Yohanes 13:1-20: Yesus Membasuh Kaki Murid-murid-Nya
Kamis, Juni 11, 2020
Edit
Klik:
Joh / Yohanes 13:1-20
Joh 13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
Joh 13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Joh 13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
Joh 13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
Joh 13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Joh 13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"
Joh 13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
Joh 13:8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
Joh 13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
Joh 13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
Joh 13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Joh 13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
Joh 13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Joh 13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
Joh 13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Joh 13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
Joh 13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.
Joh 13:18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
Joh 13:19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.
Joh 13:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."
Tafsiran Wycliffe
Penyucian Kaki (13:1-17).
Dari Kitab-kitab Injil Sinoptis, kita mengetahui bagaimana Yesus mengutus dua orang murid untuk mempersiapkan ruang atas bagi perayaan persekutuan yang Ia hendak nikmati bersama dengan murid-murid-Nya (Luk. 22:7-13).
1. Sebelum hari raya Paskah. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan.
Apakah perjamuan di ruang atas itu perjamuan persekutuan ataukah perjamuan Paskah?
Di dalam dua ayat lainnya, Yohanes tampaknya mengatakan, bahwa Paskah belum tiba (13:29, 18:28).
Jelas dari Kitab-kitab Injil Sinoptis, bahwa Yesus dengan para murid-Nya memakan jamuan Paskah.
Penanggalan di dalam Yohanes ini mungkin merupakan protes terhadap pelaksanaan resmi perayaan ini oleh orang-orang Yahudi berdasarkan perhitungan tanggal yang berbeda, yaitu menurut praktik kelompok Qumran (Matthew Black, "The Arrest and Trial of Jesus and the Date of the Last Supper," di dalam New Testament Essays in Mentory of T. W. Manson, ed., A. J. B. Higgins, hlm. 19-33).
Kemungkinan lain ialah, bahwa semua sebutan di dalam Yohanes 13:29 dan 18:28 yang mengatakan, bahwa Paskah belum tiba harus diterangkan sebagai mengacu pada Hari Raya Roti Tidak Beragi, yang kadang-kadang disebut Paskah (Luk. 22:1).
Perayaan ini dilaksanakan langsung sesudah Paskah dan berlangsung selama satu minggu.
Sekalipun demikian, perjamuan yang disebutkan di sini tampaknya diadakan sebelum Paskah, entah perjamuan ini dianggap sebagai penyelenggaraan yang tepat dari pesta tahunan itu atau bukan.
Saat. Di sini tidak dipandang dari sudut penderitaan, tetapi dari sudut pembenaran dan kembali kepada Bapa (bdg. 19:30; Luk. 23:46).
Mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya, atau pada akhirnya (ketika segala masa persiapan dan penantian sudah berakhir). Ungkapan ini (eis telos) juga bisa berarti "sepenuh-penuhnya" (I Tes. 2:16).
2. Sedang makan. Tindakan Yesus mencuci kaki para murid memang lebih cocok dilaksanakan pada saat itu ketimbang saat sesudah makan.
Kasih Yesus sangat bertentangan dengan kebencian Iblis dan Yudas.
3. Mengetahui akan kekuasaan-Nya, asal-usul ilahi-Nya dan juga kepastian kepulangan-Nya kepada Bapa, Yesus tidak merasa hina untuk merendahkan diri dan melakukan pelayanan sebagai hamba.
Inilah kesanggupan dari semangat Inkarnasi.
4-5. Semua bahan untuk mencuci kaki sudah tersedia (bdg. Luk. 22:10), tetapi tidak ada hamba yang bertugas melaksanakannya (Yesus meminta kebebasan pribadi sepenuhnya).
Salah seorang murid mungkin menawarkan diri, tetapi mereka terlalu angkuh untuk melakukannya.
Sekitar saat yang sama ini, mereka berdebat tentang siapa yang terbesar di antara mereka (Luk. 22:24).
6. Tidak dapat diketahui apakah Kristus pertama-tama datang untuk menghampiri Petrus atau tidak, yang jelas ialah, bahwa Petrus merasa dirinya tidak layak dilayani Tuhan seperti itu.
Kata Engkau dan ku bersifat menekankan dengan terus terang, murid ini mengemukakan apa yang ada di dalam pikirannya.
7. Di dalam jawaban Yesus juga terdapat penekanan pada Ku dan engkau.
Sekarang ... kelak. Bukan mengacu pada surga atau pada rangkaian peristiwa malam hari itu, tetapi pada pencerahan oleh Roh di kemudian hari.
8. Karena lebih terkesan oleh ketidakadilan situasi tersebut ketimbang oleh makna yang tersembunyi di dalamnya, Petrus bersikukuh, bahwa Yesus tidak akan (pernah) membasuh kakinya.
Tetapi jawaban Tuhan membuat tindakan pelayanan yang rendah itu terangkat menjadi pelayanan yang bermakna rohani.
Apabila tidak dicuci oleh Kristus berarti tidak bersih, yaitu tidak mendapat bagian dalam Dia.
9. Kemungkinan dipisahkan dari Kristus jauh lebih buruk bagi Petrus daripada rasa malu karena dicuci kakinya oleh Atasannya itu.
Karena itu dengan bersemangat, dia memohon agar Yesus juga mencuci tangan dan kepalanya.
Bagian lainnya, tentu saja, sudah termasuk.
Petrus tidak ingin ada bagian yang terlewatkan.
10-11. Petrus perlu mengetahui, bahwa makna dari pencucian tersebut bukan bersifat kuantitatif; sebab tindakan itu melambangkan pembersihan batiniah.
Mandi (dari louo) berarti memandikan seluruh tubuh.
Membasuh kaki. Di sini kata yang dipakai adalah nipto, yang cocok dengan pembersihan bagian-bagian tubuh tertentu, seperti di dalam narasi sebelumnya.
Pencucian dengan lahir baru menjadikan orang bersih dalam pandangan Allah.
Hal ini dilambangkan dalam baptisan Kristen yang hanya dilaksanakan satu kali.
Pembersihan bagian tubuh tertentu yang kotor tidak dapat mengganti pencucian yang menyeluruh itu, tetapi hanya bermakna kalau dilihat dari segi pencucian menyeluruh tersebut (bdg. I Yoh. 1:9).
Tidak semua kamu bersih. Yang dimaksudkan ialah Yudas.
Yesus mengetahui hati dan rencananya (bdg. 6:70. 71).
Mengenai bersih lihat 15:3.
Yudas adalah orang yang tidak dilahirkan baru.
12. Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Sisi ilahi dari tindakan tersebut sudah dijelaskan dalam kaitan dengan pencucian, tetapi sisi manusianya perlu dinyatakan - tindakan itu melambangkan apa yang harus dilakukan para murid satu terhadap yang lain.
13-14. Apabila Atasan mereka yang adalah Tuhan dan Guru mereka bersedia untuk melaksanakan pelayanan ini kepada mereka, tentu mereka harus melakukannya satu terhadap yang lain.
Kerendahan hati bukan merendahkan diri, tetapi melibatkan diri sepenuhnya di dalam melayani orang lain.
15. Suatu teladan, pernyataan ini mengesampingkan semua pandangan, bahwa tindakan mencuci kaki ini merupakan sebuah sakramen.
Alkitab tidak mengatakan apa-apa mengenai praktik itu selain sebagai pelayanan kasih yang diwujudkan dalam bentuk keramahan di dalam menyambut tamu (I Tim. 5:10).
18. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Yudas tidak dapat diharapkan dapat memetik manfaat dari peristiwa pencucian kaki itu.
Aku tahu, siapa yang telah Kupilih - termasuk Yudas.
Alkitab sebelumnya sudah menyebutkan pengkhianatan orang ini (Mzm. 1:10).
Tidak seluruh ayat itu dikutip sebab bagian yang pertama tidak mengena.
19. Keinginan para murid lain untuk mempertanyakan pertimbangan Yesus dalam memilih Yudas dengan demikian terhalang, sebab Kristus sudah mengetahui rencana tersebut.
Ketika Masa Sengsara sudah berlalu, orang-orang ini akan dapat menoleh kembali dan percaya kepada Tuhan mereka dengan lebih kokoh daripada sebelumnya.
20. Yudas tidak akan pergi sebagai wakil Kristus, tetapi orang-orang ini akan menjadi wakil-Nya.
Mereka membawa Nama dan kuasa Sang Juruselamat.
Orang-orang yang menerima para wakil Kristus tersebut berarti menerima Kristus.
Prinsip ini dilandasi oleh hubungan Yesus sendiri dengan Sang Bapa.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.