1 Korintus 9: Hak dan Kewajiban Rasul
Jumat, September 18, 2020
Edit
Klik:
1 Corinthians / 1 Korintus 9:1-27
1Co 9:1 Bukankah aku rasul? Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan? 1Co 9:2 Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku. 1Co 9:3 Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku. 1Co 9:4 Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum? 1Co 9:5 Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas? 1Co 9:6 Atau hanya aku dan Barnabas sajakah yang tidak mempunyai hak untuk dibebaskan dari pekerjaan tangan? 1Co 9:7 Siapakah yang pernah turut dalam peperangan atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami kebun anggur dan tidak memakan buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba dan yang tidak minum susu domba itu? 1Co 9:8 Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian? 1Co 9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah perhatikan? 1Co 9:10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya. 1Co 9:11 Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu? 1Co 9:12 Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus. 1Co 9:13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? 1Co 9:14 Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu. 1Co 9:15 Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satupun dari hak-hak itu. Aku tidak menulis semuanya ini, supaya akupun diperlakukan juga demikian. Sebab aku lebih suka mati dari pada...! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapapun juga! 1Co 9:16 Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. 1Co 9:17 Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. 1Co 9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. 1Co 9:19 Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. 1Co 9:20 Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. 1Co 9:21 Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. 1Co 9:22 Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. 1Co 9:23 Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya. 1Co 9:24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! 1Co 9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. 1Co 9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. 1Co 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.Tafsiran Wycliffe
Nasihat Mengenai Makanan yang Dipersembahkan Kepada Berhala (8:1-11:1). Kata tentang (peri de), menunjukkan dimulainya pokok pembahasan yang baru. Daging persembahan berhala, ialah sisa-sisa dari hewan yang dikurbankan kepada dewa-dewa kafir. Apakah hewan itu dipersembahkan sebagai kurban pribadi maupun kurban umum, bagian-bagian tertentu dari daging yang tersisa adalah untuk pihak yang memberikan kurban itu. Jika hewan itu dikurbankan sebagai persembahan pribadi, maka daging sisanya bisa dimanfaatkan untuk hidangan pesta, dengan mengundang para kerabat pihak yang mempersembahkan kurban. Jika hewan itu dikurbankan sebagai persembahan umum, maka daging yang tersisa, sesudah bagian-bagian yang diinginkan diambil oleh para pejabat, bisa dijual ke pasar untuk dijual kembali kepada penduduk kota itu. Masalah-masalah yang timbul kemudian adalah ini: (1) Bolehkan seorang Kristen ikut memakan daging yang telah dipersembahkan kepada allah palsu di dalam suatu pesta orang kafir? (2) Bolehkah seorang Kristen membeli dan memakan daging dari hewan yang sebelumnya telah dipersembahkan kepada berhala? (3) Ketika diundang ke rumah seorang sahabat, bolehkah seorang Kristen ikut memakan daging yang sebelumnya telah dipersembahkan kepada berhala?Ilustrasi tentang Berbagai Prinsip (9:1-27). Di sini, Paulus tidak menyimpang dari pokok pembahasan. Dia justru mengilustrasikan prinsip-prinsip yang baru saja dikemukakan dengan mengacu kepada pengalamannya sendiri. Selaku seorang rasul dan seorang yang juga memiliki kebebasan Kristiani, dia dapat meminta dukungan keuangan dari orang-orang kepada siapa dia memberitakan Injil (ay. 1-14). Akan tetapi, sebetulnya dia tidak menggunakan haknya itu untuk memperoleh keuntungan (ay. 15-23). Keputusan semacam itu, menuntut adanya disiplin pribadi dan kerelaan untuk hidup berkekurangan (ay. 24-27). Jemaat di Korintus tentu saja diharapkan untuk menerapkan pelajaran tentang penyangkalan diri dan disiplin diri ini, terhadap masalah makan daging yang dipersembahkan kepada berhala. 1. Bukankah aku orang bebas? Pertanyaan ini mendahului pertanyaan tentang kerasulan di dalam naskah-naskah yang lebih utama. Urutan ini ada benarnya juga, sebab perkembangan dari hak sebagai orang Kristen menuju kepada hak sebagai seorang rasul, merupakan pembukaan penting dari bagian ini. Bukankah aku telah melihat Yesus, Tuhan kita? Dasar dari kualifikasinya sebagai rasul (bdg. Kis. 1:21-22). Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan? Kata-kata yang dimaksudkan untuk menekankan kesungguhan pekerjaan Paulus di tengah-tengah orang Korintus. 2-3. Jemaat di Korintus itu merupakan meterai dari kerasulan Paulus. Maksudnya, mereka merupakan jaminan berupa buah roh dari usahanya di tengah-tengah mereka, atau dengan kata lain, bukti bahwa Allah sungguh-sungguh "memberikan pertumbuhan" (bdg. 3:5-7). Mereka yang mengeritik aku. Orang-orang yang mempertanyakan kedudukan dan jabatan Paulus sebagai rasul. Inilah pembelaanku terhadap mereka, menunjuk ke belakang (ay. 1-3) bukan ke depan (ay. 4-14). 4. Setelah menyelesaikan masalah kerasulannya, sang rasul melanjutkan pembahasan mengenai haknya untuk memperoleh dukungan berdasarkan jabatan. Bandingkan dengan 8:9 di mana "kebebasan" sama artinya dengan kata hak di dalam ayat ini. Makan dan minum, tidak mengacu kepada makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala, tetapi makanan dan minuman biasa. 5-6. Lima alasan untuk memperoleh biaya hidup dapat dipahami. Pertama, yang ditunjukkan di sini, dapat disebut contoh dari yang lain. Saudara-saudara Tuhan, yang semula tidak percaya kepada-Nya, namun sekarang menjadi misionaris (bdg. Mat. 13:55, Yoh. 7:5). Disebutnya istri Kefas, menarik untuk diperhatikan. Jika Petrus memang merupakan Paus yang pertama, jelas bahwa dia adalah seorang yang menikah (bdg. Mat. 8:14). Hak Paulus mencakup juga dukungan dari keluarganya. 7. Yang kedua, prinsip tentang hak umum, dikemukakan dengan memakai ilustrasi-ilustrasi yang cukup dikenal -- tentara, petani kebun anggur dan gembala. 8-10. Alasan ketiga, yaitu ajaran Alkitab, sekarang dikemukakan (bdg. Ul. 25:4). Paulus menyatakan, bahwa Perjanjian Lama mengajarkan tentang hak atas biaya hidup bagi orang-orang yang memberitakan Firman Allah. Penggunaan ayat Alkitab olehnya di sini, sering kali diragukan. Dikatakan bahwa dia meremehkan makna harfiah Perjanjian Lama (bdg. MNT, hlm. 116, 117). Itu tidak benar. Yang dinyatakan oleh Paulus hanyalah, bahwa nas dalam kitab Ulangan memiliki makna yang lebih dalam daripada makna harfiahnya. Kedua makna tersebut, yang harfiah dan yang alegoris (keduanya merupakan makna rohani), terdapat di dalam nas ini. Lembukah yang Allah perhatikan? Arti harfiah dari pertanyaan ini jangan ditekan secara berlebihan. Susunan kalimat Yunaninya diatur sedemikian rupa, sehingga jawaban yang diharapkan adalah: Tidak. Paulus bermaksud mengemukakan, bahwa perhatian Allah yang terutama tidak diarahkan kepada hewan, tetapi kepada manusia. Sekalipun demikian, perhatian Allah kepada hewan juga ditegaskan di dalam banyak ayat dalam Perjanjian Lama (bdg. Mzm. 104:14, 21, 27; Mat. 6:26). Argumentasi Luther lebih tegas dibandingkan dengan argumentasi Paulus. Menurut Luther, nas di dalam Kitab Ulangan itu ditulis sepenuhnya bagi kepentingan kita, sebab lembu tidak bisa membaca. 11-13. Di sini dikemukakan alasan keempat, yakni hak pelayanan kudus, dan argumentasinya berkisar pada nilai rohani yang lebih besar daripada nilai jasmani. Hasil duniawi adalah hal-hal yang diperlukan tubuh, di sini kata duniawi memiliki arti netral. Mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu adalah hak khusus seorang guru untuk mengambil sebagian dari milik materi orang percaya. Rupanya ada beberapa guru tertentu, yang telah menggunakan hak mereka atas jemaat di Korintus ini. Tetapi, dengan nada penuh kemenangan, Paulus bermegah, bahwa kami tidak mempergunakan hak itu. Meminta pertolongan keuangan, dapat menjadi rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus, sebab orang mungkin saja memperoleh kesan, bahwa ia memberitakan Injil hanya untuk memperoleh uang tersebut. Mereka yang melayani dalam tempat kudus, menunjukkan hak para imam dalam Perjanjian Lama (bdg. Bil. 18:8-24). 14. Perintah Tuhan, sebagai alasan yang kelima, melengkapi tuntutan akan sokongan dari jemaat (bdg. Mat. 10:10; Luk. 10:7). 15. Sang rasul kini menunjukkan bagaimana kasih berperan di dalam kasus dirinya, sekalipun dia memiliki hak sepenuhnya untuk mengharapkan sokongan dari jemaat di Korintus. Dengan demikian, dia membedakan persembahan pribadinya dengan sikap mementingkan diri dari orang-orang yang memanfaatkan kebebasan mereka di dalam soal makanan untuk merugikan pihak yang lain. Tetapi, menandai perbedaan tersebut, dan perubahan menjadi bentuk orang pertama menandai ilustrasi dari pengalaman pribadi itu, yaitu ilustrasi tentang pengetahuan yang dikendalikan oleh kasih. 16. Para pembaca dituntun kepada maksud Paulus ketika berkhotbah tanpa memperoleh bayaran, yaitu dia mengharapkan pahala. Itu adalah keharusan bagiku, mengacu kepada panggilan kepadanya di jalan menuju ke Damsyik, sebuah panggilan yang tidak dapat ditolak olehnya. 17. Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, mengemukakan suatu pengandaian yang tidak mungkin dilakukan Paulus. Dengan demikian, di dalam hal Paulus, tidak akan ada upah untuk pemberitaan Injil, sebab dia berkhotbah selaku keharusan. Kunci untuk memahami argumentasi Paulus, dijumpai di dalam ungkapan: tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Tugas sebagai penatalayan (tugas penyelenggaraan) adalah tugas yang diserahkan kepada seseorang oleh pemiliknya. Karena itu, sang penatalayan termasuk golongan budak (bdg. Luk. 12:42, 43). Dan seorang budak tidak menerima upah: dia harus bekerja (bdg. Luk. 17:10). Sebab itu, Paulus harus memperkenalkan gagasan tentang berkhotbah tanpa dibayar. Sebagaimana dikemukakan oleh Moffatt: Bayarannya adalah melakukan hal itu tanpa dibayar (op.cit, hlm. 121). Inilah cara sang rasul memperoleh pahalanya. Jadi, terang dikendalikan oleh kasih. 18. Memberitakan Injil tanpa upah adalah tujuan Paulus, dan sarananya untuk memperoleh upah. Hal ini, tentu saja, bukan merupakan prinsip yang harus dikenakan kepada semua orang yang memberitakan Injil. Tindakan Paulus ini merupakan pilihan sukarela dari orang yang sekalipun berhak untuk memperoleh sokongan, lebih tergerak untuk memberitakan kebenaran karena sebuah penglihatan adikodrati tentang Juruselamat yang telah naik ke surga. Lihat: Saulus Bertobat. 19. Paulus di sini mengemukakan hal-hal lain yang dengannya ia menolak untuk menggunakan hak-haknya demi kepentingan orang lain. Bebas terhadap semua orang, mengacu kepada tidak bergantungnya dia pada orang lain dalam segala hal (bdg. ay. 1). 20. Prinsip yang dianut Paulus adalah perubahan di dalam metode, bukan perubahan moral. Sesudah kata-kata, seperti orang yang hidup di bawah Hukum Taurat, teks Yunani menambahkan sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah Hukum Taurat, suatu pernyataan menakjubkan yang menekankan betapa sempurnanya Paulus telah memutuskan hubungan dengan Hukum Musa. Sulit untuk menemukan pernyataan yang lebih kuat mengenai kenyataan ini di dalam tulisan-tulisannya yang lain. 21. Orang-orang yang tidak hidup di bawah Hukum Taurat, mengacu kepada orang-orang bukan Yahudi. Sekalipun aku tidak hidup di luar Hukum Allah, karena aku hidup di bawah Hukum Kristus, ditambahkan untuk mencegah munculnya salah pengertian. Sekalipun Paulus tidak berada di bawah Hukum Taurat, dia tidak menjadi orang liar. Hukum Kasih Kristus merupakan pendorong yang lebih kuat kepada kebenaran ketimbang rasa takut pada hukuman-hukuman dalam Hukum Sinai. Mereka yang sekalipun tidak berada di bawah Hukum Musa, tetapi hidup menurut Roh Allah dengan kasih kepada Yesus Kristus, akan memenuhi tuntutan kebenaran Hukum Taurat (bdg. Rm. 8:3; Gal. 5:16-23). 22. Orang-orang yang lemah adalah mereka yang terlalu teliti sebagaimana disebutkan dalam 8:7, 9-12. Paulus tidak pernah jauh menyimpang dari pokok umum berupa makanan yang dipersembahkan kepada berhala. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, menunjukkan prinsip Paulus. (Di sini kata kerjanya memakai bentuk waktu perfect, bukan aoris seperti dalam ayat 20, menunjukkan hasil permanen dari tindakannya pada masa lalu). Bukan tujuan menghalalkan cara, melainkan penyesuaian diri karena kasih yang ada di dalam Firman. Menyelamatkan lebih kuat daripada memenangkan (ay. 19). Supaya aku dapat menyelamatkan ... beberapa orang, tidak berarti menghapuskan peranan Allah. Ungkapan itu hanya menekankan kerjasama manusiawi dari seorang hamba Allah di dalam melayani kebenaran. 23. Karena Injil (bisa juga: demi Injil), tidak berarti untuk menyebarkan Injil, tetapi karena nilainya yang sangat berharga bagi sang rasul. 24. Keputusan Paulus tersebut menuntut adanya disiplin diri. Jika orang tidak bersedia mendisiplin dirinya, tetapi dengan senantiasa memanfaatkan kebebasannya, sehingga merugikan orang lain, dia tidak hanya merusak orang lain, tetapi juga dirinya sendiri. Inilah topik dari ayat-ayat selanjutnya (ay. 24-27). Latar belakang dari bagian ini adalah peristiwa olahraga akbar, Pekan Olahraga Isthmian, yang diadakan setiap dua tahun sekali di Korintus. Hadiah menunjukkan bahwa sang rasul berpikir tentang pelayanan dan upah, bukan keselamatan dan hidup (bdg. ay. 17, "upah" Flp. 3:11-14). 25. Sesudah ilustrasi di dalam ayat 24, pembahasan dilanjutkan dengan penerapannya, yang berisi persamaan dan perbedaan. Menguasai dirinya. Melatih pengendalian diri (MNT, hlm. 125). Maksud Paulus ialah bahwa atlit yang ingin menang, harus berlatih dengan rajin -- suatu kebenaran yang diilustrasikan dengan cukup jelas di kalangan olahraga masa kini, apapun cabangnya. Mahkota yang fana, memunculkan perbedaannya. Para atlit mendisiplinkan diri untuk memperoleh sebuah hadiah yang tidak terlalu berarti (di dalam pekan olahraga di Isthmus hadiahnya adalah sebuah rangkaian daun cemara berbentuk lingkaran). Betapa lebih-lebih lagi, orang Kristen harus memperoleh mahkota yang abadi (bdg. II Tim. 4:8; I Ptr. 5:4, Why. 2:10; 3:11). 26-27. Ayat selanjutnya adalah kesimpulan Paulus yang dibuka dengan sebab itu. Paulus berlari, tetapi bukan tanpa tujuan, sebab dia tahu tujuan yang ingin dicapainya (bdg. Flp. 3:14). Dia bukan seperti anak yang baru belajar naik sepeda dan dengan bangga berseru kepada kakaknya: "Hei, lihat aku sungguh-sungguh bergerak." Sang kakak yang dengan dingin memperhatikan jalan sepeda yang goyah itupun menjawab: "Ya, kamu memang bergerak, tetapi kamu tidak menuju ke mana-mana!" Sembarangan saja memukul (di dalam AV disebutkan, memukul angin) adalah kiasan dari tinju. Pernyataan ini tidak ada hubungannya dengan tinju bayangan, sebuah bentuk latihan yang harus dijalani seorang petinju. Ini berkaitan dengan memukul yang tidak mengena ketika bertanding. Paulus selalu memukul dengan tepat, tidak pernah meleset. Melatih tubuhku, yang dimaksudkan, tentu saja, adalah disiplin diri. Berjalan dengan Allah, menuntut adanya pengorbanan diri, pengorbanan hal-hal yang tidak harus jahat, tetapi yang menghalangi pengabdian jiwa sepenuhnya kepada Allah -- seperti berbagai kesenangan dan keuntungan duniawi. Pada zaman yang mengutamakan kemewahan, seperti saat ini, kata-kata Paulus ini memiliki makna nyata bagi hamba Kristus yang sungguh-sungguh. Memberitakan Injil kepada orang lain. Sebuah acuan tentang kebiasaan memanggil para peserta perlombaan oleh seorang bentara (seorang keryx, berasal dari akar kata yang sama dengan kata dikhotbahkan, diberitakan). Paulus memanggil banyak orang untuk ikut berlomba dalam kehidupan Kristen melalui Injil. Dia tidak ingin ditolak. Kata ini tidak berarti kehilangan keselamatan. Artinya secara harfiah ialah: tidak disenangi. Jelas sang rasul memperhatikan agar ia tidak ditolak oleh wasit pertandingan untuk memperoleh hadiahnya. Dia tidak takut dihalangi sang bentara untuk ikut di dalam lomba. Semua ikut berlari, tetapi tidak semua menerima hadiah; dan Paulus ingin memperoleh hadiah itu.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.