Keluaran 2:1-10: Musa lahir dan diselamatkan

Musa lahir dan diselamatkan​.

Setelah belajar perikop penindasan terhadap orang Israel di Mesir, yang merupakan perikop pertama dari kitab Keluaran, sekarang kita belajar perikop yang kedua, yaitu mengenai kelahiran Musa.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 2:1-10 dengan judul perikop Musa lahir dan diselamatkan).

Kita belajar perikop Musa lahir dan diselamatkan ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Musa lahir dan diselamatkan (Kitab Keluaran 2:1-10)


Kelahiran dan Terpeliharanya Musa (2:1-25).

Tanggal yang pasti dari kelahiran Musa, dan nama dari Firaun dan putrinya masih diperdebatkan, namun bukti dari kesetiaan Allah tidak mungkin salah.

Karena adanya beberapa hal yang agak sama dengan cerita ini di dalam cerita-cerita kuno yang lain, Interpreter's Bible menyebutnya "kisah legenda".

Berlandaskan hal ini, nyaris segala sesuatu dapat disebut sebagai legenda, atau bukan sejarah.

Exo 2:1 Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi;

1. Seorang laki-laki dari keluarga Lewi. Menurut 6:19, orang ini adalah Amram yang menikahi adik ayahnya, Yokhebed.

Exo 2:2 lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.

2. Cantik. Ibrani 11:23 menyebutkan tindakan orang tua Musa ini sebagai wujud iman mereka - "karena mereka melihat bahwa anak itu elok rupanya."

Mereka menganggap penampilan bayi yang sehat tegap dan menawan itu sebagai bukti, bahwa Allah mempunyai maksud tertentu dengannya.

Exo 2:3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;

3. Pandan. Mungkin buluh-buluh papyrus yang jumlahnya banyak di sungai Nil.

Gala-gala dan ter. Atau aspal.

Di tengah-tengah teberau. Sangat mungkin, bayi itu diletakkan di tempat di mana menurut pengetahuan sang ibu, putri Firaun biasa mandi.

Seluruh tindakan tersebut, termasuk menyuruh kakak perempuannya ikut mengawasi, jelas menunjukkan bahwa tindakan ini bukan usaha untuk membuang bayi itu secara sembarangan, tetapi dengan harapan akan ditemui orang.

Exo 2:4 kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.

Exo 2:5 Maka datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.


5. Tindakan mandi itu mungkin merupakan sebuah tindakan ibadah, dan pertolongan itu mungkin juga merupakan ungkapan kesalehan, dan bukan sekadar belas kasihan (Alleman dan Flack).

Exo 2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

Exo 2:7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"

Exo 2:8 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.

Exo 2:9 Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya.


9. Di dalam situasi di mana orang yang ditakdirkan sebagai pembebas itu bukan hanya terpelihara, namun juga didukung oleh orang-orang yang suatu saat akan dikalahkannya, terdapat ironi ilahi.

Exo 2:10 Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."

10. Musa. Kata ini dalam bahasa Ibrani berarti diangkat keluar.

Banyak kritikus yang menganggap bahwa kata Ibrani untuk Musa (Mõsheh) berasal dari kata Mesir, mesi, yang artinya mengandung.

Di dalam proses kelahiran, seorang bayi diangkat keluar; di dalam kasus ini sang bayi dinamakan Musa sebab dia diangkat keluar dari air.

Sekalipun demikian, beberapa pakar meragukan adanya hubungan nama ini dengan kata Mesir mesi tersebut.

Perikop Selanjutnya: Musa membela bangsanya - Ia lari ke tanah Midian.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel