Roma 13:1-7: Kepatuhan Kepada Pemerintah
Kamis, Agustus 27, 2020
Edit
Klik:
Romans / Roma 13:1-7
Rom 13:1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Rom 13:2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
Rom 13:3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
Rom 13:4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
Rom 13:5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
Rom 13:6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
Rom 13:7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
Tafsiran Wycliffe
Sikap dan Perilaku yang Diharapkan dari Jemaat di Roma (12:1-15:13).
Jelas Paulus cukup mengetahui kebutuhan orang-orang percaya di Roma.
Sekalipun sebagian besar dari nasihat-nasihatnya cocok untuk semua kelompok orang percaya, namun banyak dari nasihat-nasihat itu menunjukkan, bahwa sang rasul memikirkan kelompok tertentu ketika menulis.
Jangkauan dari nasihat-nasihat itu menakjubkan.
Nasihat-nasihat itu menyentuh nyaris setiap segi kehidupan.
Cara hidup Kristen adalah benar-benar menjadi orang Kristen dan bertindak sebagaimana seharusnya orang Kristen di setiap bidang kehidupan.
Tunduk Kepada Pejabat Pemerintah Harus Disertai dengan Cara Hidup yang Penuh Kasih dan Kebenaran (13:1-14).
Cara orang Kristen menghadapi tanggung jawabnya terhadap pemerintah, sikapnya terhadap sesama, dan perilakunya dalam kehidupan pribadinya merupakan hal-hal yang sangat penting.
1-2. Ketaatan kepada negara merupakan suatu ketetapan dari Allah.
Kata-kata pembukaan pasal ini: Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, menegaskan kewajiban seorang Kristen.
Sisa selanjutnya dari kedua ayat pertama menunjukkan mengapa orang Kristen mempunyai kewajiban tersebut: sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Penyusunan kata-katanya menekankan, baik pemegang jabatan maupun jabatan tersebut.
Tidak disebutkan di sini tentang bentuk pemerintahan.
Nas ini menekankan pemerintahan itu sendiri serta para penyelenggaranya, bila mereka berfungsi dengan benar.
Menentang kekuasaan pemerintah berarti menentang ketetapan Allah.
Orang-orang yang menentang, akan terkena hukuman.
3-4. Paulus melukiskan para pejabat pemerintah itu menggunakan dengan benar hak prerogatif mereka.
Karena penguasa yang melaksanakan tugasnya dengan benar, akan mendatangkan ketakutan bagi orang jahat - bukan orang baik - maka orang yang tidak ingin takut terhadap penguasa, akan selalu melakukan hal yang baik.
Paulus melukiskan orang semacam itu sebagai orang yang akan memperoleh pujian dari pemerintah.
Gambarannya tentang pemerintah sebagai hamba Allah, terasa sangat kuat bagi kita.
Orang yang melakukan kejahatan harus takut.
Pemerintah tidak akan menghunus pedang secara sembarangan.
Di sini jelas, bahwa Allah telah memberikan kekuasaan (pedang) untuk dipakai oleh pejabat pemerintah, guna mencegah munculnya anarki dan penindasan oleh kejahatan di dalam masyarakat.
Untuk kedua kalinya di dalam ayat ini (13:4), pemerintah disebut sebagai hamba Allah.
Sesudah itu, Paulus menambahkan, bahwa pemerintah itu juga bertugas untuk membalaskan murka Allah atas orang-orang yang perbuat jahat.
5-7. Dua alasan dikemukakan untuk menaati pemerintah, dan dilanjutkan dengan beberapa akibatnya.
Alasan-alasan untuk taat adalah:
(1) murka Allah yang dijalankan oleh pemerintah akan menimpa orang-orang yang tidak mau patuh.
(2) hati nurani orang Kristen mengatakan, bahwa dia harus menaati ketetapan-ketetapan Allah.
Tunduk kepada pemerintah merupakan salah satu dari ketetapan-ketetapan tersebut.
Termasuk di dalam sikap tunduk tersebut ialah membayar pajak, membayar cukai, menghormati orang-orang yang layak dihormati, dan menjunjung mereka yang layak dijunjung.
Inilah kewajiban-kewajiban orang percaya terhadap pemerintah.
Kasih disebut sebagai penggenapan dari hukum Taurat (13:8-10).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.