Keluaran 6:28-7:13: Musa menghadap Firaun
Sabtu, Agustus 12, 2017
Edit
Musa menghadap Firaun. |
Setelah belajar perikop Nenek moyang Musa dan Harun, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Musa yang kembali menghadap Firaun.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 6:28-7:13 dengan judul perikop Musa menghadap Firaun).
Kita belajar perikop Musa menghadap Firaun ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Musa Diutus untuk Kembali Menghadap Firaun (6:27-7:7).
Narasi kini dilanjutkan sesudah Tuhan memberikan berbagai petunjuk khusus kepada Musa tentang tugasnya.
Exo 6:28 (6-27) Pada waktu TUHAN berfirman kepada Musa di tanah Mesir,
Exo 6:29 (6-28) TUHAN berfirman kepadanya: "Akulah TUHAN; katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, segala yang Kufirmankan kepadamu."
Exo 6:30 (6-29) Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: "Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku?"
Exo 7:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.
7:1. Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun. Musa memperoleh kewenangan dan kuasa ilahi atas Firaun, sedangkan Harun ditugaskan sebagai nabi atau juru bicara Musa. Peristiwa ini tidak boleh merupakan pengulangan perjumpaan pertama dengan Firaun.
Exo 7:2 Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya.
Exo 7:3 Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir.
3. Mengeraskan hati. Bukan kata yang biasa dipakai untuk mengeraskan hati; istilah ini juga muncul di Mazmur 95:8.
Exo 7:4 Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat.
4. Pasukan-Ku, umat-Ku. Lebih tepat, umat-Ku dalam jumlah mereka yang besar (Moffatt).
Exo 7:5 Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka."
5. Orang Mesir itu akan mengetahui. Alasan kedua Allah memamerkan kekuasaan-Nya yang besar. Israel diharapkan mengetahui (6:6) melalui penebusan. Mesir melalui penghakiman, bahwa Akulah Tuhan.
Exo 7:6 Demikianlah diperbuat Musa dan Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat mereka.
6. Ayat ini merangkum dan memperkenalkan bagian utama berikutnya.
Exo 7:7 Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.
Exo 7:8 Dan TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
Exo 7:9 "Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular."
Exo 7:10 Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular.
Exo 7:11 Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.
Exo 7:12 Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.
9. Tunjukkanlah suatu mujizat. 11. Orang-orang berilmu ... ahli-ahli sihir. Mereka ini bukan tukang sulap biasa yang banyak berkeliaran, melainkan pemimpin Mesir yang berpendidikan tinggi sebagai imam, mereka adalah orang yang memiliki pengaruh dan keahlian yang luas.
Apakah keahlian mereka itu dilakukan dengan sejenis ilmu sulap yang memakai hewan melata yang sudah terlatih atau memakai kekuatan Iblis untuk mengadakan "keajaiban yang menipu", tidak bisa ditentukan dengan pasti.
Bagaimanapun juga, keunggulan Yehovah terbukti ketika ular-ular mereka tertelan semua.
Exo 7:13 Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
13. Berkeras. Kuat bertahan, kokoh. Tiga kata dipakai untuk melukiskan pengerasan hati Firaun: hazaq, "kuat atau kuat bertahan" (7:13, 22; 8:19); kabed, "berat atau menjadikan berat, sulit bergerak" (7:14; 8:15, 32); dan qasha, "mengeraskan" (hanya di 7:3).
Terjemahan-terjemahan yang umum dipakai mengaburkan kenyataan bahwa senantiasa dinyatakan dengan jelas kapan Allah yang mengeraskan hati Firaun (9:12; 10:1, 20, 27, dan seterusnya) dan kapan pula Firaun sendiri mengeraskan hatinya.
Allah hanya mengeraskan hati "orang-orang yang sudah mulai mengeraskan hatinya sendiri . . . sarana yang dipakai Allah untuk mengeraskan hati orang belum tentu dengan cara adikodrati; mungkin pengerasan hati itu terjadi melalui pengalaman hidup yang biasa, melalui prinsip-prinsip dan watak dari sifat dasar manusia yang ditentukan Allah" (Cambridge Bible).
Keajaiban-keajaiban Allah di Mesir (7:8-11:10).
Tulah-tulah yang melaluinya Allah menunjukkan diri-Nya kepada Israel dan Mesir di dalam Alkitab, dikemukakan dengan berbagai istilah: maggèpâ, "pukulan mematikan" (9:14), dipakai di I Samuel 4:17 untuk kekalahan besar dalam pertempuran; nega, "sentuhan atau pukulan berat" (Kel. 11: 1), dipakai dalam kitab Imamat pasal 13 dan 14 untuk serangan penyakit kusta; negep (Kel. 12:13), mirip dengan maggèpâ, hanya dipakai untuk tulah kesepuluh saja, dan pada umumnya merupakan sebuah malapetaka yang diturunkan Allah sebagai penghukuman (Yos. 22:17).
Melalui pukulan-pukulan yang mengerikan ini, bangsa itu akan dibuat sadar, bahwa "Akulah Tuhan."
Sembilan tulah yang pertama jelas termasuk dalam tiga kelompok dengan masing-masing tiga tulah.
Tulah pertama dan kedua, keempat dan kelima, ketujuh dan kedelapan diberitakan kepada Firaun sebelum terjadi, tetapi tulah ketiga, keenam dan kesembilan terjadi tanpa peringatan sebelumnya.
Tiga tulah pertama melanda Israel dan Mesir, sebab kedua bangsa itu harus mempelajari sesuatu. Dua kelompok terakhir hanya menimpa Mesir saja, agar mereka mengetahui, bahwa Allah yang melindungi Israel juga merupakan Allah orang Mesir (8:22) dan Ia lebih besar dari semua allah yang lain (9:14).
Tulah-tulah itu makin lama makin berat, dengan tiga tulah terakhir nyaris melumpuhkan negeri itu. Tulah kesepuluh dibahas dalam bagian berikutnya.
Dengan demikian, tulah ini dipisahkan dari sembilan tulah lainnya, sebab bukan hanya merupakan puncak dari hukuman Allah, dan dasar dari penebusan Israel, tetapi juga karena tulah tersebut merupakan kunjungan langsung dari Allah, bukan tulah atau hukuman melalui sebab-sebab sekunder.
Sembilan tulah pertama merupakan keajaiban alamiah, dalam arti bahwa sembilan tulah tersebut merupakan peningkatan kesukaran-kesukaran yang sudah dikenal dalam sejarah.
Kehebatan tulah-tulah tersebut, dan terlebih lagi, muncul dan hilangnya tulah-tulah itu atas perintah Musa menandai peristiwa-peristiwa tersebut sebagai mukjizat.
Semuanya mempengaruhi orang Mesir bukan hanya secara jasmani dan kejiwaan, tetapi juga secara rohani. Setiap tulah diarahkan terhadap gejala alam tertentu yang disembah oleh orang Mesir sebagai memiliki hubungan dengan dewa tertentu.
Perikop Selanjutnya: Tulah Pertama: Air menjadi darah.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 6:28-7:13 dengan judul perikop Musa menghadap Firaun).
Kita belajar perikop Musa menghadap Firaun ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Musa menghadap Firaun (Kitab Keluaran 6:28-7:13)
Musa Diutus untuk Kembali Menghadap Firaun (6:27-7:7).
Narasi kini dilanjutkan sesudah Tuhan memberikan berbagai petunjuk khusus kepada Musa tentang tugasnya.
Exo 6:28 (6-27) Pada waktu TUHAN berfirman kepada Musa di tanah Mesir,
Exo 6:29 (6-28) TUHAN berfirman kepadanya: "Akulah TUHAN; katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, segala yang Kufirmankan kepadamu."
Exo 6:30 (6-29) Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: "Bukankah aku ini seorang yang tidak petah lidahnya, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku?"
Exo 7:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.
7:1. Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun. Musa memperoleh kewenangan dan kuasa ilahi atas Firaun, sedangkan Harun ditugaskan sebagai nabi atau juru bicara Musa. Peristiwa ini tidak boleh merupakan pengulangan perjumpaan pertama dengan Firaun.
Exo 7:2 Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya.
Exo 7:3 Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir.
3. Mengeraskan hati. Bukan kata yang biasa dipakai untuk mengeraskan hati; istilah ini juga muncul di Mazmur 95:8.
Exo 7:4 Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat.
4. Pasukan-Ku, umat-Ku. Lebih tepat, umat-Ku dalam jumlah mereka yang besar (Moffatt).
Exo 7:5 Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka."
5. Orang Mesir itu akan mengetahui. Alasan kedua Allah memamerkan kekuasaan-Nya yang besar. Israel diharapkan mengetahui (6:6) melalui penebusan. Mesir melalui penghakiman, bahwa Akulah Tuhan.
Exo 7:6 Demikianlah diperbuat Musa dan Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat mereka.
6. Ayat ini merangkum dan memperkenalkan bagian utama berikutnya.
Exo 7:7 Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun.
Exo 7:8 Dan TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
Exo 7:9 "Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular."
Exo 7:10 Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular.
Exo 7:11 Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka.
Exo 7:12 Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka.
9. Tunjukkanlah suatu mujizat. 11. Orang-orang berilmu ... ahli-ahli sihir. Mereka ini bukan tukang sulap biasa yang banyak berkeliaran, melainkan pemimpin Mesir yang berpendidikan tinggi sebagai imam, mereka adalah orang yang memiliki pengaruh dan keahlian yang luas.
Apakah keahlian mereka itu dilakukan dengan sejenis ilmu sulap yang memakai hewan melata yang sudah terlatih atau memakai kekuatan Iblis untuk mengadakan "keajaiban yang menipu", tidak bisa ditentukan dengan pasti.
Bagaimanapun juga, keunggulan Yehovah terbukti ketika ular-ular mereka tertelan semua.
Exo 7:13 Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
13. Berkeras. Kuat bertahan, kokoh. Tiga kata dipakai untuk melukiskan pengerasan hati Firaun: hazaq, "kuat atau kuat bertahan" (7:13, 22; 8:19); kabed, "berat atau menjadikan berat, sulit bergerak" (7:14; 8:15, 32); dan qasha, "mengeraskan" (hanya di 7:3).
Terjemahan-terjemahan yang umum dipakai mengaburkan kenyataan bahwa senantiasa dinyatakan dengan jelas kapan Allah yang mengeraskan hati Firaun (9:12; 10:1, 20, 27, dan seterusnya) dan kapan pula Firaun sendiri mengeraskan hatinya.
Allah hanya mengeraskan hati "orang-orang yang sudah mulai mengeraskan hatinya sendiri . . . sarana yang dipakai Allah untuk mengeraskan hati orang belum tentu dengan cara adikodrati; mungkin pengerasan hati itu terjadi melalui pengalaman hidup yang biasa, melalui prinsip-prinsip dan watak dari sifat dasar manusia yang ditentukan Allah" (Cambridge Bible).
Keajaiban-keajaiban Allah di Mesir (7:8-11:10).
Tulah-tulah yang melaluinya Allah menunjukkan diri-Nya kepada Israel dan Mesir di dalam Alkitab, dikemukakan dengan berbagai istilah: maggèpâ, "pukulan mematikan" (9:14), dipakai di I Samuel 4:17 untuk kekalahan besar dalam pertempuran; nega, "sentuhan atau pukulan berat" (Kel. 11: 1), dipakai dalam kitab Imamat pasal 13 dan 14 untuk serangan penyakit kusta; negep (Kel. 12:13), mirip dengan maggèpâ, hanya dipakai untuk tulah kesepuluh saja, dan pada umumnya merupakan sebuah malapetaka yang diturunkan Allah sebagai penghukuman (Yos. 22:17).
Melalui pukulan-pukulan yang mengerikan ini, bangsa itu akan dibuat sadar, bahwa "Akulah Tuhan."
Sembilan tulah yang pertama jelas termasuk dalam tiga kelompok dengan masing-masing tiga tulah.
Tulah pertama dan kedua, keempat dan kelima, ketujuh dan kedelapan diberitakan kepada Firaun sebelum terjadi, tetapi tulah ketiga, keenam dan kesembilan terjadi tanpa peringatan sebelumnya.
Tiga tulah pertama melanda Israel dan Mesir, sebab kedua bangsa itu harus mempelajari sesuatu. Dua kelompok terakhir hanya menimpa Mesir saja, agar mereka mengetahui, bahwa Allah yang melindungi Israel juga merupakan Allah orang Mesir (8:22) dan Ia lebih besar dari semua allah yang lain (9:14).
Tulah-tulah itu makin lama makin berat, dengan tiga tulah terakhir nyaris melumpuhkan negeri itu. Tulah kesepuluh dibahas dalam bagian berikutnya.
Dengan demikian, tulah ini dipisahkan dari sembilan tulah lainnya, sebab bukan hanya merupakan puncak dari hukuman Allah, dan dasar dari penebusan Israel, tetapi juga karena tulah tersebut merupakan kunjungan langsung dari Allah, bukan tulah atau hukuman melalui sebab-sebab sekunder.
Sembilan tulah pertama merupakan keajaiban alamiah, dalam arti bahwa sembilan tulah tersebut merupakan peningkatan kesukaran-kesukaran yang sudah dikenal dalam sejarah.
Kehebatan tulah-tulah tersebut, dan terlebih lagi, muncul dan hilangnya tulah-tulah itu atas perintah Musa menandai peristiwa-peristiwa tersebut sebagai mukjizat.
Semuanya mempengaruhi orang Mesir bukan hanya secara jasmani dan kejiwaan, tetapi juga secara rohani. Setiap tulah diarahkan terhadap gejala alam tertentu yang disembah oleh orang Mesir sebagai memiliki hubungan dengan dewa tertentu.
Perikop Selanjutnya: Tulah Pertama: Air menjadi darah.