Kisah Para Rasul 13:50-14:20: Ke Ikonium, Listra dan Derbe

Klik:

Act / Kisah Para Rasul 13:50-14:20


Act 13:50 Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.

Act 13:51 Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.

Act 13:52 Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.

Act 14:1 Di Ikoniumpun kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat orang Yahudi, lalu mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya.

Act 14:2 Tetapi orang-orang Yahudi, yang menolak pemberitaan mereka, memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah dan membuat mereka gusar terhadap saudara-saudara itu.

Act 14:3 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat.

Act 14:4 Tetapi orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi, ada pula yang memihak kepada kedua rasul itu.

Act 14:5 Maka mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu.

Act 14:6 Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya.

Act 14:7 Di situ mereka memberitakan Injil.

Act 14:8 Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan.

Act 14:9 Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.

Act 14:10 Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: "Berdirilah tegak di atas kakimu!" Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.

Act 14:11 Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia."

Act 14:12 Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara.

Act 14:13 Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu.

Act 14:14 Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru:

Act 14:15 "Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.

Act 14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,

Act 14:17 namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan."

Act 14:18 Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka.

Act 14:19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati.

Act 14:20 Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.


Tafsiran Wycliffe


Perluasan Gereja di Asia Kecil dan Eropa (13:1-21:17).

Pasal 13 membawa kita ke bagian separuh kedua dari Kitab Kisah Para Rasul.

Di bagian separuh pertama, Yerusalem merupakan pusat cerita, dan tema utamanya ialah perluasan Gereja dari Yerusalem ke seluruh Palestina.

Sekarang, Yerusalem terdesak ke belakang, dan Antiokhia menjadi pusat cerita, karena Antiokhia menyokong perluasan Gereja di Asia dan Eropa.

Perluasan ini dilaksanakan dengan tiga perjalanan misi oleh Paulus, masing-masing dimulai dan diakhiri di Antiokhia.

Misi Pertama: Galatia (13:1-14:28).

Perjalanan misi yang pertama mengantarkan Injil dari Antiokhia ke Siprus, dan kota-kota di bagian selatan propinsi Romawi yang bernama Galatia.

50. Orang-orang Yahudi bukan hanya menolak Injil, mereka mulai mengambil langkah-langkah aktif untuk menghalangi pelayanan Paulus.

Di antara orang-orang yang takut akan Allah (bdg. tafsiran atas 10:2) yang ikut hadir di dalam rumah ibadat, terdapat perempuan-perempuan terkemuka.

Mereka ini dipengaruhi oleh orang-orang Yahudi, agar memaksa suami mereka mengusir Paulus dan Barnabas dari daerah itu.

Di sini, kita menjumpai nada asli dari corak setempat, di kota-kota Yunani, para istri tidak memakai pengaruh semacam itu, lain halnya dengan di kota-kota Asia.

51-52. Yesus pernah memerintahkan murid-murid-Nya, untuk mengebaskan debu kaki mereka bila mereka ditolak (Luk. 9:5; 10:11), dengan demikian menunjukkan putusnya segala bentuk hubungan.

Di kalangan orang Yahudi, tindakan semacam itu sama dengan menyebut orang itu kafir.

14:1-2. Ikonium adalah kota di ujung timur wilayah Frigia dan berada di propinsi Galatia.

Di sini, pengalaman mengenai pertentangan dari kalangan Yahudi dan percayanya orang bukan Yahudi, terulang kembali.

3. Sekalipun demikian, karena pertentangan tidak bisa segera menjadi efektif, maka para rasul masih sempat memberitakan Injil untuk jangka waktu yang cukup lama.

Catatan waktu yang tidak tertentu merupakan ciri khas dari cara penulisan Lukas.

Pada saat-saat tertentu, dia mencantumkan beberapa acuan kronologis yang jelas, tetapi mustahil untuk menyusun suatu tabel kronologis yang tepat tentang perjalanan Paulus dari catatan Lukas ini.

4-5. Orang-orang Yahudi yang bermusuhan akhirnya berhasil menghasut suatu pemberontakan, dan membingungkan para pemimpin, sehingga Paulus dan Barnabas harus meninggalkan Ikonium.

6. Walaupun Lukas sering kali tidak jelas secara kronologis, namun secara geografis ia sangat pasti.

Pernyataan bahwa Listra dan Derbe termasuk wilayah Likaonia, menunjukkan bahwa Ikonium terletak di luar wilayah Likaonia.

Para penulis lain yang sezaman dengan Lukas menempatkan Ikonium di dalam wilayah Likaonia.

Banyak pakar yang beranggapan, bahwa dalam hal ini Lukas tidak akurat.

Ramsay menceriterakan bagaimana acuan ini menarik perhatiannya dan bagaimana sesudah meneliti dengan cermat, ia menemukan bahwa pernyataan Lukas itu benar.

Ini merupakan awal perubahan sikap Ramsay terhadap Kitab Kisah Para Rasul, dan ia menjadi salah seorang pendukung paling giat dan terpelajar terhadap ketepatan Kitab ini (lihat The Bearing of Recent Discovery on the Trustworthiness of the New Testament, bab III).

11. Di dalam kegembiraan mereka, orang-orang itu berbicara bahasa asli mereka, yaitu bahasa daerah Likaonia.

Paulus serta Barnabas tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Sebagian besar dunia Mediterania memiliki dua bahasa, yaitu bahasa Yunani yang umum, dan bahasa daerah mereka sendiri.

12. Kedua pengunjung itu dianggap dewa.

Zeus adalah dewa tertinggi dalam jajaran dewata Yunani, dan Hermes merupakan jurubicara para dewa.

Di dalam terjemahan lama bahasa Inggris (AV), dewa-dewa itu adalah Yupiter dan Mercurius, yang merupakan padanan Latin bagi kedua dewa ini, tetapi yang dipakai haruslah nama Yunaninya.

Karena Paulus adalah jurubicara kelompok tersebut, orang menyebut dia Hermes, sedangkan Barnabas, yaitu rekan Paulus yang lebih diam dan tidak menonjolkan diri, disebut Zeus, pimpinan para dewa.

Terdapat beberapa buah legenda yang menceritakan peristiwa-peristiwa lain di mana kedua orang dewa ini mengunjungi penduduk di wilayah tersebut.

13. Imam dewa Zeus kemudian mempersiapkan seekor lembu jantan yang dihiasi dengan berbagai hiasan dari wol, untuk segera dipersembahkan kepada dua orang dewa yang datang berkunjung secara tiba-tiba itu.

14. Sekalipun kedua rasul tidak dapat mengerti bahasa daerah Likaonia, namun perbuatan para imam jelas menunjukkan, bahwa mereka bermaksud mengadakan upacara persembahan, sehingga kedua rasul itu langsung mengajukan keberatan mereka.

Mereka mengoyakkan pakaian mereka yang adalah tindakan yang menunjukkan rasa ngeri menyaksikan penghujatan (Mrk: 14:63).

15-17. Paulus menasihati orang-orang itu untuk menyembah Allah yang hidup, dan bukan menyembah orang-orang yang diutus oleh-Nya.

Khotbah yang disampaikan oleh Paulus kepada sidang pendengar yang sepenuhnya kafir ini, sangat berbeda dengan khotbah yang disampaikan di dalam rumah ibadat Yahudi di Antiokhia.

Sebelum orang-orang kafir dapat menghargai misi Yesus, mereka harus menyadari dahulu keesaan Allah.

Khotbah Paulus sebagian besar berlandaskan pada bukti-bukti yang disajikan oleh teologi alamiah, yang menunjuk kepada keberadaan Sang Khalik dan Penopang alam semesta.

Sekalipun Allah mengizinkan manusia untuk bertindak semaunya sendiri, Dia memberikan saksi bagi mereka tentang diri-Nya dengan mencurahkan hujan dan saat-saat panen untuk memuaskan keinginan manusiawi mereka.

18. Paulus nyaris gagal meyakinkan orang-orang itu, bahwa mereka berdua bukan dewa.

19. Rumah ibadah Yahudi yang ada di Listra tidak disebutkan, tetapi rumah ibadat semacam itu mungkin ada, sebab orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium mampu menggalang suatu perlawanan terhadap Paulus, sehingga mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, sebab mereka menyangka ia telah mati.

Paulus menyebut peristiwa ini di dalam II Korintus 11:24-25.

20. Sifat mendadak dalam kata-kata ini menunjukkan, bahwa pada waktu itu terjadi mukjizat.

Sulit diterima, bahwa seorang yang dilempari batu seperti itu, tidak mengalami cedera yang berarti.

"Tanda-tanda milik Yesus" (Gal. 6:17), mungkin adalah bekas-bekas luka yang ditimbulkan oleh batu-batu itu.

Derbe adalah sebuah kota perbatasan dari propinsi Galatia.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel