Yohanes 13:21-30: Yesus Memperingatkan Yudas
Jumat, Juni 12, 2020
Edit
Klik:
Joh / Yohanes 13:21-30
Joh 13:21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
Joh 13:22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.
Joh 13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
Joh 13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
Joh 13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
Joh 13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
Joh 13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
Joh 13:28 Tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas.
Joh 13:29 Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin.
Joh 13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.
Tafsiran Wycliffe
Pemberitahuan Tentang Pengkhianatan (13:18-30).
Yudas bahkan sudah ada dalam pikiran Yesus ketika dilaksanakan pencucian kaki (ay. 10-11).
Kini tidak mungkin lagi menahan keterangan, bahwa akan terjadi pengkhianatan.
Dengan hikmat yang tinggi, Yesus berhasil membuat Yudas mengetahui, bahwa Ia sudah mengetahui rencana Yudas dan juga berhasil memisahkan Yudas dari kelompok tersebut.
Dengan demikian, Dia menciptakan suasana yang tepat untuk melanjutkan pengajaran-Nya.
21. Yesus sekarang mengungkapkan alasan kegundahan hati-Nya.
Seorang pengkhianat ada di antara mereka.
22. Ketidaktahuan mengenai identitas sang pengkhianat mencekam kalangan para rasul itu.
Yudas memainkan peranannya dengan baik.
Dia tidak dicurigai oleh rekan-rekannya.
23. Murid yang dikasihi-Nya menduduki tempat di sebelah Yesus.
Karena itu, dia dapat bersandar pada dada Sang Juruselamat mengingat posisi berbaring miring dengan bertumpu pada satu siku tangan yang biasa dipakai.
24. Karena ingin mengetahui identitas si pengkhianat, Petrus yang duduk terlalu jauh untuk bertanya langsung kepada Yesus, memberi isyarat agar Yohanes yang mengajukan pertanyaan itu.
25-26. Menjawab pertanyaan yang dibisikkan oleh Yohanes, Yesus menyebutkan siapa pengkhianat tersebut, bukan dengan menyebutkan namanya, tetapi dengan menunjukkan, bahwa pengkhianat itu adalah orang yang akan diberi roti oleh Yesus, suatu tanda perkenan dan persahabatan khusus.
Yesus memberikan roti itu kepada Yudas.
Iskariot mungkin berarti orang dari Keriot, sebuah desa di Yudea.
27. Menerima roti tersebut tanpa menerima kasih yang menyertainya, berarti, bahwa Yudas sudah menguatkan hati untuk tetap melakukan apa yang ia telah bersekongkol untuk lakukan, yakni mengkhianati Tuhan.
Dia sudah ketahuan dan dia membenci kenyataan tersebut.
Sejak saat itu, Iblis sepenuhnya menguasai diri Yudas.
Perbuatlah dengan segera. Usaha-usaha selanjutnya untuk menghentikan Yudas, tidak ada gunanya lagi.
28. Tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti. Tampaknya Yudas duduk di sebelah Yesus, di sisi sebelah lain dari Yohanes.
Perintah untuk pergi, tidak dihubungkan dengan pengkhianatan di dalam pikiran para murid yang lain.
29. Karena Yudas adalah bendahara kelompok, mereka menduga dia disuruh pergi untuk membeli perlengkapan yang diperlukan bagi perayaan selanjutnya, atau untuk memberi apa-apa kepada orang miskin (Neh. 8:10).
30. Hari sudah malam. Di dalam sebuah karya tulis yang begitu banyak mengandung lambang dan makna tersembunyi, seperti halnya Injil ini, kata-kata ini pasti mempunyai makna khusus.
Kata-kata tersebut melukiskan keadaan Yudas yang menyedihkan, yang tunduk pada kebencian terhadap Yesus, dan juga makin dekatnya saat, di mana kuasa-kuasa gelap akan melanda Sang Juruselamat.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.