Titus 3:1-14: Pesan-pesan Penutup

Klik:

Titus 3:1-14

Tit 3:1 Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.

Tit 3:2 Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.

Tit 3:3 Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.

Tit 3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,

Tit 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Tit 3:6 yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,

Tit 3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

Tit 3:8 Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menguatkannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.

Tit 3:9 Tetapi hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat, karena semua itu tidak berguna dan sia-sia belaka.

Tit 3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.

Tit 3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.

Tit 3:12 Segera sesudah kukirim Artemas atau Tikhikus kepadamu, berusahalah datang kepadaku di Nikopolis, karena sudah kuputuskan untuk tinggal di tempat itu selama musim dingin ini.

Tit 3:13 Tolonglah sebaik-baiknya Zenas, ahli Taurat itu, dan Apolos, dalam perjalanan mereka, agar mereka jangan kekurangan sesuatu apa.

Tit 3:14 Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah.

Tafsiran Wycliffe

Memperagakan Doktrin yang Benar: Akar dan Buahnya (3:1-11).

Di sini Paulus mengawali sebuah paragraf baru yang membahas cara hidup benar, yang menurutnya harus didorong oleh teladan tentang ketidaklayakan kita dan perlakuan Allah terhadap kita dengan penuh kemurahan dan kasih.

Paulus menjelaskan (ay. 8), bahwa tujuan dari doktrin Kristen ialah agar orang-orang percaya dapat menunjukkan perbuatan baik.

Kasih karunia Allah merupakan akar, sedangkan perbuatan baik adalah buahnya.

Oleh karena itu, tidak mengherankan, bahwa di sini kita menjumpai sebuah rangkuman doktrin yang menakjubkan (sejalan dengan rangkuman di dalam pasal sebelumnya tentang kasih karunia Allah).

Mutiara ini, yaitu lukisan yang cemerlang tentang kemurahan Allah kepada kita ini (ay. 4-7), ditempatkan di dalam situasi tanggung jawab orang percaya untuk memperagakan perbuatan baik di hadapan umat manusia.

Penekanan pertama Paulus adalah kepada tugas dan kebajikan warga negara dan umum.

Di bagian ini juga, ada sebuah catatan tambahan singkat mengenai pemerintahan Gereja (ay. 9-11) yang melengkapi 1:5-16.

1. Pemerintah = Lebih tepat kalau diterjemahkan dengan para penguasa.

Orang yang berkuasa = Para pejabat.

Tunduk, hendaknya diterjemahkan menjadi taatilah. Kata kerja yang sama dipakai di Kis 2:29, 32.

2. Kebajikan-kebajikan yang tertulis itu serupa dengan sejumlah kebajikan yang telah diperintahkan sebelumnya, tetapi di sini diarahkan kepada dunia yang tidak percaya.

3. Kita juga. Paulus tidak pernah melupakan keadaan dirinya dahulu, dan hal tersebut membuatnya berbelas kasihan kepada orang-orang yang terhilang.

4. Kemurahan ... dan kasih-Nya, hanya dipakai di sini dan di Kis. 28:2.

Belas kasihan juga ditunjukkan oleh konteks.

Semua kasih karunia ini muncul secara paling sempurna di dalam Kristus, sekalipun juga nyata di dalam semua kemurahan Allah yang tampak di alam (Kis. 14:17).

Seluruh bagian ini merupakan penyeimbang dan pelengkap bagi 2:11-14.

5. Bukan karena perbuatan baik. Pernyataan ini menghapus semua jasa perbuatan baik; bukan hanya perbuatan baik orang yang belum diselamatkan yang merasa diri benar, tetapi juga perbuatan baik yang dilakukan oleh orang yang memang benar.

Berhadapan dengan semua perbuatan baik itu ialah kemurahan Allah yang tampak di dalam karya Roh Kudus.

Permandian ... pembaharuan. Dengan lahir baru, Roh Kudus membaharui kita. Kedua gagasan ini terkait demikian erat, sehingga merupakan dua cara untuk mengungkapkan karya Roh Kudus yang sama.

6. Yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita = Sudah dicurahkan.

Lambang air, sering kali dipakai dalam hubungan dengan Roh Kudus.

Roh Kudus dicurahkan melalui Yesus (Yoh. 4:10; 7:37).

Limpah = Dengan berlebihan.

Roh merupakan kekayaan sejati, sebab Dia adalah Meterai dari warisan kita dan juga Sumber serta Pencipta segala berkat.

7. Supaya, mengutarakan hasil dari penganugerahan karunia Roh: "supaya sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita."

8a. Perkataan ini Benar. Ini adalah salah satu pernyataan yang berharga di dalam Surat-surat Penggembalaan (I Tim. 1:15; 3:1; 4:9; II Tim 2:11, tafsirannya).

Perkataan ini bukan hanya memberikan penekanan penting pada pernyataan tentang doktrin yang baru saja diutarakan (ay. 4-7), tetapi juga meminta perhatian kepada pernyataan ulang yang ringkas dan kuat dari seluruh amanat surat ini pada ayat-ayat selanjutnya.

Menguatkannya, merupakan sebuah kata kerja penting yang hanya dipakai di I Tim. 1:7 dan di sini.

Menanamkan kebenaran Injil, perlu diulang-ulang dengan sabar.

Mereka yang sudah percaya ... sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Kasih karunia Allah yang menghasilkan iman, muncul dahulu; perbuatan baik akan menyusul: akar dahulu baru kemudian buah.

8b-9. Yang baik dan berguna pada ayat 8, kontras dengan yang dicari-cari dan yang bodoh, di mana sang rasul menyebutkan hal-hal yang mengalihkan perhatian dari kebenaran.

Semua ini hendaknya dihindari, seperti juga orang-orang yang sekalipun sudah dinasihati oleh Gereja, tetap berkeras terikat pada hal-hal itu.

10. Seorang bidat, dipakai dalam arti harfiah atau untuk orang yang menimbulkan perpecahan.

Nasihati merupakan aspek yang penting dalam disiplin Gereja. Kata ini dipakai di sini, I Korintus 10:11; Efesus 6:4; Kisah Para Rasul 20:31; Roma 15:14; I Korintus 4:14; Kolose 1:28, 3:16; I Tesalonika 5:12, 14; II Tesalonika 3:15.

11. Benar-benar sesat berarti "sudah berbalik secara permanen", "sudah mengambil jalan yang salah".

Dosanya, menunjuk kepada dosa yang disengaja seperti dalam Ibrani 10:26.

Menghukum dirinya sendiri. Orang semacam ini, yang sesudah menerima pengetahuan mengenai kebenaran, dengan sengaja menolaknya, merupakan saksi sendiri, bahwa dia sudah menolak penjelasan dan imbauan yang sungguh-sungguh.

Penutup: Menekankan Perbuatan Baik (3:12-15).

Sesudah beberapa catatan, Paulus memberikan pengulangan terakhir dari pokok utama suratnya ini, agar orang-orang percaya, sungguh-sungguh terus berbuat baik.

12. Artemas tidak disebut di bagian lain.

Tikhikus muncul di Kisah Para Rasul 20:4; Efesus 6:21; Kolose 4:7; II Timotius 4:12.

Nikopolis terletak di Epirus. Titus diperintahkan untuk bergabung dengan Paulus di situ (II Tim. 4:10, taf.).

13. Zenas hanya muncul di sini.

Apolos adalah penduduk Aleksandria.

Mungkin perjalanan yang dimaksudkan adalah menuju Aleksandria melalui Kreta.

14. Melakukan, bisa berarti "memperhatikan", tetapi di Surat Penggembalaan lainnya istilah ini artinya "memimpin".

Ada kesan, orang Kristen harus menjadi teladan di dalam berbuat baik.

15. Kasih karunia. Ini adalah penutup yang khas dari semua surat Paulus (lih. taf. atas I Tim. 6:21).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel