1 Yohanes 3:11-18: Kasih Terhadap Saudara Sebagai Tanda Hidup Baru

Klik:

1 John / 1 Yohanes 3:11-18

1Jn 3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;

1Jn 3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.

1Jn 3:13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.

1Jn 3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.

1Jn 3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.

1Jn 3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

1Jn 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

1Jn 3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Tafsiran Wycliffe

Dalam Kaitan dengan Kedudukan Kita - Kebenaran dan Kasih (3:4-18).

Kedudukan kita menuntut perilaku tertentu, dan Yohanes menekankan ciri-ciri khas dari perilaku tersebut dalam dua pengertian: kebenaran dan kasih.

Ayat 3 dengan demikian dijelaskan melalui perluasan dan kontras dalam 3:4-18, dan mungkin cara terbaik untuk mengikuti alur berpikir penulis ialah dengan memperhatikan skema dari ayat-ayat ini.

1. Kebenaran (3:4-9).

Ciri-ciri Khas:

a. Tidak berbuat dosa (ay. 4)

b. Tidak tetap berbuat dosa (ay. 6)

c. Melakukan kebenaran (ay. 7)

d. Tidak berbuat dosa (ay. 8)

e. Tidak lagi berbuat dosa (ay. 9)

f. Tidak dapat berdosa (ay. 9)

Konsekuensinya:

a. Tidak tanpa Hukum (ay. 4), tidak menyia-nyiakan misi Kristus (ay. 5).

b. Membuktikan tetap berada di dalam Dia dan mengenal Dia (ay. 6)

c. Bertindak benar dan meniru Kristus (ay. 7)

d. Tidak berasal dari Iblis, dan sudah ikut mengalami kemenangan yang diberi oleh Kristus (ay. 8)

e. Dilahirkan dari Allah (ay. 9)

f. Membuktikan lahir dari Allah (ay. 9)

2. Kasih (3:10-18).

Ciri-ciri Khas:

a. Kasih persaudaraan (ay. 10)

b. Berbeda dengan Kain (ay. 11-12)

c. Dibenci dunia (ay. 13)

d. Kasih persaudaraan (ay. 14)

e. Tidak membenci (ay. 15).

f. Siap mengorbankan diri bagi saudara seiman (ay. 16)

g. Berbagi harta (ay. 17-18)

Konsekuensinya:

a. Berasal dari Allah (ay. 10).

b. Tidak akan terbawa untuk membunuh (ay. 11-12).

c. Tidak heran (ay. 13).

d. Bukti perpindahan dari dalam maut ke dalam hidup (ay. 14).

e. Bukan pembunuh, dan memiliki hidup (ay. 15).

f. Mengenal hakikat kasih (ay. 16).

g. Kasih Allah ada di dalam dirinya (ay. 17-18).

12. Tanpa adanya kasih kepada saudara menunjukkan adanya benci terhadap saudara, sehingga contoh mengenai peristiwa Kain dikemukakan.

Dikatakan bahwa Kain berasal dari si jahat.

Membunuh. Kata Yunani aslinya (yang dipakai di sini dan di Wahyu 5:6, 9, 12; 6:4, 9; 13:3, 8; 18:24 saja) semula berarti "memotong leher" dan kemudian berarti "membunuh dengan kekerasan".

13. Janganlah kamu heran. Secara harfiah: berhentilah heran.

Para pembaca Surat Yohanes tampaknya tidak mengerti mengapa dunia membenci mereka.

14. Kasih berarti hidup dan benci berarti maut.

Bukti apakah seseorang sudah dilahirkan baru bukanlah dalam hal dunia membenci kita, melainkan dalam hal kita mengasihi saudara kita.

15. Pembunuh. Kata ini jangan ditafsirkan sebagai kiasan dengan arti pembunuh jiwa atau kepribadian seseorang, tetapi secara harfiah dalam kaitan dengan ayat 12.

Allah melihat hati, dan hati yang penuh dengan kebencian, memungkinkan dilakukannya pembunuhan.

Bandingkan dengan ajaran Tuhan kita di Matius 5:21-22.

"Orang yang jatuh ke dalam suatu keadaan, jatuh dalam akibat-akibat normal dari keadaan tersebut dan dipraktikkan ke luar" (Alford, The Greek Testament, IV: 474).

Seandainya hal itu terjadi, maka orang yang memiliki kebiasaan membenci sesamanya, akan bertindak seperti Kain.

Orang semacam ini, belum diselamatkan.

16. Bandingkan 2:6. Orang percaya harus memiliki kasih yang rela mengorbankan diri.

17. Tidak banyak orang percaya dipanggil untuk mengorbankan hidupnya bagi orang lain, tetapi setiap orang percaya dapat melaksanakan apa yang diperintahkan ayat ini.

Yohanes menunjukkan: "Bahwa ada bahaya kalau kita memaksa diri untuk mengikuti berbagai pandangan tinggi yang jauh dari pengalaman yang umum. Karena itu, kita dapat menguji diri dengan ujian yang jauh lebih sederhana. Yang merupakan persoalan biasanya bukanlah mati bagi orang lain, tetapi memberikan kepada orang lain hal-hal yang diperlukan oleh kehidupan sehari-hari" (Westcott, hlm. 114).

Menderita kekurangan. Kebutuhan-kebutuhan hidup yang pokok.

Pintu hati. Tempat kasih sayang bertakhta.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel