Yohanes 16:1-3: Bertekun
Rabu, Juni 17, 2020
Edit
Klik:
Joh / Yohanes 16:1-3
Joh 16:1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
Joh 16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
Joh 16:3 Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.
Tafsiran Wycliffe
Percakapan di Ruang Atas (13:31-16:33).
Kata-kata Yesus yang berharga ini, diucapkan dalam kaitan dengan kepergian-Nya kepada Bapa sesaat lagi, dan juga mengingat keadaan yang akan dialami para pengikut Tuhan tanpa kehadiran diri-Nya (16:4).
Terdapat tiga alur ajaran utama yang bisa ditangkap:
(1) Perintah-perintah menyangkut tugas yang harus dilaksanakan oleh para murid, yaitu bersaksi dan menghasilkan buah dengan diikat dan diliputi oleh kasih.
(2) Peringatan-peringatan tentang perlawanan dari dunia dan Iblis yang akan mereka hadapi.
(3) Dan yang terutama ialah suatu paparan tentang perlengkapan dari Tuhan yang akan menyokong kehidupan para murid, dan menjadikan mereka berkemenangan pada hari-hari yang akan datang.
Kadang-kadang pengajaran Tuhan diganggu oleh pertanyaan para murid, yang merupakan suatu petunjuk, bahwa mereka kekurangan pengertian dalam banyak hal.
1. Semuanya ini Kukatakan kepadamu. Terutama penjelasan tentang kebencian dunia, agar para murid dapat siap, tetapi juga peringatan, bahwa mereka harus bersaksi kepada dunia yang akan membenci mereka (bdg. 15:27).
Tanggungjawab mengeraskan watak.
Supaya kamu jangan kecewa. Kata "kecewa" mengandung pengertian tersandung karena adanya rintangan di tengah jalan, dan bukan karena ada kecenderungan dalam batin untuk meninggalkan tugas.
Kata-kata yang umumnya dipakai Yesus adalah "tergoncang imanmu karena Aku" (Mat. 26:31).
2. Dikucilkan (bdg. 9:22). Pengalaman ini paling menyakitkan bagi seorang Yahudi, yang kuat ikatan bangsanya.
Orang-orang Yahudi yang percaya di Yerusalem melanjutkan pembauran dengan saudara-saudara sebangsa mereka di Bait Allah sesudah hari Pentakosta, yang menunjukkan rasa persaudaraan dengan bangsa mereka.
Menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Tafsiran terbaik ialah pengakuan Saulus dari Tarsis tentang masa dia menganiaya (Kis. 26:9-11).
Dia mengukur semangatnya untuk mempertahankan agamanya dengan teror dan pengrusakan yang ia timbulkan atas gereja (Gal. 1:13; Flp. 3:16).
3. Ketidaktahuan tentang Kristus dan hubungan sesungguhnya antara Kristus dengan Sang Bapa, ikut menyebabkan dirinya terlibat dalam penganiayaan.
Ketidaktahuan semacam itu tidak membuat si penganiaya dapat dimaafkan.
Paulus menyebut dirinya orang yang paling berdosa karena melakukan hal ini. (I Tim 1:13-15).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.