Kejadian 14:17-24: Pertemuan Abram dengan Melkisedek
Selasa, Juni 06, 2017
Edit
Pertemuan Abram dengan Melkisedek. |
Setelah belajar perikop Abram mengalahkan Raja-raja di Timur dan Menolong Lot, sekarang kita belajar perikop Pertemuan Abram dengan Melkisedek.
Pada perikop ini kita melihat munculnya Melkisedek raja Salem yang memberkati Abram, juga Abram yang menolak mengambil harta benda rampasan perang.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian (Genesis 14:17 s/d 24 dengan judul perikop Pertemuan Abram dengan Melkisedek).
Kita belajar perikop Pertemuan Abram dengan Melkisedek ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org dan gambar ilustrasi dari SarapanPagi Biblika. Yuk kita belajar.
Pertemuan Abram dengan Melkisedek (Kitab Kejadian 14:17-24)
Gen 14:17 Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
Ketika kembali ke wilayahnya sendiri, Abram disambut oleh raja Sodom yang menyatakan rasa bersyukurnya atas pertolongan besar tersebut.
Mereka bertemu di sebuah tempat yang bernama Syawe atau Lembah Raja. Kata syawe artinya sebuah dataran. Mungkin tempat itu terletak di dekat Yerusalem.
Gen 14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
Gen 14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
Gen 14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Melkisedek, raja Salem.
Nama dari tokoh misterius ini bisa berarti raja kebenaran, atau rajaku adalah kebenaran, atau rajaku adalah Sedek. Zedek adalah kata Ibrani untuk kebenaran dan juga nama seorang dewa di Kanaan.
Melkisedek adalah imam-raja dari Salem yang merupakan singkatan dari Urusalim, kota damai, sama dengan Yerusalem. Prasasti-prasasti Tel el Amarna mengaitkan Salem dengan Yerusalem sudah sejak tahun 1400 sM.
Shalom adalah istilah Ibrani untuk damai sejahtera, dan Salem mungkin merupakan dewa damai Kanaan.
Imam-raja yang baik hati ini mengenal keluhuran dan kelayakan Abram, sehingga dia menyediakan minuman dan makanan bagi pejuang yang letih itu dan untuk anak buahnya. Semua pemberian tersebut merupakan tanda persahabatan dan keramahan.
Melkisedek memuji El Elyon, Allahnya (Allah Yang Mahatinggi) atas penganugerahan kekuatan kepada Abram untuk mencapai kemenangan. Abram mengenal El Elyon Melkisedek sebagai Yehovah, yaitu Allah yang juga dilayaninya.
Nama Allah Yang Mahatinggi terdapat di dalam naskah Ras Shamra yang bertanggal abad ke-14 sM.
Jelas bahwa Melkisedek sangat menguasai doktrin-doktrin imannya yang sama benarnya dan sama pentingnya dengan doktrin-doktrin yang dibawa dari Babel oleh Abram.
Masing-masing tokoh tersebut memiliki sesuatu untuk diberikan dan sesuatu untuk dipelajari (Lih. Mzm. 110:4; Ibr. 5:9, 10; 7:1-7 untuk perkembangan konsep imamat ideal dan penerapannya kepada doktrin Mesianis).
Penulis surat Ibrani menyatakan, bahwa Kristus berasal dari urutan imamat yang lebih tua daripada imamat Harun, sehingga keimaman-Nya lebih tinggi daripada keimaman Harun.
Selanjutnya untuk mengakui kedudukan Melkisedek sebagai imam, Abram membawa persepuluhan sebagai persembahan keagamaan.
Gen 14:21 Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
Gen 14:22 Tetapi kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
Gen 14:23 Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Gen 14:24 Kalau aku, jangan sekali-kali! Hanya apa yang telah dimakan oleh bujang-bujang ini dan juga bagian orang-orang yang pergi bersama-sama dengan aku, yakni Aner, Eskol dan Mamre, biarlah mereka itu mengambil bagiannya masing-masing."
Menghadapi raja Sodom, Abram menolak untuk menerima rampasan yang diperoleh dalam perang. Ia maju berperang bukan untuk memperkaya diri, melainkan untuk memastikan bebasnya Lot.
Ia tidak mau mengambil keuntungan dengan cara apa pun, tetapi akan menjaga supaya para sekutunya memiliki jumlah yang cukup untuk mengurus berbagai biaya pengeluaran mereka. Tampaknya di dalam diri Abram tidak ada sifat menganggap remeh, mementingkan diri atau serakah.
Perikop selanjutnya: Perjanjian Allah dengan Abram; Janji Tentang Keturunannya.
Lihat: Daftar Perikop Kitab Kejadian.