1 Petrus 4:7-11: Hidup Orang Kristen

Klik:

1 Peter / 1 Petrus 4:7-11

1Pe 4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

1Pe 4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

1Pe 4:9 Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut.

1Pe 4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.

1Pe 4:11 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.

Tafsiran Wycliffe

Penderitaan Jasmani Sebagai Lambang Matinya Kehidupan Daging (4:1-19). Lihat perikop sebelumnya: Menderita Dengan Sabar.

7. Kesudahan ... sudah dekat. Dengan fokus yang masih terarah kepada penghakiman, sang rasul memerintahkan sikap mengendalikan diri (kuasailah dirimu), tenang dan gunakan doa.

8. Kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain. Di sini, kembali yang dikemukakan adalah kasih ilahi (Yunani, agape) seperti pada I Korintus 13 yang menutupi dosa dan kesalahan orang lain.

9. Bentuk kasih yang berupa memberi tumpangan ... tanpa bersungut-sungut. Secara harfiah: mengasihi tamu tanpa bersungut-sungut. Terkandung pengertian memberikan bantuan dengan sukacita.

10. Layanilah ... sesuai dengan karunia yang telah diperoleh. "Karunia" yang diperoleh ialah charisma yang menjadikan penerimanya sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.

Karunia ini ialah untuk melayani (Yunani, diakoneo, diaken) orang lain, juga merupakan metode terbaik agar pemilik karunia ini senantiasa menikmati pelayanannya.

Di sini, kembali dikemukakan tentang saling berbagi berkat rohani.

11. Jika ada orang yang berbicara. Sang rasul memperluas pengertian tentang kepengurusan yang diperkenalkan pada ayat 10.

Seorang pembicara di Gereja, harus hati-hati agar benar-benar mengutarakan apa yang dikatakan Allah (Yunani, logia) dan bukan pikirannya sendiri.

Sang pengurus harus melaksanakan pelayanannya dengan kekuatan (bukan kemampuan seperti versi bahasa Inggris tertentu) yang disalurkan Allah dengan berlimpah.

Tujuan akhirnya harus senantiasa supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus.

Di sini, Petrus menyisipkan sebuah ucapan berkat, yaitu ia sendiri memberikan kemuliaan kepada Allah sebagaimana baru saja diperintahkan olehnya.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel