Kisah Para Rasul 16:19-40: Kepala Penjara Filipi
Selasa, Juli 21, 2020
Edit
Klik:
Act / Kisah Para Rasul 16:19-40
Act 16:19 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.
Act 16:20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,
Act 16:21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya."
Act 16:22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
Act 16:23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.
Act 16:24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
Act 16:25 Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Act 16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Act 16:27 Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
Act 16:28 Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
Act 16:29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.
Act 16:30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
Act 16:31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Act 16:32 Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
Act 16:33 Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
Act 16:34 Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Act 16:35 Setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala penjara dengan pesan: "Lepaskanlah kedua orang itu!"
Act 16:36 Kepala penjara meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanya: "Pembesar-pembesar kota telah menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan selamat!"
Act 16:37 Tetapi Paulus berkata kepada orang-orang itu: "Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar."
Act 16:38 Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka.
Act 16:39 Mereka datang minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu.
Act 16:40 Lalu mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia; dan setelah bertemu dengan saudara-saudara di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua rasul itu.
Tafsiran Wycliffe
Perluasan Gereja di Asia Kecil dan Eropa (13:1-21:17).
Pasal 13 membawa kita ke bagian separuh kedua dari Kitab Kisah Para Rasul.
Di bagian separuh pertama, Yerusalem merupakan pusat cerita, dan tema utamanya ialah perluasan Gereja dari Yerusalem ke seluruh Palestina.
Sekarang, Yerusalem terdesak ke belakang, dan Antiokhia menjadi pusat cerita, karena Antiokhia menyokong perluasan Gereja di Asia dan Eropa.
Perluasan ini dilaksanakan dengan tiga perjalanan misi oleh Paulus, masing-masing dimulai dan diakhiri di Antiokhia.
Misi Kedua: Asia Kecil dan Eropa (15:36-18:22).
Lukas sekarang mencatat persiapan dari apa yang kita namakan perjalanan pemberitaan Injil yang kedua.
Sesudah jangka waktu yang tidak disebutkan, Paulus berniat mengunjungi kembali dan memperkuat Gereja-gereja yang sudah berdiri.
Waktu itulah, sayangnya, terjadi suatu perbedaan pendapat di antara Paulus dan Barnabas.
Barnabas ingin membawa Yohanes Markus, yang pernah menyertai mereka dalam perjalanan pemberitaan Injil yang pertama, tetapi meninggalkan mereka ketika tiba di dataran Asia Kecil dan kembali ke Antiokhia.
Paulus menganggap tindakan ini sebagai bukti yang begitu nyata tentang ketidakmantapan, sehingga dia menolak keinginan Barnabas.
Akibatnya adalah perpisahan di antara Paulus dengan Barnabas.
Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikan pada perjalanan pemberitaan Injil yang pertama.
Paulus meminta Yerusalem mengirimkan Silas, yang baru saja berkunjung ke Antiokhia, dan yang dipandang oleh sang rasul sebagai orang yang dapat diandalkan.
19. Paulus dan Silas ditangkap, bukan karena memberitakan Injil, tetapi karena mereka telah mengganggu sebuah usaha yang menguntungkan tuan-tuan perempuan itu.
Selama waktu itu, Lukas dan Timotius tidak tampak.
Lukas tertarik untuk menelusuri hubungan antara pejabat-pejabat Romawi dengan para utusan Injil, untuk menunjukkan, bahwa permusuhan datang bukan dari kalangan pejabat.
21. Undang-undang Romawi mengizinkan orang Yahudi menjalankan agama mereka sendiri, tetapi melarang penyebaran agama tersebut di kalangan warga Romawi.
Paulus dan Silas dikenali bukan sebagai orang Kristen, tetapi sebagai orang Yahudi yang melanggar undang-undang ini.
22-23. Tuduhan-tuduhan ini tidak diselidiki lebih lanjut.
Masyarakat terhasut, dan pembesar-pembesar kota menyerah kepada kekuatan itu.
Paulus dan Silas dilucuti pakaiannya, dan didera.
Ayat 35 menyebut tentang pejabat-pejabat kota.
Kata ini menunjuk kepada pegawai sewaan, yang tunduk kepada pembesar-pembesar kota.
Setiap pejabat, membawa sejumlah tongkat, dan sebuah kapak, yang melambangkan kekuasaan mereka untuk memberikan hukuman mati.
Paulus dan Silas didera dengan tongkat-tongkat, yang dibawa oleh para pejabat kota ini.
Paulus menceriterakan, bahwa dia mengalami penderitaan semacam ini pada tiga kesempatan yang berbeda (II Kor. 11:25).
Hanya peristiwa ini saja yang dicatat oleh Lukas.
Paulus dan Silas kemudian dimasukkan ke dalam penjara, dan dikurung di ruang penjara yang paling tengah, dengan kaki mereka dimasukkan ke dalam pasungan.
Balok-balok pasungan, dapat diatur sedemikian rupa, sehingga seseorang bisa ketakutan karena kedua kakinya dipentang lebar-lebar.
26. Ramsay mengatakan, bahwa seseorang yang sudah pernah melihat penjara di Turki, tidak akan heran melihat akibat dari gempa bumi ini.
Pintu terpental terbuka, dan balok-balok terlepas dari tembok.
27. Ketika kepala penjara terbangun, dan menjumpai pintu-pintu penjara terbuka lebar, dia beranggapan, bahwa para tahanan sudah melarikan diri.
Melihat kenyataan itu, dia berniat untuk melakukan satu-satunya tindakan terhormat, yang masih dapat dilakukan olehnya, yaitu bunuh diri.
28. Sekalipun tidak ada lampu di dalam penjara itu, dari penjara di bawah tanah, Paulus dapat melihat bayangan kepala penjara di pintu, dan langsung mengerti apa yang akan dilakukan orang itu.
Seruannya menyelamatkan nyawa sang kepala penjara.
30. Tidak jelas, apa yang dimaksudkan oleh kepala penjara dengan pertanyaannya mengenai keselamatan.
Apakah dia telah mendengarkan khotbah Paulus dan Silas sebelumnya?
Apakah dia telah mendengar ucapan perempuan tenung yang menyatakan, bahwa kedua orang ini memberitakan jalan keselamatan?
Bagaimanapun juga, Allah memberkati tanda-tanda iman ini, sehingga dia dan seluruh keluarganya dibaptis.
34. Seorang kepala penjara Romawi, bebas memperlakukan tahanannya sesuai dengan keinginannya, selama ia dapat menyerahkan tahanan itu, jika diminta.
Kepala penjara ini sekarang menerima Paulus dan Silas sebagai tamunya.
35. Pada pagi harinya, para pembesar kota memutuskan, bahwa penderaan dan penahanan selama satu malam merupakan hukuman yang sudah setimpal bagi kedua orang Yahudi yang mengacau itu.
Karena itu, mereka memerintahkan beberapa orang pejabat kota ke penjara, untuk membebaskan Paulus dan Silas, serta mengusir mereka keluar dari kota.
37. Karena warga Romawi tidak dapat dikenakan beberapa jenis hukuman tertentu, Paulus sekarang mengemukakan, bahwa hak dirinya selaku warga Romawi telah dilanggar.
Silas dan dirinya telah dihukum tanpa proses hukum yang benar, tanpa diadili.
Paulus mendesak, agar para pembesar kota sekarang memperlakukan mereka sebagaimana layaknya seorang warga Romawi diperlakukan, apabila mereka ingin keduanya keluar dari kota itu.
Tidak diragukan, bahwa Paulus menuntut haknya, bukan demi pembenaran dirinya, tetapi demi sekelompok kecil orang Kristen yang ada di Filipi, supaya mereka tidak ditinggal dalam keadaan bermasalah.
38-39. Para pejabat kota menjadi ketakutan atas tindakan mereka yang tidak layak tersebut, karena apabila dilaporkan, maka tindakan itu bisa membuat mereka kehilangan jabatannya.
Karena itu, mereka kemudian minta maaf kepada Paulus dan Silas.
Dan sekalipun mereka sadar, bahwa mereka tidak dapat mengusir kedua orang ini, mereka memohon, agar Paulus dan Silas secepatnya meninggalkan kota tersebut.
40. Para rasul menerima permintaan maaf tersebut, dan sesudah mengunjungi orang-orang percaya di rumah Lidia, serta menguatkan mereka, kedua orang inipun meninggalkan kota.
Timotius ikut bersama mereka, tetapi Lukas tetap tinggal di Filipi. Dia muncul kembali dalam 20:5, yaitu awal dari bagian "kami" yang kedua.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.