggap tidak sesuai keyakinan orang-orang yang mengharapkan Dia untuk menuntun mereka ke dalam kemenangan Mesianis.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.