Kisah Para Rasul 4:1-22: Petrus dan Yohanes di Hadapan Mahkamah Agama
Jumat, Juli 03, 2020
Edit
Klik:
Act / Kisah Para Rasul 4:1-22
Act 4:1 Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.
Act 4:2 Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.
Act 4:3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
Act 4:4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
Act 4:5 Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem
Act 4:6 dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.
Act 4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"
Act 4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,
Act 4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,
Act 4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
Act 4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru.
Act 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Act 4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
Act 4:14 Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya.
Act 4:15 Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka,
Act 4:16 dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.
Act 4:17 Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu."
Act 4:18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus.
Act 4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.
Act 4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
Act 4:21 Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.
Act 4:22 Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya.
Tafsiran Wycliffe
Perlawanan Pertama Dari Para Pemimpin Yahudi (4:1-37).
Salah satu tujuan utama dari penulisan Kitab Para Rasul ialah menunjukkan, bahwa orang-orang Yahudi yang telah menolak dan menyalibkan Yesus, melanjutkan pemberontakan mereka terhadap Allah dengan menolak Injil tentang Yesus yang telah bangkit dan naik ke surga sebagaimana diberitakan oleh para rasul.
Pasal ini membahas awal dari perlawanan tersebut, yang mencapai puncaknya pada usaha orang-orang Yahudi untuk membunuh rasul Paulus ketika ia berkunjung ke Yerusalem untuk terakhir kalinya (23:12-15; 25:1-3).
1. Begitu banyak orang berkerumun di Serambi Salomo, sehingga para penjaga Bait Allah harus turun tangan.
Imam-imam ini merupakan anggota dari sebuah golongan Yahudi yang disebut Saduki.
Mereka tidak sepakat dengan golongan Farisi mengenai penafsiran Hukum Taurat, dan juga menolak doktrin tentang kebangkitan dan tentang adanya malaikat dan setan.
Kepala pengawal Bait Allah adalah seorang pejabat tinggi yang kekuasaannya berada langsung di bawah Imam Besar, dan bertanggungjawab atas pemeliharaan ketenangan dan keteraturan Bait Allah.
2. Orang-orang Saduki sangat marah, karena Petrus dan Yohanes dengan gigih memberitakan, bahwa Yesus telah dibangkitkan dari antara orang mati dan berdasarkan kebangkitan tersebut, mereka memberitakan harapan bagi kebangkitan umat manusia.
Orang-orang Farisi percaya adanya kebangkitan pada masa yang akan datang.
Para rasul memberitakan, bahwa sekarang Allah telah memberikan sebuah landasan baru bagi pengharapan ini.
3. Karena hari sudah agak larut, para pengawas Bait Allah atas perintah para imam, menangkap kedua rasul itu dan memasukkan mereka ke dalam penjara untuk semalam.
4. Lukas menyisipkan ulasan, bahwa rangkaian peristiwa ini berpengaruh besar pada masyarakat, dan banyak orang menjadi percaya, sehingga jumlah orang percaya mencapai lima ribu orang.
5-6. Keesokan paginya, Sanhedrin berkumpul untuk mengadakan sidang.
Persidangan ini merupakan persidangan tertinggi bagi orang Yahudi dan terdiri dari pemimpin-pemimpin Yahudi atau para imam, tua-tua dan ahli-ahli Taurat.
Ahli-ahli Taurat adalah para penyelidik dan guru profesional tentang Perjanjian Lama.
Murid-murid mereka dinamakan orang-orang Farisi.
Pada saat ini, Imam Besar yang bertugas adalah Kayafas dan ia juga pimpinan Sanhedrin. Ayah mertuanya, Hanas, adalah mantan Imam Besar dan kini menjadi semacam pejabat senior.
Istilah Imam Besar dapat digunakan untuk berbagai anggota keluarga dari seorang Imam Besar.
Kita tidak mengetahui apa-apa tentang tokoh yang bernama Yohanes dan Aleksander.
7. Petrus dan Yohanes dibawa ke hadapan Sanhedrin dan dituntut untuk mengatakan dengan kuasa siapakah mereka sebagai orang awam, berani bertindak seperti itu.
8-10. Petrus mengalami pencurahan Roh yang baru untuk membela dirinya.
Dia menunjukkan, bahwa dia tidak melalukan apa-apa selain kebaikan bagi seorang lumpuh.
Orang yang sebelumnya lumpuh tersebut berdiri bersama dengan Petrus dan Yohanes, dan Petrus menyatakan, bahwa orang ini sembuh dalam Nama Yesus Kristus dari Nazaret, bukan dengan kuasa yang ada di dalam diri para rasul sendiri.
11-12. Petrus sekarang beralih dari membela diri dan mulai memberitakan Injil.
Dia mengutip dari Mazmur 118:22, dengan menegaskan, bahwa Kristus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan bangsa Yahudi, tetapi yang oleh Allah dijadikan batu paling penting di dalam bangunan tersebut.
Selanjutnya, Petrus mengatakan, bahwa keselamatan hanya ada di dalam Dia; dan bahwa jika orang-orang Yahudi menolak kuasa Nama-Nya yang menyelamatkan, maka bagi mereka tidak tersedia lagi jalan keselamatan yang lain.
Kehancuran pasti akan menimpa mereka dan bangsa itu.
Batu penjuru mungkin menunjuk kepada batu dasar pada fondasi atau sudut puncak pada pertemuan dua buah tembok.
Keselamatan yang dimaksudkan di sini mungkin adalah hidup sesudah kematian.
13. Khotbah semacam itu, membuat Sanhedrin tercengang.
Orang biasa yang tidak terpelajar bukan mengacu kepada daya berpikir atau kemampuan membaca kedua rasul ini, tetapi kepada kenyataan, bahwa mereka tidak memperoleh pendidikan sesuai dengan tradisi para ahli Taurat, juga mereka sebetulnya adalah orang awam biasa.
Adalah hal yang tidak biasa bagi orang awam, yang tidak pernah memperoleh pendidikan khusus untuk berbicara dengan keefektifan dan kuasa semacam itu.
Para pemimpin sudah mengetahui, bahwa Petrus dan Yohanes adalah murid-murid Yesus, tetapi sekarang mereka mengingat kenyataan, bahwa Yesus juga sekalipun tidak pernah memperoleh pelajaran tentang tradisi tertulis (Yoh. 7:15), juga telah membuat orang heran oleh kuasa dalam perkataan-Nya (Mrk. 1:22).
Semacam kuasa serupa, sekarang tercermin pada diri para murid-Nya, dan mukjizat yang telah dilaksanakan terhadap orang lumpuh itu, membuat sulit untuk menyangkal keefektifan kuasa ini.
15-17. Kedua murid itu disuruh keluar sementara Sanhedrin berunding.
Sekalipun Petrus dan Yohanes tidak melakukan pelanggaran hukum, mereka memperoleh popularitas yang membahayakan.
Sanhedrin memutuskan, bahwa satu-satunya tindakan yang mungkin adalah mengancam Petrus dan Yohanes, dan memerintahkan mereka untuk tidak lagi berkhotbah dalam Nama Yesus.
Sanhedrin tidak mengambil langkah apa pun, sebagaimana dikemukakan oleh F. F. Bruce (Commentary on the Book of Acts), untuk menyanggah pernyataan inti dari khotbah para rasul itu, bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati.
Khotbah para rasul dengan mudah dapat digagalkan, seandainya pemberitaan mereka tentang Kebangkitan terbukti salah.
Tubuh Yesus telah menghilang dengan demikian sempurna, sehingga Sanhedrin sama sekali tidak berdaya untuk menyanggah apa yang diberitakan para rasul.
18. Ketika Petrus dan Yohanes dipanggil kembali menghadap Sanhedrin, mereka tidak dihukum, tetapi diperintahkan untuk menghentikan semua pemberitaan yang dilakukan dalam Nama Yesus.
19-20. Para rasul menjawab, bahwa apabila mereka diminta untuk memilih di antara kehendak Allah dan keputusan manusia, maka mereka tidak mempunyai pilihan lain, selain menaati Allah.
21. Para rasul itu telah memperoleh popularitas sedemikian rupa, sehingga Sanhedrin tidak berani mengambil risiko yang akan membangkitkan amarah masyarakat, kalau mereka dihukum.
Lagipula, orang-orang Saduki tidak memiliki dukungan masyarakat seperti halnya orang-orang Farisi, dan mereka harus berhati-hati terhadap pendapat umum.
22. Keajaiban dari mukjizat ini terletak pada kenyataan, bahwa orang tersebut sudah berusia lebih dari empat puluh tahun.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.