Titus 1:5-16: Tugas Titus di Kreta -- Syarat-syarat Bagi Penatua, Penilik Jemaat

Klik:

Titus 1:5-16

Tit 1:5 Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu,

Tit 1:6 yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.

Tit 1:7 Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah,

Tit 1:8 melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri

Tit 1:9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

Tit 1:10 Karena sudah banyak orang hidup tidak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. Dengan omongan yang sia-sia mereka menyesatkan pikiran.

Tit 1:11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.

Tit 1:12 Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas."

Tit 1:13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,

Tit 1:14 dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran.

Tit 1:15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.

Tit 1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

Tafsiran Wycliffe

Persyaratan bagi Penatua (1:5-9).

5. Untuk urutan peristiwa yang mungkin diacu, lihat 3:12.

Paulus meninggalkan Titus di Kreta, dan mungkin ia terus menuju Nikopolis di Epirus dekat Dalmatia (II Tim. 4:10), di mana Titus kemudian bergabung dengannya dan bersama-sama pergi ke Dalmatia.

Yang masih perlu diatur, berarti ada hal-hal yang masih belum beres.

Setiap kota, menunjukkan pemberitaan Injil di wilayah ini dilaksanakan secara meluas dan cepat, sehingga yang tinggal hanya pengorganisasian saja.

Menurut konteks, penatua atau presbyter di sini adalah penatua pengajar atau gembala.

Penugasan Titus di Kreta ini, tidak memberikan kepadanya kekuasaan penuh untuk mengangkat pendeta.

Sebaliknya, sebagaimana Paulus dan Barnabas menahbiskan penatua (Kis. 14:23) yang sudah dipilih oleh jemaat, demikian pula yang harus dilakukan oleh Titus, sambil tetap mengingat persyaratan yang tepat.

Paulus memberikan tiga syarat umum (ay. 6), sejumlah larangan (ay. 7) dan sejumlah persyaratan positif (ay. 8, 9).

Seluruh bagian ini sangat paralel dengan I Timotius 3:2-4.

Para Penatua Diperlukan untuk Memerangi Kesalahan (1:10-16).

Sebagaimana dikemukakan dalam ayat 9, doktrin harus diterapkan secara ganda: menasihati dan menginsafkan - mengajar orang percaya dan menginsafkan para penentang.

10. Tidak tertib. Dipakai di sini, di 1:6 dan di I Timotius 1:9. Yang dimaksudkan ialah dengan sengaja tidak percaya dan menolak kebenaran.

Omongan yang sia-sia dan menyesatkan pikiran (bandingkan dengan kata kerja yang berkaitan di Gal. 6:3). Di dalam Perjanjian Baru hanya dipakai di sini.

Hukum sunat. Golongan Yahudi yang tidak percaya, tampaknya makin menentang kebenaran.

Beberapa waktu kemudian Yohanes berbicara tentang orang-orang Yahudi yang adalah dari "jemaah Iblis" (Why. 2:9; 3:9).

11. Harus ditutup mulutnya. Tujuan utama dari berjuang bagi iman (apologetika) ialah menasihati dan menginsafkan.

Bukti harus disajikan sedemikian rupa, sehingga para penentang itu setidak-tidaknya dibuat tidak berkutik untuk berdalih.

Di Kreta, situasi dibuat makin parah oleh golongan Yudaisme dan guru palsu lainnya, yang merusak rumah tangga secara keseluruhan karena keinginan mereka untuk memperoleh pengikut dan keuntungan keuangan.

12. Teguran itu keras, tetapi berasal dari salah seorang Kreta sendiri.

Paulus tidak keberatan memanfaatkan kebenaran yang dikemukakan para pengarang non-Kristen (Kis. 17:28; I Kor. 15:33).

13. Kesaksian itu benar. Diperkirakan Paulus sudah berada di pulau tersebut selama beberapa waktu, sehingga dapat menyokong kesaksian yang dimaksudkan.

Karena orang Kreta terkenal sebagai pembohong, dan saat itu mereka menolak kebenaran, berita yang mereka sebarkan perlu disangkal.

Tetapi, Titus juga harus menegur mereka dengan tegas (kata yang sama dengan "menginsafkan" di ay. 9) orang-orang yang mengaku percaya yang mendengarkan dan percaya.

Hal ini menunjukkan, bahwa Paulus di sini mengalihkan perhatiannya dari orang tidak percaya kepada orang yang mengaku percaya.

14. Dongeng-dongeng. Berbagai mitos.

Hukum-hukum manusia, mengingatkan kita kepada Matius 15:9 dan sumbernya di Yesaya 29:13.

Kewenangan palsu dan takut kepada manusia, berarti menolak kebenaran dari Allah.

15. Yang diajarkan di sini paralel dengan I Timotius 4:2-5.

Semuanya, menurut konteks ialah semua ciptaan Allah (I Tim. 4:3-4).

Bagi mereka yang menolak kedaulatan Allah, dan menyembah makhluk lain, semuanya sudah tercemar, bahkan pikiran dan nurani mereka sekali pun.

16. Mengaku (bdg. II Tim. 3:5). Kelakuan seseorang merupakan bukti menentukan dari keadaan hatinya (Mat. 7:20; I Yoh. 4:20).

Tidak sanggup berbuat ... baik. Tidak layak untuk melakukan perbuatan baik apa pun.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel