Kejadian 14:1-16: Abram mengalahkan Raja-raja di Timur dan Menolong Lot
Senin, Juni 05, 2017
Edit
Abram mengalahkan Raja-raja di Timur dan Menolong Lot. |
Setelah belajar perikop Abram dan Lot Berpisah, sekarang kita belajar perikop Abram mengalahkan Raja-raja di Timur dan Menolong Lot.
Pada perikop ini kita mendapat informasi mengenai Abraham yang ternyata adalah orang yang jago berperang.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian (Genesis 14:1 s/d 16 dengan judul perikop Abram mengalahkan Raja-raja di Timur dan Menolong Lot).
Kita belajar perikop Abram mengalahkan Raja-raja di Timur dan Menolong Lot ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org dan gambar ilustrasi dari SarapanPagi Biblika. Yuk kita belajar.
Gen 14:1 Pada zaman Amrafel, raja Sinear, Ariokh, raja Elasar, Kedorlaomer, raja Elam, dan Tideal, raja Goyim, terjadilah,
Amrafel, raja Sinear. Salah satu anggota empat serangkai yang merupakan pasukan penyerbu.
Sinear, terletak di Mesopotamia utara, adalah nama dari seluruh wilayah di antara sungai Tigris dan sungai Efrat, termasuk Babel. Mesopotamia bawah merupakan pusat peradaban Sumeria, yang bertanggal sekitar 3500 sM. Amrafel adalah raja di wilayah tersebut.
Hingga beberapa tahun terakhir ini para sarjana mengidentifikasi dia dengan Raja Hamurabi, salah seorang raja pada masa awal kerajaan Babel. Namun, berbagai penemuan terakhir cenderung menempatkan Hamurabi lebih dekat ke tahun 1700 sM. Amrafel menjadi raja yang memerintah jauh sebelumnya.
Ariokh adalah raja Elasar, Larsa dalam bahasa Babel, dan mungkin menguasai wilayah yang jauh lebih luas lagi di bagian selatan Babel.
Kedorlaomer. Raja Elam, sebuah wilayah pegunungan yang terkenal dekat bagian atas Semenanjung Persia. Tampaknya dia merupakan raja terkuat di antara keempat raja lainnya dalam pasukan penyerbu tersebut.
Dia berhasil menguasai raja Babel dan Palestina. Namanya, Kudur-Lagamer artinya "hamba Lagamer," salah satu dewa bangsa Elam. Ibu kota Elam adalah Susan.
Tideal, raja yang satunya dalam komplotan itu, dinamakan raja dari Goyim, atau raja atas berbagai bangsa. Gelarnya bisa menunjukkan bahwa dia menguasai berbagai kerajaan, atau bahwa dia merupakan pimpinan dari segerombolan penyamun kuat yang pekerjaannya adalah merampok.
Gen 14:2 bahwa raja-raja ini berperang melawan Bera, raja Sodom, Birsya, raja Gomora, Syinab, raja Adma, Syemeber, raja Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar.
Para raja dengan pasukan pilihan mereka ini datang dari wilayah di belakang Damsyik, dan menyerbu wilayah timur Sungai Yordan hingga sampai di pantai selatan Laut Mati (lembah Sidim, ay. 3), bersama dengan lima raja dari wilayah sekitar yang memberontak melawan penguasa mereka dari timur.
Gen 14:3 Raja-raja yang disebut terakhir ini semuanya bersekutu dan datang ke lembah Sidim, yakni Laut Asin.
Laut Asin panjangnya 46 mil dan lebarnya adalah 9,5 mil. Karena permukaan laut ini terletak 1292 kaki di bawah permukaan laut Mediterania, dan kedalamannya adalah 1200 kaki, maka laut ini merupakan "perairan terendah di dunia."
Airnya memiliki kadar garam lima kali lebih besar daripada air laut biasa. Para ahli purbakala menegaskan bahwa puing-puing Sodom dan Gomora terletak di dasar ujung selatan laut ini.
Adma dan Zeboim (bdg. ay. 2) adalah kota lain yang ikut hancur tertimpa murka Allah ketika itu. Raja-raja dari timur berhasil melumpuhkan kumpulan pejuang serta menawan mereka dan menjarahi barang-barang mereka ketika kembali. Lot termasuk di antara orang-orang yang ditangkap.
Gen 14:4 Dua belas tahun lamanya mereka takluk kepada Kedorlaomer, tetapi dalam tahun yang ketiga belas mereka memberontak.
Gen 14:5 Dalam tahun yang keempat belas datanglah Kedorlaomer serta raja-raja yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengalahkan orang Refaim di Asyterot-Karnaim, orang Zuzim di Ham, orang Emim di Syawe-Kiryataim
Gen 14:6 dan orang Hori di pegunungan mereka yang bernama Seir, sampai ke El-Paran di tepi padang gurun.
Orang Hori di pegunungan mereka yang bernama Seir. Arkeologi telah banyak membantu dalam memastikan kebenaran dari narasi-narasi awal ini. Orang-orang yang dinamakan orang Hori kini dikenal sebagai orang Hurian, sebuah kelompok non-Semit.
Prasasti-prasasti mereka yang berhasil ditemukan oleh para ahli purbakala di Nuzu telah banyak membantu menjelaskan mengenai adat-istiadat zaman Abram.
William F. Albright yakin, bahwa orang Hurian ini sudah terkenal sejak 2400 sM dan menjadi saingan bagi orang Het dan orang Sumeria dalam hal supremasi budaya dan pendidikan.
Pasti mereka menemukan wilayah Laut Mati selatan cukup dini. Mereka diusir dari wilayah gunung Seir oleh keturunan Esau (Ul. 2:22).
Gen 14:7 Sesudah itu baliklah mereka dan sampai ke En-Mispat, yakni Kadesh, dan mengalahkan seluruh daerah orang Amalek, dan juga orang Amori, yang diam di Hazezon-Tamar.
Kadesh atau Kadesy (tempat suci). Sebuah tempat kuno di mana air menetes dari sebuah batu, dan hukuman diberikan oleh seorang suci yang menerima penyataan ilahi.
Tempat ini terletak di perbatasan Edom, sekitar 50 mil dari Ber-Syeba, dan 70 mil dari Hebron. Di sini selama satu generasi orang Israel menunggu perintah Allah untuk masuk ke Palestina. Miryam dikuburkan di Kadesy, sebuah perjalanan sepanjang 11 hari dari Sinai.
Orang Amalek. Gerombolan perampok kasar yang menjelajahi wilayah gurun di selatan Palestina. Mereka merupakan ancaman abadi bagi orang-orang Israel sepanjang masa kerajaan. Di dalam peristiwa ini orang-orang Kanaan memperoleh pukulan keras di tangan penyerbu dari selatan.
Gen 14:8 Lalu keluarlah raja negeri Sodom, raja negeri Gomora, raja negeri Adma, raja negeri Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar, dan mengatur barisan perangnya melawan mereka di lembah Sidim,
Gen 14:9 melawan Kedorlaomer, raja Elam, Tideal, raja Goyim, Amrafel, raja Sinear, dan Ariokh, raja Elasar, empat raja lawan lima.
Gen 14:10 Di lembah Sidim itu di mana-mana ada sumur aspal. Ketika raja Sodom dan raja Gomora melarikan diri, jatuhlah mereka ke dalamnya, dan orang-orang yang masih tinggal hidup melarikan diri ke pegunungan.
Sumur aspal (ada terjemahan bahasa Inggris yang menyebutnya sumur lumpur). Sumur minyak yang kadar minyak cairnya telah diambil. Lubang-lubang yang tertinggal mungkin sebagian masih dipenuhi dengan cairan bergelembung.
Orang-orang yang bertempur itu, ketika berusaha meloloskan diri dari serbuan hebat musuh, terjerumus ke dalam sumur semacam itu dan tewas. Para penyerbu dari timur berhasil menjarah banyak barang dan memperoleh banyak tawanan yang akan dijadikan budak.
Gen 14:11 Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, lalu mereka pergi.
Gen 14:12 Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi--sebab Lot itu diam di Sodom.
Gen 14:13 Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram.
Abram, orang Ibrani itu. Berita tentang pertempuran tersebut cepat sampai ke telinga Abram di Hebron. Dia tidak ikut terlibat di dalam pertempuran tersebut, namun karena keponakannya merupakan tawanan, dia menjadi tambah berkewajiban untuk turun tangan menolong.
Inilah pertama kali di dalam Alkitab dipakai istilah Ibrani (ha'ibri). Asal kata sesungguhnya dari istilah ini masih belum diketahui dengan pasti.
Kata ini dipakai oleh orang asing untuk keturunan Abraham dan para leluhur Israel. Mungkin kata itu berarti "keturunan Eber" atau "orang dari seberang" (sungai). Ini berlaku bagi Abram yang bermigrasi dari Mesopotamia.
Ada yang menghubungkan orang Ibrani dengan orang Habiru, yang menjadi terkenal di kalangan ahli purbakala melalui penemuan surat-surat Tel el Amarna di Mesir dan berbagai prasasti Mesopotamia di Nuzu dan Mari.
Sifat para perampok yang meresahkan ini tidak akan membuat mereka disenangi oleh keturunan Abram.
Gen 14:14 Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan.
Kata Ibrani riq (dikerahkannyalah) melukiskan tindakan kilat dari Abram dalam mengumpulkan semua orang yang tersedia untuk mengambil tindakan cepat.
Kata ini secara harfiah diterjemahkan dengan menghunus, seperti pedang dari sarungnya. Tidak seorang laki-lakipun yang tersisa. Terdapat 318 orang laki-laki yang memenuhi panggilan pemimpin yang mereka hormati.
Untuk usaha sebesar yang dimiliki Abram, memang diperlukan kekuatan kokoh yang dapat diandalkan. Di samping orang-orang tersebut, Abram membawa bersamanya sejumlah pasukan dari para pemimpin yang bersahabat.
Mamre, Eskol dan Aner adalah tokoh-tokoh yang setia kepada sahabat baik mereka pada saat darurat.
Para penyerbu yang melarikan diri dari timur dengan cepat menuju ke Dan di perbatasan utara Kanaan. Kota tersebut terletak di kaki Gunung Hermon, barat daya Kaisarea Filipi.
Pada saat itu, tempat tersebut bernama Lais (bdg. Hak. 18:7) atau Lesem. Beberapa tahun kemudian tempat ini diduduki oleh suku Dan dan mereka kemudian menamakannya Dan.
Gen 14:15 Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik.
Hoba merupakan kota yang berjarak tidak sampai 50 mil di utara Damsyik. Sesudah diserbu, Abram dan pasukannya mengadakan pengejaran sepanjang 100 mil untuk mencapai pasukan Kedorlaomer.
Di dalam serangan mendadak tersebut, mereka berhasil mengalahkan lawan dan merampas kembali semua barang jarahan dan juga para tawanan. Lot kembali aman di dalam perlindungan pamannya.
Kini Abram mantap kekuasaannya di Kanaan, sebab masyarakat sekitar akan segan terhadap tokoh yang sanggup melakukan hal-hal besar semacam itu.
Gen 14:16 Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya.
Perikop selanjutnya: Pertemuan Abram dengan Melkisedek.
Bukannya hidup dalam ketenangan, kemakmuran dan kebahagiaan, Abram dan Lot justru berada di tengah-tengah pertempuran.
Berbagai pasukan yang kuat dari timur menyerbu tanah Palestina dan mengakibatkan banyak kekacauan. Abram menjadi sangat terlibat di dalam kemelut tersebut karena kasihnya kepada Lot, dan tidak lama kemudian ia menjadi prajurit yang harus diperhitungkan oleh para penyerbu yang hendak menjarah.
Lot menjadi tawanan perang ketika kotanya, Sodom, dan berbagai kerajaan di sekitarnya dikalahkan oleh para penyerbu. Lot memang telah mengundang masalah ketika memilih untuk menikmati kenyamanan dan kemudahan Sodom, dan dengan menjadi penduduk kota tersebut.
Kini dia harus ikut berbagi aneka bahaya dan tragedi kota itu. Abram langsung tanggap dengan keadaan tersebut dan datang dengan orang-orangnya sebanyak 318 orang untuk berusaha menyelamatkan Lot, serta memantapkan diri sebagai sebuah kekuatan yang besar di wilayah tersebut.
Lihat: Daftar Perikop Kitab Kejadian.
Pada perikop ini kita mendapat informasi mengenai Abraham yang ternyata adalah orang yang jago berperang.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian (Genesis 14:1 s/d 16 dengan judul perikop Abram mengalahkan Raja-raja di Timur dan Menolong Lot).
Kita belajar perikop Abram mengalahkan Raja-raja di Timur dan Menolong Lot ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org dan gambar ilustrasi dari SarapanPagi Biblika. Yuk kita belajar.
Abram mengalahkan Raja-raja di Timur dan Menolong Lot (Kitab Kejadian 14:1-16)
Gen 14:1 Pada zaman Amrafel, raja Sinear, Ariokh, raja Elasar, Kedorlaomer, raja Elam, dan Tideal, raja Goyim, terjadilah,
Amrafel, raja Sinear. Salah satu anggota empat serangkai yang merupakan pasukan penyerbu.
Sinear, terletak di Mesopotamia utara, adalah nama dari seluruh wilayah di antara sungai Tigris dan sungai Efrat, termasuk Babel. Mesopotamia bawah merupakan pusat peradaban Sumeria, yang bertanggal sekitar 3500 sM. Amrafel adalah raja di wilayah tersebut.
Hingga beberapa tahun terakhir ini para sarjana mengidentifikasi dia dengan Raja Hamurabi, salah seorang raja pada masa awal kerajaan Babel. Namun, berbagai penemuan terakhir cenderung menempatkan Hamurabi lebih dekat ke tahun 1700 sM. Amrafel menjadi raja yang memerintah jauh sebelumnya.
Ariokh adalah raja Elasar, Larsa dalam bahasa Babel, dan mungkin menguasai wilayah yang jauh lebih luas lagi di bagian selatan Babel.
Kedorlaomer. Raja Elam, sebuah wilayah pegunungan yang terkenal dekat bagian atas Semenanjung Persia. Tampaknya dia merupakan raja terkuat di antara keempat raja lainnya dalam pasukan penyerbu tersebut.
Dia berhasil menguasai raja Babel dan Palestina. Namanya, Kudur-Lagamer artinya "hamba Lagamer," salah satu dewa bangsa Elam. Ibu kota Elam adalah Susan.
Tideal, raja yang satunya dalam komplotan itu, dinamakan raja dari Goyim, atau raja atas berbagai bangsa. Gelarnya bisa menunjukkan bahwa dia menguasai berbagai kerajaan, atau bahwa dia merupakan pimpinan dari segerombolan penyamun kuat yang pekerjaannya adalah merampok.
Gen 14:2 bahwa raja-raja ini berperang melawan Bera, raja Sodom, Birsya, raja Gomora, Syinab, raja Adma, Syemeber, raja Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar.
Para raja dengan pasukan pilihan mereka ini datang dari wilayah di belakang Damsyik, dan menyerbu wilayah timur Sungai Yordan hingga sampai di pantai selatan Laut Mati (lembah Sidim, ay. 3), bersama dengan lima raja dari wilayah sekitar yang memberontak melawan penguasa mereka dari timur.
Gen 14:3 Raja-raja yang disebut terakhir ini semuanya bersekutu dan datang ke lembah Sidim, yakni Laut Asin.
Laut Asin panjangnya 46 mil dan lebarnya adalah 9,5 mil. Karena permukaan laut ini terletak 1292 kaki di bawah permukaan laut Mediterania, dan kedalamannya adalah 1200 kaki, maka laut ini merupakan "perairan terendah di dunia."
Airnya memiliki kadar garam lima kali lebih besar daripada air laut biasa. Para ahli purbakala menegaskan bahwa puing-puing Sodom dan Gomora terletak di dasar ujung selatan laut ini.
Adma dan Zeboim (bdg. ay. 2) adalah kota lain yang ikut hancur tertimpa murka Allah ketika itu. Raja-raja dari timur berhasil melumpuhkan kumpulan pejuang serta menawan mereka dan menjarahi barang-barang mereka ketika kembali. Lot termasuk di antara orang-orang yang ditangkap.
Gen 14:4 Dua belas tahun lamanya mereka takluk kepada Kedorlaomer, tetapi dalam tahun yang ketiga belas mereka memberontak.
Gen 14:5 Dalam tahun yang keempat belas datanglah Kedorlaomer serta raja-raja yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka mengalahkan orang Refaim di Asyterot-Karnaim, orang Zuzim di Ham, orang Emim di Syawe-Kiryataim
Gen 14:6 dan orang Hori di pegunungan mereka yang bernama Seir, sampai ke El-Paran di tepi padang gurun.
Orang Hori di pegunungan mereka yang bernama Seir. Arkeologi telah banyak membantu dalam memastikan kebenaran dari narasi-narasi awal ini. Orang-orang yang dinamakan orang Hori kini dikenal sebagai orang Hurian, sebuah kelompok non-Semit.
Prasasti-prasasti mereka yang berhasil ditemukan oleh para ahli purbakala di Nuzu telah banyak membantu menjelaskan mengenai adat-istiadat zaman Abram.
William F. Albright yakin, bahwa orang Hurian ini sudah terkenal sejak 2400 sM dan menjadi saingan bagi orang Het dan orang Sumeria dalam hal supremasi budaya dan pendidikan.
Pasti mereka menemukan wilayah Laut Mati selatan cukup dini. Mereka diusir dari wilayah gunung Seir oleh keturunan Esau (Ul. 2:22).
Gen 14:7 Sesudah itu baliklah mereka dan sampai ke En-Mispat, yakni Kadesh, dan mengalahkan seluruh daerah orang Amalek, dan juga orang Amori, yang diam di Hazezon-Tamar.
Kadesh atau Kadesy (tempat suci). Sebuah tempat kuno di mana air menetes dari sebuah batu, dan hukuman diberikan oleh seorang suci yang menerima penyataan ilahi.
Tempat ini terletak di perbatasan Edom, sekitar 50 mil dari Ber-Syeba, dan 70 mil dari Hebron. Di sini selama satu generasi orang Israel menunggu perintah Allah untuk masuk ke Palestina. Miryam dikuburkan di Kadesy, sebuah perjalanan sepanjang 11 hari dari Sinai.
Orang Amalek. Gerombolan perampok kasar yang menjelajahi wilayah gurun di selatan Palestina. Mereka merupakan ancaman abadi bagi orang-orang Israel sepanjang masa kerajaan. Di dalam peristiwa ini orang-orang Kanaan memperoleh pukulan keras di tangan penyerbu dari selatan.
Gen 14:8 Lalu keluarlah raja negeri Sodom, raja negeri Gomora, raja negeri Adma, raja negeri Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar, dan mengatur barisan perangnya melawan mereka di lembah Sidim,
Gen 14:9 melawan Kedorlaomer, raja Elam, Tideal, raja Goyim, Amrafel, raja Sinear, dan Ariokh, raja Elasar, empat raja lawan lima.
Gen 14:10 Di lembah Sidim itu di mana-mana ada sumur aspal. Ketika raja Sodom dan raja Gomora melarikan diri, jatuhlah mereka ke dalamnya, dan orang-orang yang masih tinggal hidup melarikan diri ke pegunungan.
Sumur aspal (ada terjemahan bahasa Inggris yang menyebutnya sumur lumpur). Sumur minyak yang kadar minyak cairnya telah diambil. Lubang-lubang yang tertinggal mungkin sebagian masih dipenuhi dengan cairan bergelembung.
Orang-orang yang bertempur itu, ketika berusaha meloloskan diri dari serbuan hebat musuh, terjerumus ke dalam sumur semacam itu dan tewas. Para penyerbu dari timur berhasil menjarah banyak barang dan memperoleh banyak tawanan yang akan dijadikan budak.
Gen 14:11 Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, lalu mereka pergi.
Gen 14:12 Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi--sebab Lot itu diam di Sodom.
Gen 14:13 Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram.
Abram, orang Ibrani itu. Berita tentang pertempuran tersebut cepat sampai ke telinga Abram di Hebron. Dia tidak ikut terlibat di dalam pertempuran tersebut, namun karena keponakannya merupakan tawanan, dia menjadi tambah berkewajiban untuk turun tangan menolong.
Inilah pertama kali di dalam Alkitab dipakai istilah Ibrani (ha'ibri). Asal kata sesungguhnya dari istilah ini masih belum diketahui dengan pasti.
Kata ini dipakai oleh orang asing untuk keturunan Abraham dan para leluhur Israel. Mungkin kata itu berarti "keturunan Eber" atau "orang dari seberang" (sungai). Ini berlaku bagi Abram yang bermigrasi dari Mesopotamia.
Ada yang menghubungkan orang Ibrani dengan orang Habiru, yang menjadi terkenal di kalangan ahli purbakala melalui penemuan surat-surat Tel el Amarna di Mesir dan berbagai prasasti Mesopotamia di Nuzu dan Mari.
Sifat para perampok yang meresahkan ini tidak akan membuat mereka disenangi oleh keturunan Abram.
Gen 14:14 Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan.
Kata Ibrani riq (dikerahkannyalah) melukiskan tindakan kilat dari Abram dalam mengumpulkan semua orang yang tersedia untuk mengambil tindakan cepat.
Kata ini secara harfiah diterjemahkan dengan menghunus, seperti pedang dari sarungnya. Tidak seorang laki-lakipun yang tersisa. Terdapat 318 orang laki-laki yang memenuhi panggilan pemimpin yang mereka hormati.
Untuk usaha sebesar yang dimiliki Abram, memang diperlukan kekuatan kokoh yang dapat diandalkan. Di samping orang-orang tersebut, Abram membawa bersamanya sejumlah pasukan dari para pemimpin yang bersahabat.
Mamre, Eskol dan Aner adalah tokoh-tokoh yang setia kepada sahabat baik mereka pada saat darurat.
Para penyerbu yang melarikan diri dari timur dengan cepat menuju ke Dan di perbatasan utara Kanaan. Kota tersebut terletak di kaki Gunung Hermon, barat daya Kaisarea Filipi.
Pada saat itu, tempat tersebut bernama Lais (bdg. Hak. 18:7) atau Lesem. Beberapa tahun kemudian tempat ini diduduki oleh suku Dan dan mereka kemudian menamakannya Dan.
Gen 14:15 Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik.
Hoba merupakan kota yang berjarak tidak sampai 50 mil di utara Damsyik. Sesudah diserbu, Abram dan pasukannya mengadakan pengejaran sepanjang 100 mil untuk mencapai pasukan Kedorlaomer.
Di dalam serangan mendadak tersebut, mereka berhasil mengalahkan lawan dan merampas kembali semua barang jarahan dan juga para tawanan. Lot kembali aman di dalam perlindungan pamannya.
Kini Abram mantap kekuasaannya di Kanaan, sebab masyarakat sekitar akan segan terhadap tokoh yang sanggup melakukan hal-hal besar semacam itu.
Gen 14:16 Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya.
Perikop selanjutnya: Pertemuan Abram dengan Melkisedek.
Abram, Lot, Melkisedek (14:1-24).
Bukannya hidup dalam ketenangan, kemakmuran dan kebahagiaan, Abram dan Lot justru berada di tengah-tengah pertempuran.
Berbagai pasukan yang kuat dari timur menyerbu tanah Palestina dan mengakibatkan banyak kekacauan. Abram menjadi sangat terlibat di dalam kemelut tersebut karena kasihnya kepada Lot, dan tidak lama kemudian ia menjadi prajurit yang harus diperhitungkan oleh para penyerbu yang hendak menjarah.
Lot menjadi tawanan perang ketika kotanya, Sodom, dan berbagai kerajaan di sekitarnya dikalahkan oleh para penyerbu. Lot memang telah mengundang masalah ketika memilih untuk menikmati kenyamanan dan kemudahan Sodom, dan dengan menjadi penduduk kota tersebut.
Kini dia harus ikut berbagi aneka bahaya dan tragedi kota itu. Abram langsung tanggap dengan keadaan tersebut dan datang dengan orang-orangnya sebanyak 318 orang untuk berusaha menyelamatkan Lot, serta memantapkan diri sebagai sebuah kekuatan yang besar di wilayah tersebut.
Lihat: Daftar Perikop Kitab Kejadian.